VINGT TROIS : atha?

2.6K 171 1
                                    


"Ara, ini gue" gumamnya raka lirih.

Kaysa terdiam mematung.

Dari jauh bibah menatap tak percaya, xiena dan amora juga tampak sama.

Terlebih reno yang sudah mengempalkan tangannya marah

----------

Kaysa masih terdiam mematung, ia tak tau apa apa, ia tak mengerti. Otaknya seketika berhenti ketika mendengar seseorang menyebutnya dengan panggilan 'ara'

'Ara ini gue' ucapnya sekali lagi.

"apa apaan lo ka?!" ucap reno yang sudah kesal menghampiri mereka.

raka tak perduli, ia melepaskan pelukannya lalu menatap kaysa yang masih mematung.

"ra, ini gue ra. Gue disini" gumam raka.

Reno masih marah dan kesal pada raka.

"sumpah ini semua apaan ha?! gue gak ngerti! Maksud lo apa ka?! kenapa lo pake meluk meluk kaysa?!" Ucap reno dengan wajah yang sudah memerah menahan amarah.

"Ini ara, yang gue cari cari"

"Gak, sejak kapan aca berubah jadi ara?" Ucap reno --- "sejak gue nemuin ini!" Ucap raka yang dengan nada tinggi melihatkan semua kertas pada reno.

Reno tak perduli dengan kertas itu, dengan cepat ia menarik tangan kaysa untuk menjauh dari raka.

Ia kesal karna raka dengan beraninya memeluk kaysa seperti itu, bukan kesal. Tapi ia cemburu.

"Ara! Apa lo lupa samaa gue? Apa lo gak pernah cari tau tentang gue? Kenapa lo harus simpan kertas dari gue kalau lo gak ngenalin gue?" Ucap raka saat melihat kaysa yang ditarik oleh reno.

"Lo gak percaya ini gue? Ara! Gue tau lo itu ara. Lo selalu bilang kalau kita bakalan terus sama sama sampai kapanpun, lo selalu suka kalau gue bawainlo permen milkita! Lo selalu ucapin wish saat kita main bianglala tepat saat bianglalanya berhenti diatas, lo gak suka kalau orang terdekat lo nyuekin lo, lo gak suka dulu kalau oma ngepangin rambut lo, dan saat lo pergi lo bilang kita bakalan ketemu lagi! Tapi apa ra? Kita udah ketemu dan lo? Lo gak percaya gue" ucap raka terus terusan.

Makin membuat reno menggempalkan tangannya.

Kaysa menahan tangan reno yang terus menariknya menjauh, air matanya sudah melinang, kaysa tau itu atha. Sahabatnya, karna atha selalu mengerti kaysa.

"Please" ucap kaysa menatap reno. Seakan mengerti reno melepas tangan kaysa.

Kaysa berbalik kebelakang dan melihat raka yang masih terus menatapnya.

Kaysa percaya itu atha. Kaysa sangat yakin.

"Kalau lo beneran atha---" ucap kaysa berjalan kearah raka "lo pasti punya barang yang sama dengan punya gue, karna cuma kita berdua yang punya" ucap kaysa terus melangkahkan kakinya.

"Karna cuma oma yang buatin buat kita"

"Gue punya, dan selalu gue bawa kemana mana" ucap raka melihatkan sebuah gelang buatan sendiri, yang bertuliskan "artha"

"Apa ini masih kurang buat lo percaya sama gue ra?" Gumam raka yang melihat kaysa tercengang.

"Apa lagi bukti yang lo mau supaya lo percaya? Gue ini atha ra!"

Tanpa pikir panjang lagi kaysa langsung berjalan mendekati raka dan memeluknya erat, membuat raka tercengang dan tersenyum lega.

"Iya lo atha, lo atha, gue percaya lo atha" ucapnya lirih, raka membalas pelukan kaysa.

Stuck on youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang