Capture 14

1.6K 75 1
                                    

Dua jam sudah mereka menonton akhirnya mereka keluar dari studio film. Mata Prilly dan juga wajah Prilly terlihat pucat karna ketakutan dan dingin nya studio film, apalagi Prilly baru sarapan roti sebelum brangkat dan tidak memakan apa apa ketika sedang menonton hanya sibuk menutup mata dengan kedua tangan nya dan bersembunyi di lengan Ali. Prilly berjalan di samping Gritte untuk menyeimbangkan badan nya karna mungkin kepala Prilly agak sedikit pusing.


Prilly dan Gritte berjalan bersama menuju pintu keluar sementara sahabat nya yang lain sudah berjalan duluan di depan, tapi Ali dan Ghina memilih berjalan bersama namun Ali dan Ghina berjalan di blakang Prilly dan Gritte.


"Baby aku mau ke toilet dulu yah bentar tungguin, Prill, Te tungguin gue bentar yah mau ke toilet" Ujar Ghina pada Ali lalu menyahut Gritte dan Prilly.


"Gue juga ikut deh Ghin ke toiletnya mau pipis hehe, Li jagain Prilly yah bentar jangan sampe lepas dia kan mungil hahaha" Ucap Gritte juga yang ingin ke toilet, lalu menyahut Ali untuk meminta menjaga Prilly agar tidak jatuh karna sedang pusing. Tapi Ghina yang memandang hanya melirik sinis seperti tatapan tidak suka. Dan Gritte pun sengaja membuat Ghina cemburu. Seperti nya Gritte berhasil membuat Ghina cemburu karna Ali juga merespon untuk menjaga Prilly walaupun Prilly menolaknya.


"Iyaa Te, gue jagain ko sahabat lo yg mungil ini" Ujar Ali meledek Prilly. "Enak aja lo berdua ngatain gue mungil! Tapi gue bisa sendiri ko tanpa perlu dijagain, udah lo berdua sana ke wc" Ujar Prilly yang kesal karna perkataan Ali dan Gritte meledeknya, dan Prilly juga mengerti akan tatapan Ghina mangkan nya ia menolak. Gritte dan Ghina pun akhirnya berjalan menuju tilet, meninggalkan Ali dan Prilly.


Kini tinggallah Ali dan Prilly di lobi Cinema XXI. Mereka berdua sedang duduk di kursi yang telah disediakan, Prilly duduk di hadapan Ali. Prilly dan Ali tidak melihat satu sama lain, hanya menunduk. Seperti ada rasa canggung yang mereka rasakan, namun entah kenapa tiba tiba diantara mereka jadi saling diam tidak seperti biasanya yang selalu mengobrol atau sedekar becanda.

"Maaf!!" Seru mereka berdua dan juga saling menatap. Jantung mereka berdua berdebar sangat cepat, padahal sebelumnya mereka tidak pernah seperti ini, ada perasaan aneh yang mereka rasakan ketika saling pandang.

"Lo duluan!!" Lagi lagi seru mereka bersamaan. "Lo ngomong duluan Prill" Ujar Ali menatap Prilly. "Maafin gue pas tadi di dalem studio, udah megang tangan lo, dan juga ngeremes baju lo sampe kusut gitu. Maaf yahh" Ujar Prilly tertunduk karna merasa bersalah seperti anak kecil yang menggemaskan.

"Hahahahaahaha..." Tawa Ali terbahak mendengar ucapan Prilly dan tingkah nya yang seperti anak kecil, Prilly menaikan satu alis nya bingung karna Ali terbahak padahal tidak ada yang lucu. "Haaduuh mungil lo tuh gemesin sih, yaudah kali gapapa santai aja, akuin aja kalo lo emang penakut hahaha" Ujar Ali meledek Prilly. Langsung saja ekpresi Prilly berubah menjadi sebal dan memanyunkan bibir nya melihat tawa Ali dan juga mendengar ledekan Ali.

Ali yang gemas melihat ekspresi Prilly reflek saja tangan nya mencubit kedua pipi Prilly, dengan gemas nya. Prilly meringis kesakitan mencoba melepas tangan Ali yg berada di pipi nya, namun gagal Ali semakin mendekatan wajah ke wajah Prilly namun tidak terlalu dekat seperti di dalam bioskop tadi.

"iiiihhhh gemesin banget sih...!!! Anak nya capah cih lucu angettt" Ucap Ali seperti anak kecil dan menggoda Prilly layak nya anak umur 2tahun sambil masih mencubit pipi nya.

"Ali lepasin gueee, kalo Ghinnnn?!!" Ucap Prilly terhenti saat melihat orang yg nama nya akan di sebut sudah ada di depan nya, dan tentu saja berada di belakang Ali yg sedang mencubit pipi Prilly. Prilly kaget harus berbuat apa untuk sekarang ini karna Ali belum mengetahui.

"Babyyy?!!" Ucap Ghina pelan dan kaget melihat sahabat dan juga kekasih nya seperti itu, Ghina juga bertanya tanya ada apa dengan mereka? Kenapa mereka selalu seperti itu, apa mereka ada hubungan tersembunyi??

"Ehhh sayangg hehe, ini tadi di pipi Prilly ada lalat jadi aku bantu ngusir tuh lalat, jangan salah paham yah sayang" Ucap Ali yg kaget saat mendengar suara Ghina sudah ada di blakang nya, Ali juga merasa gugup dan berfikiran campur aduk. Mungkinkah Ghina melihat semua itu dari tadi? Atau karna memang baru sesaat? Begitu pun Prilly yg bertanya tanya juga gugup akan sikap Ali, kekasih dari sahabatnya sendiri ???





Bersambunggggg......

Next besok yahhh readers, maaf telat ngeshare karna sibuk kuliah :-D

Maafkan saya :-D karna sudah menunggu lama

Pertemuan Tanpa SengajaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang