0.12 [REVISI]

4.3K 267 12
                                    

-Revision Done-

Seperti dugaan Venus, kakaknya masih di rumah. Tadi dia meminta Mars untuk menurunkannya di depan taman kalau-kalau Kak Rina masih di rumah dan dia bisa kabur. Kalo gitu gua nginep aja di tempat Kejora-batinnya.

Tapi itu hanya niat belaka, saat ia ingin berbalik dan segera pergi menuju rumah Kejora, Venus tertangkap basah oleh Adrian dan di sinilah dia sekarang, harus berhadapan dengan kenyataan.

Di ruang tamu, mereka hanya diam dan saling pandang, tidak ada yang berniat membuka suara. Galih yang jengah menyerah dan mecoba memecah keheningan ini "Mau sampai kapan diam-diaman kaya gini?"

Masih diam. Venus memilih melihat ke langit-langit dan berfokus pada pikirannya.

"Ve, ayolah, kak Karin coba kek." Sungguh, Galih sudah sangat muak dengan kondisi ini.

"Dek—

"Jangan panggi gua Adek! Gua gak sudi jadi adek lo!" kecam Venus saat Karina mencoba memanggilnya.

Karina menahan napasnya saat mendengan kata-kata itu. Setelah sekian lamanya, dia baru melihat kemarahan dari diri Venus.

"Venus! Jaga ucapan kamu!" tegas Adrian yang sudah mulai lelah dengan keadaan. Dewi pun memilih mengajak Aldo pergi dari tempat itu.

Venus mendengus dan Karina menghelas napasnya. Kalau seperti ini, masalah tidak akan pernah selesai.

"Venus, kakak minta maaf." Ucapan itu yang keluar dari mulut Karina membuat Venus terpengarah. Dia tidak percaya dengan ucapan kakaknya itu.

Venus mendengus dan tertawa, tawa sinis tentunya. "Setelah lima tahun lu minta maaf, sekarang minta maaf lagi dengan nada yang sama sekali tidak bersalah itu? Hell! Mimpi apa gua punya kakak kaya lu?"

Karina terdiam. Dia salah lagi. Tapi, bukannya dari awal dia yang memulai?

Lima tahun lalu adalah waktu yang sangat Karina benci dan jika ada alat pemutar waktu Doraemon, dia ingin sekali memutar waktu itu.

Seandainya, dirinya tidak se-jalang itu. Seandainya,dirinya bisa menahan emosi, semuanya tidak seperti ini.

Karina Putri dan Andromeda Venus. Mereka kakak beradik yang beda lima tahun. Saat Venus kelas delapan dia baru saja ingin lulus dari SMA. Dan semua masalah itu dimulai.

Venus kelas delapan bukanlah Venus kelas dua belas. Taulah, anak-anak yang baru puber pasti tidak mau kalah sama perkembangan zaman sampai-sampai gak mau dibilang katro hanya karena jomblo. Ya itulah Venus.

Saat itu, Venus mengenal Satria karena saat anak-anak alumni yang baru saja lulus datang ke sekolah untuk cap tiga jari. Venus tidak sengaja menyenggol Satria karena pada saat itu dia sangat buru-buru.

Hanya karena hal itu mereka dekat dan memutuskan pacaran. Saat tahu Satria bersekolah di sekolah yang sama dengan kakaknya, Karina dan Galih, Venus setidaknya senang karena dia pikir ada yang bisa dijadikan mata-mata kalau Satria main perempuan.

Saat itu, Karina yang kelas dua belas dan Galih yang kelas sepuluh sama dengan Satria.

Karina juga tahu kalau Galih itu adik kelasnya dan pacar adiknya. Niat awal, ia hanya ingin 'menguji' Satria, sesetia apa lelaki itu dengan Venus. Tapi itu semua hanya niat dan Karina tidak pernah merencanakan untuk jatuh cinta dengan lelaki, Satria.

Dan Satrianya saja tipikal lelaki yang mudah pindah hati, melihat Karina yang lebih cantik dari Venus sudah tergoda.

Awalnya, Galih kurang suka jika Venus pacaran dengan Satria karena dia tahu kalau Karina juga suka dengan adik kelasnya itu. Tapi dia diam dan memilih menjadi penonton yang hanya melihat adegan demi adegan yang diperankan.

Mars & Venus [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang