Riko menarik kedua tangan Indah lalu menyatukan tangan itu untuk memeluk perutnya. "Disini sayang"

Indah tak bisa menahan senyumnya. Sebenarnya dia masih mau mengetes cintanya Riko tapi sepertinya itu tak jadi karna rencananya sudah diketahui lelaki didepannya ini.

"Berangkat" seru Riko lalu melajukan motornya membuat Indah semakin mengeratkan pelukannya.

~~~

Sampai dikelas Indah dikejutkan dengan banyaknya balon-balon dan tulisan Happy Sweet Seventeen di papan tulis. Ia menutup mulutnya. Teman-teman sekelasnya menyanyikan lagu happy birthday. Tak hanya itu. Teman-teman Riko yang tak lain tak bukan, si Deni dan Wisnu pun ada. Ada Yana. Ada Lili CS. Ada Andi. Bahkan Rasya pun ada. Disaat dia masih dalam momen terperangahnya. Riko sudah berdiri dihadapannya dengan membawa birthday cake yang tertera tulisan Hbd Doinya Riko. Indah tertawa pelan bahkan sampai menitikan air mata. Ia tak menyangka teman-temannya mengingat hari ultahnya yang bahkan dia pun lupa kalo hari ini ulang tahunnya. Kelas yang ramai ini semakin membludak saat Rikoholic tau ini ultah dari doinya pangeran mereka. Jepretan-jepretan kamera dan teriakan dari Rikoholic membuat suasana makin riuh.

Lilin berangka tujuh belas itu langsung ditiupnya tanpa menunggu aba-aba dari sekitarnya.

"Ck gak bisa diromantisin nih" gerutu Riko kesal karna Indah belum make a wish.

"Daripada ntar lilinnya meleleh terus kena kuenya ntar kuenya gak bisa dimakan lagi" cerocos Indah yang membuat gemas orang-orang disekitarnya.

"Seenggaknya make a wish dulu" kata Riko memelototinya.

"Buat apa make a wish. Kalo wish gua udah di depan mata" kata Indah membuat orang-orang menyorakinya 'cieee'.

"Lo barusan ngode gua Ndah?" Tanya Riko berbinar.

Indah mengendikkan bahunya. "Entah"

Riko langsung memberikan kue yang dipegangnya ke tangan Yana. Lalu dia berdiri lagi dihadapan Indah. Menatap dalam manik mata dihadapannya. Membuat suasana sunyi seketika. Mereka yang berada disekitar Indah dan Riko seperti menahan nafas. Beberapa dari mereka menyiapkan kamera untuk memotret atau merekam sesuatu yang mungkin akan terjadi sebentar lagi.

"Yan, titip kuenya tapi jangan dihabisin. Gua belum soalnya" kata Indah membuat yang lainnya terkekeh. Gadis itu sangat menggemaskan. Disaat orang-orang menatapnya kagum dan iri. Karna sekarang didepannya ada Riko yang menatapnya intens dia malah masih sempat-sempatnya memikirkan kuenya.

"Mbem" panggil Riko membuat Indah menatapnya kembali.

"Hm"

Riko berlutut membuat yang lainnya memekik tertahan bahkan Indah melotot tak percaya dengan yang dilakukan Riko. "Rik lo ngapain? Bangun!"

Tapi Riko tak kunjung berdiri. Dia malah menggenggam kedua tangan Indah masih dengan posisi berlututnya.

"Selama ini belum pernah ada cewek seperti lo. Yang gak suka sama gua. Yang gak jaim kaya cewek lain. Yang gak peduli apa kata orang. Yang galak banget sama gua. Yang hobinya makan banyak. Yang lucu. Yang tembem. Yang buat gua bahagia. Lo beda. Jauh beda sama pacar gua sebelumnya" tutur Riko. Ada jeda sejenak sebelum dia melanjutkan ungkapan hatinya. "Lo berisik. Galak, apalagi kalo nagih uang kas. Lo manis, apalagi kalo lagi serius belajar. Lo lucu, tiap kali lo ngambek karna pipinya gua cubitin. Lo selalu buat gua nyaman. Perlu lo tau awalnya gua juga bingung kenapa gua ngerasa nyaman didekat lo. Tapi makin kesini gua akhirnya nyadar kalo itu perasaan gua gak mau kehilangan lo. Perasaan sayang gua ke elo. Dan akhirnya gua nyadar gua cinta sama lo Ndah"

"Rik lo ga--"

"Diem Ndah. Gua belum selesai ngomong" Riko mengambil nafas lalu menghembuskannya. "Sebelumnya udah 2 kali gua nembak lo disaat kita berdua. Mungkin lo masih ingat insiden di ruang seni dan mobil?. Sorry kalo yang ketiga kalinya ini gua ungkapin dihadapan umum. Gua cuma pengen mereka tau kalo gua itu gak pengecut. Gua berani mengambil resiko setelah ini. Di depan umum begini bukan berarti lo wajib nerima gua. Nerima atau enggaknya itu terserah lo karna gua gak mau kita pacarannya terpaksa" Riko mengeluarkan sesuatu dari saku celananya. Sebuah kotak berwarna tosca diberinya ke tangan Indah.

"Gua tanya sekali lagi dan mungkin untuk terakhir kalinya. Lo udah tau perasaan gua selama ini. Lalu setelah semua yang kita lewati bersama. Apa lo mau nerima gua jadi cowok lo?" Tanya Riko dengan tangan yang kembali menggenggam tangan Indah yang bebas.

Sorakan mulai terdengar kembali. Indah bukan lagi terkejut karna ultahnya dirayakan. Tapi ulah Riko yang menembaknya didepan semua teman-temannya yang mampu membuatnya diam tak berkutik.

"Terima aja Ndah"

"Acc dong Ndah"

"Kak Indah terima aja"

"Huaa kak Indah bakal nyesel nolak pangeran kita"

"Udah sih jawab iya aja"

Indah menundukkan kepalanya. Ia berjongkok didepan Riko. Mengelus rambut Riko penuh kasih sayang. "Aku harus jawab pernyataan kamu gimana?" Bisik Indah membuat Riko tersenyum bahagia.

Dari aksen aku-kamu yang digunakan Indah pun Riko tau apa jawabannya.

"Sekarang aku-kamu?" Bisik Riko membuat Indah terkekeh lalu mengangguk.

Orang-orang langsung berseru heboh karna menganggap anggukan Indah adalah jawabannya atas pernyataan Riko tadi. Orang-orang langsung menyalaminya. Dan mengajak mereka berdua berfoto ria untuk di upload ke instagram.

Bahkan ada yang merekam Indah dan Riko tadi. Video itu juga di upload ke IG oleh salah seorang Rikoholic.

Sementara itu disekolah berbeda, seorang cewek menatap datar IG milik Riko, sepupunya. Melihat beberapa foto yang di tag ke akun Riko. "Riko jadian sama Indah? Cihhh liat balesan gua Ndah" gumamnya.




























Selesai.




Eh gak deng. Masih ada konflik kedepannya. Masih ada beberapa masalah yang harus dikelarin. Tapi intinya mereka udah .... huaaa. Pada seneng gak? Pokoknya tetep Vomment lah. See you guys. Ada yang penasaran dengan sepupu Riko yang muncul di akhir chapter ini? Ayo pada bisa nebak gak cewek itu siapa?.

Maapkan kalo part ini rada gajelas yaa:v

Bendahara Kelas [Completed]Where stories live. Discover now