Capture 25

840 36 4
                                    

Keesokan harinya, kesepuluh sahabat itu sudah terbangun dari tempat tidurnya dan sebagian orang ada yg mengelilingi pantai untuk sekedar berolah raga kecil disana..

Kirun, kevin, Ricu, Michelle, Mila dan Ule sedang berjalan jalan dipantai menikmati suasana pagi dipulau raja ampat yg sangat indah nan mempesona. Mreka pun asik berselfie dan bersenda gurau sesekali untuk menghilangkan rasa jenuh. Apalagi dengan candaan Kevin, Kirun dan Ricu membuat suasana jadi terlihat ramai walaupun hanya ada enam orang diantara mereka, sedangkan yg lain masih berada di resort untuk menyiapkan sarapan..

Disisi lain Ghina dan Gritte membantu Prilly menyiapkan makanan untuk sahabat sahabatnya sarapan setelah berolah raga kecil. Gritte melihat sahabat sahabatnya dari kejauhan sedang bersenda gurau membuat nya tersenyum melihat ke arah sahabatnya itu. Prilly melihat Gritte yg tersenyum langsung menoel pipi Gritte.

"Pengen ikut kesana ya?" tanya Prilly menggoda Gritte, dan Gritte hanya tersenyum malu seraya mengangguk membenarkan pertanyaan Prilly, namun Ghina yg melihat Gritte malah tersenyum kecut.

"Hehe gue kesana gapapa kan? Kalian berdua aja yaa yg siapin makanan buat anak anak hehe" ucap Gritte cengengesan dan berlalu dari hadapan Prilly dan Ghina. Prilly hanya mengangguk setuju dan lanjut membenah makanan yg sudah disiapkan..

"Ghin, lo mandi duluan gih ntar gue nyusul, gue mau masak sesuatu buat mreka semua" ucap Prilly masih sibuk dengan piring piring berisi diatas meja tanpa melihat kearah Ghina.

"Prill" panggil Ghina, namun Prilly belum menoleh kearah Ghina

"Prilly lihat gue dong" pintah Ghina dan Prilly pun menoleh sambil tersenyum kearah Ghina sambil menuntut pertanyaan dari Ghina "Prill, gue salut sama lo, udah cantik pinter masak, punya perusahaan sendiri, baik, dan slalu rendah hati menghadapi karyawan karyawan lo, gue bangga punya sahabat kaya lo, sampe sampe kaya nya Ali mulai tertarik sama lo" lanjut Ghina menunduk setelah mengingat kejadian semalam yg membuat Ali nya berubah dalam sekejap. Prilly pun kaget saat Ghina menuturkan bahwa Ali sudah tertarik. Tapi apa maksud Ghina dengan ucapan nya.

"Maksud lo apa Ghin?" tanya Prilly dengan hati hati pada Ghina. Ghina pun menoleh lagi kearah Prilly lalu tersenyum penuh arti.

"Prill, semalem gue liat Ali nangis setelah lo bawain lagu di atas panggung, dia belum pernah nangis buat gue selain mamahnya, dan setelah lo turun punggung, Ali bawain lagu sambil nangis, dan tentunya itu lagu bukan buat gue, karna dari liriknya pun gada bahagia bahagia nya...." ucap Ghina mulai terisak membuat Prilly berjalan ke arahnya seolah mengerti maksud Ghina, Prilly pun memeluk bahu Ghina dan menenangkan nya. Prilly merasa bersalah atas perasaan nya dan dirinya semalam, karna tidak seharusnya dia berbuat seperti itu.

"Gue tau itu lagu buat lo, dan gue gatau apa aja yg udah kalian lakuin di blakang gue, sampe sampe semalem gue liat mata Ali ada rona kekecewaan disana pas bawain lagu, tapi gue tetep percaya sama Ali kalo cinta dan sayang dia gakan berubah buat gue Prill" lanjut Ghina sambil mengusap air matanya dan beralih memeluk Prilly.

"Ghin, lo gaboleh mikirin Ali yg ngga ngga sama gue, lo percaya sama gue. Gue gak akan macem macem di blakang lo saat sama Ali, kita hanya temen yg baru ketemu beberapa hari, bukan kaya kita kita yg udah berteman sampe tahunan. Lo harus percaya sama Ali dan gue, kalo kita itu gada apa apa dan soal semalem gue bawain lagu itu bukan buat siapapun ko, tapi emang gue pengen bawain lagu itu" ucap Prilly tersenyum sambil mengucap bahu Ghina agar sahabatnya itu lebih tenang. Ghina membalas pelukan Prilly dengan tulus.

"Makasih Prill, lo udah ngeyakinin gue sebagai sahabat lo, seharusnya gue ngga berfikiran yg aneh aneh tentang kalian berdua. Maaf gue udah salah faham sama lo dan Ali" ucap Ghina menunduk karna merasa bersalah atas ucapan nya.

Pertemuan Tanpa SengajaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang