ONZE : apa yg slh dari hujan?

3.2K 204 0
                                    

"Apa yang lo tau, tapi gue gak tau selain yg gue tau kemarin van?"

"Kesannya lancang kalau gue yang ceritain, lebih baik lo tau dari reno langsung

-----------------------------------------

Sepulang sekolah ini, kaysa mantap untuk menemui reno, sebagaimana yang dikatakan adijaya, bahwa jika reno kabur dari rumah pasti dia tidak akan jauh jauh dari apartemennya ataupun villa milik oma nya.

Kemarin saat reno pergi, kaysa sudah mendatangi apartemen reno, namun hasilnya nihil.

Dan sekarang kaysa memutuskan untuk menemui reno diapartemen milik oma nya.

"Ca?" ucap xiena yang sedari tadi melayang layangkan telapak tanganya didepan wajah kaysa, "woi ni anak kesambet apa ya tolong?!" erang bibah frustasi
Amora mencubit kuat pipi kaysa "aw! Anjir kira kira mor!" ringis kaysa-- "akhirnya!" ucap amora.

"Apasih yang ada dipikiran lo ca?!" tanya xiena berkacak pinggang "sampai sampai lo lupa ya kalau bel pulang udah bunyi dari tadi!" tambahnya -- "dan karna lo juga kita semua ngebuang waktu nyantai buat nyadarin lamunann lo!" tambah bibah.

Kaysa hanya menyengir "ya sorry, uu lo semua sahabat terbaik gue deh!" kata kaysa memeluk mereka "apaan dah alay gini" kata amora.

Didepan pintu kelas kaysa, ragil berdiri memandang mereka, kaysa sedikit terkejut melihat ragil.

Degup jantung kaysa kembali tak stabil "pangeran datang" kata amora lalu pergi keluar kelas disusul bibah dan xiena "kita duluan ya!" kata bibah "have fun bg ca!" tambah xiena.

ragil terkekeh melangkahkan kakinya menuju kursi kaysa "temen kamu unik tau" kata ragil kaysa tertawa "limited tepatnya" -- "ada acara gak? Kalau gak ada jalan jalan bisa kali ya?" ajak ragil, pipi kaysa bersemu merah, rasanya ia ingin meledak saja!

Tapi kaysa ingat kalau ia harus menemui reno, tah mengapa kaysa tak bisa mengabaikan reno, padahal ini kesempatan emas bagi kaysa melakukan pendekatan dengan ragil, kaysa merasa memiliki dua pilihan sulit dalam satu waktunya!

"Gimana?" tanya ragil sekali lagi. "Hmm, kayanya ada deh bang" ucap kaysa menggaruk kepalanya -- "ahh sayang banget dong, padahal abang mau ngajakin jalan" dengus ragil -- "lain kali bisa ga?" tanya kaysa, ragil tersenyum "kapanpun kamu mau" kaysa benar benar merasa terbang kelangit ketujuh sekarang!

------------

Kini kaysa sedang berada di taxi, ia menolak ajakan ragil untuk pulang bersama, ya karna satu alasan. Sekarang kaysa harus membujuk reno agar pulang kerumahnya.

"Ah semua karna lo no, kalau engga mah gue udah jalan bareng bang ragil!" upat kaysa sedari tadi.

"Mbak, udah sampai" kata supir taxi -- "oh yaudah, makasih ya pak" ucap kaysa memberikan lembaran uang 100 ribu kepada supir taxi.

Kaysa menginjakkan kakinya divilla ini, satu kesan bagi kaysa --- sejuk.

Villa ini sangat sejuk, dan juga tenang. Jauh dari keramaian dan hiruk pikuk kota,tentram sekali.

"Maaf nak, cari siapa ya?" suara wanita atau yang bisa dibilang nenek nenek memecahkan lamunan kaysa akan pendapatnya pada villa ini -- kaysa tersenyum kikuk "hm, maaf nek eh -- "panggil oma saja" balas wanita tua itu "iya oma, maaf saya aca hm temannya reno" jawab kaysa.

"Oh reno? Iya reno ada kok didalam" kata susi-- oma nya reno "bisa ketemu gak nek? Eh oma?" susi tersenyum melihat kaysa yang kikuk "boleh, pacarnya reno ya?" kata susi.

"Ah enggak oma, aca cuma temen doang" -- "tapi kaya nya oma pernah ketemu kamu deh, muka kamu gak asing gitu buat oma" kata susi memperhatikan wajah kaysa. -- "masa sih oma? Perasaan aca baru pertama kali deh ketemu oma"

Stuck on youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang