Part 29

245 39 14
                                    


29

     "SungJong-a, kau datang?!"

MyungSoo nyaris memekik karena saking kagetnya. Ia berdiri dari kursi dan langsung menghambur memeluk SungJong. Mendekap tubuh langsing SungJong erat-erat. Sedangkan yang dipeluk hanya tertawa atas reaksi si mata elang.

MyungSoo melepas pelukan. Menatap SungJong dengan girang. "Dengan siapa kau datang?"

"SungGyu Hyung. Kami kemari diantar sopir Jang"

MyungSoo mengusap surai kekasihnya, seolah memberi isyarat bahwa SungJong sudah melakukan yang terbaik dengan benar hari ini. "Kenapa tak meneleponku lebih dulu?"

"Karna ini kejutan" SungJong tersenyum lebar.

"Tapi, aku kan bisa meminta asisten Min menjemputmu"

"Tak perlu, Myung. Dibanding aku, kau jauh lebih membutuhkan asisten Min disini"

Lagi-lagi MyungSoo mengusap rambut hitam SungJong─dengan maksud yang sama.

"Dan juga," SungJong mengangkat bungkusan yang dari tadi ia bawa di tangan kanannya. "Aku bawa ini untukmu"

"Apa itu?"

SungJong belum menjawab, ia memilih menarik MyungSoo duduk di sofa lalu membuka bungkusannya di atas meja.

"Tada!"

SungJong menunjukkan kotak makannya─yang sudah terbuka─dengan bangga. Ia tersenyum lebar pada MyungSoo yang terdiam─agak kaget. Mata elangnya menatap lurus pada kotak makan yang berisi beberapa potong kimbab dan telur gulung lalu separuh sisi kotak makan diisi buah melon yang dipotong bentuk dadu. Potongannya tampak sedikit berantakan. MyungSoo yakin, SungJong yang memotongnya sendiri.

"SungGyu Hyung mengajarkanku membuat ini tadi, dan aku ingin kau segera mencobanya"

"Jadi, tadi kau memegang pisau?"

SungJong mengulum bibir. Selama ini MyungSoo melarangnya memegang benda-benda tajam─pisau contohnya. Ia tersenyum kaku, berharap MyungSoo tak marah padanya. "Hanya sebentar saja kok" Cicit SungJong dengan wajah yang tertunduk.

MyungSoo tersenyum. Mana mungkin ia bisa marah pada boneka cantiknya ini. MyungSoo menggenggam kedua tangan SungJong, memperhatikan jari-jarinya dari dekat.

"Kau tak terluka, kan?"

SungJong menggeleng pelan. "Tidak"

MyungSoo mengecupnya satu persatu. "Jangan sampai terluka, oke?"

SungJong mengangguk dalam diam. Ia pikir MyungSoo akan marah padanya dan MyungSoo menyadari itu. Maka ia menangkupkan telapak tangannya yang lebar pada wajah sempurna SungJong. Mengangkatnya perlahan penuh hati-hati sehingga mata mereka bisa saling bertatapan. MyungSoo tersenyum untuk waktu yang cukup lama menatap kekasihnya, membuat yang ditatap menjadi bingung.

"SungJong-a,"

"Mm?"

"Kenapa kau cantik sekali, eoh?"

SungJong tersenyum malu. Ternyata MyungSoo tak marah.

MyungSoo mendekat hingga bibirnya mengecup kening SungJong yang ditutupi rambut. Meski mereka memakai sampo yang sama, SungJong selalu memiliki aroma yang berbeda. MyungSoo selalu suka itu. Ia menghirupnya sedikit lebih lama. Membuat SungJong menutup mata, menikmati kasih sayang yang ia terima. Hingga─

"Ehem!"

Keduanya menoleh. Wajah MyungSoo berubah malas saat melihat seseorang yang berdiri di pintu.

m a n n e q u i nМесто, где живут истории. Откройте их для себя