VINGT ET UN : mengalah

3.1K 183 2
                                    

Sudah 2 bulan sejak kepergian devan, hari hari kaysa juga sudah mulai seperti normal.

Kaysa juga sudah mencoba berdamai dengan waktu, ia berpikir kalau ia terus terusan tenggelam dalam kesedihan devan juga pasti sangat marah pada kaysa.

Kaysa juga sudah mulai menurunkan egoisnya, ia menyetujui pernikahan daddynya dan rianti.

Hari baru kaysa telah dimulai.

Hari ini pernikahan daddynya dan rianti, kaysa memakai gaun merah maroonnya yang berpasangan dengan kemeja maroon ragil yang sebentar lagi akan menjadi abang tirinya.

Ijab kabul telah dimulai, daddy kaysa mengucapkan ijab kabul dengan lancar, pernikahaan dilaksanakan disebuah gedung mewah. Sangat ramai keluarga maupun sahabat sahabat mempelai.

Begitu juga teman teman kaysa yang juga hadir.

Rianti dan adam tengah sibuk menyambut tamu tamunya, sementara kaysa memilih untuk memisahkan diri.

Ia memilih duduk di taman dekat sini.

"Menurut lo gue udah gak nyakitin hati gue lagi kan van?" ucap kaysa menatap langit "lo pasti bangga sama gue yang udah bisa nerima keadaan kan van?" ia tersenyum getir. Sungguh kaysa telah ikhlas sungguh.

Seseorang menepuk bahu kaysa "gue cariin, ternyata disini" ucap revan lalu duduk disamping kaysa "kenapa?" tanya revan.

"Engga, gue cuma terharu" balas kaysa sambil tersenyum, "gue lihat daddy bahagia banget. Gue jadi terharu"

Revan merangkul kaysa dalam pelukannya "bagus deh, itu artinya lo udah dewasa" ucap revan. "Yuk gabung" revan mengenggam tangan kaysa.

"Lo dari tadi gue cariin" ucap reno memegang bahu kaysa, "gue tadi ditaman no" -- "ohh yaudah ayuk kesana" ajak reno.

Disana sudah ramai berkumpul para sahabat kaysa.

"Cieee" ucap xiena -- "cie yang udah jadi saudaraan aja" tambah bibah. Kaysa hanya tersenyum mendengar ledekan teman temannya, kecuali amora yang hanya tertawa kecil.

Adam dan rianti datang menemui kaysa "selamat ya daddy" ucap kaysa memeluk adam erat, matanya berkaca kaca. Ntah karna ada kaysa seperti itu.

"Makasih ya sayang. Daddy sayang aca" balas adam. Rianti tersenyum "makasih ya sayang" ucap rianti juga memeluk kaysa.

"Iyaa ma" balas kaysa tersenyum.

Mereka tertawa kecil bersama saat melihat kaysa yang menangis haru.

"Eh amor" sapa rianti pada amor, "tante, selamat ya tante" ucap amora. Lalu mereka berpelukan

Kaysa heran kenapa amora tampak dekat dengan rianti, selanjutnya semua sahabat kaysa memberi selamat.

Dari jauh ragil tampak datang menghampiri mereka semua, dan dibelakangnya ada seorang lelaki paruh baya sebaya adam berjalan mengikuti ragil.

"Selamat ya nti" ucap laki laki itu menjabat tangan rianti dan adam "selamat ya dam" ucap laki laki itu.

"Makasih mas" -- "thanks ndre" ucap adam.

Kaysa berbisik "siapa?" tanyanya.

"Mantan suami mama" ucap rianti, kaysa hanya mengangguk.

"Nama kamu siapa?" tanya andre pada kaysa -- "kaysa om" jawab kaysa.

"Cantik. Anggap saya papa kamu juga ya karna kamu sekarang adiiknya ragil" ucap andre menepuk pelan pucuk kepala kaysa. Kaysa hanya membalas dengan senyuman.

Ternyata papanya bang ragil orang yang baik, kenapa ya bisa cerai dengan mama? Entahla kaysa pun bingung

"Hei amor, kamu disini juga?" ucap andre, amora tersenyum kikuk "pasti ragil yang ngajakin kamu ya" ucap andre.

Stuck on youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang