Capture 2

1.6K 60 0
                                    

Beberapa bulan kemudian setelah makan siang di Restoran Jepang itu, kini Ali dan Ghina sudah semakin dekat bahkan banyak teman teman kantor Ali dan teman teman kantor Ghina yang mengira kalau mereka sudah jadian. Tapi kenyataannya mereka berdua sekarang hanya bersahabat. Tapi lain dari hati mereka yg mengatakan kalo mereka itu bersahabat. Hati mereka mengatakan Cinta, tapi mereka berdua hanya menyimpan perasaan itu saja. Ghina yang tampak nya sudah mulai nyaman dan menyimpan perasaan pada Ali hanya bisa menikmati nya saja bersama Ali.

Mereka sekarang sedang berlibur kerja, lebih tepat nya mereka mengambil cuti 3 hari untuk bersenang senang setelah kerjaan mereka yg begitu menumpuk.
Mereka sedang berlibur di pantai Bali, itu semua Ali yang merencanakan untuk berlibur disana bersama sahabatnya Ghina lebih tepat nya bukan sahabat lagi tapi calon pacar Ali.

Iya memang Ali mengajak Ghina ke Bali untuk menyatakan Cinta nya yg sudah lama ia pendam, sejak pertama kali bertemu Ali pun sudah mulai menyukai Ghina. Beda hal nya dengan Ghina ia menyukai Ali setelah mereka berteman sudah 1 minggu, mulai dari situ Cinta Ghina tubuh untuk Ali karna Ali pada saat itu benar benar membuat Ghina seperti wanita istimewa.

Ali mengajak Ghina untuk melihat sunset sore itu, sekalian Ali ingin menyatakan Cinta nya pada Ghina ya walaupun Ghina adalah bukan Cinta pertama Ali, tapi Ali ingin membuat Ghina bahagia. Ali ingin hari istimewa nya saat menyatakan cinta pada Ghina itu berkesan romantis dan berkesan sangat istimewa. Ali juga sudah menyiapkan satu tangkai bunga mawar merah, kesukaan Ghina juga. Sekarang Ali mengajak Ghina ke tepian bukit pantai, untuk melihat sunset sore itu.

Ali dan Ghina kini tengah duduk di bukit pantai itu berseblahan, dan mengarah melihat sunset sore itu, mereka berdua kini sedang menikmati hembusan angin pantai dan sunset. Ghina yang menyenderkan kepala nya pada bahu Ali dengan mata yg terpejam menikmati suasana sore itu, dan tangan yg bergelayut manja di lengan Ali, nyaman rasanya di posisi Ghina seperti itu pada Ali. Sedangkan Ali juga ikut menyenderkan kepala nya diatas kepala Ghina menikmati pelukan Ghina yg begitu manja pada Ali , dengan tangan di depan lutut nya.
Ali melihat Ghina dari atas, dan membelai pipi Ghina dengan lembut. Ghina yang merasakan sentuhan di pipi nya pun langsung menghadap ke arah Ali.

"Li sunset, dan udara disini nyaman banget ya, makasih ya Li lo udah ngajak gue liburan ke tempat ini, gue suka banget suasana disini, bahagia banget" Ucap Ghina tersenyum manis pada Ali yg kini juga mereka saling pandang.

"Sama sama Ghin, gue juga bahagia kalo lo bahagia Ghin" Ucap Ali tersenyum, kini Ali melihat tajam manik mata Ghina, dan Ghina juga memandang manik mata Ali.
Cukup lama mereka adu pandang, dan kini Ali lah yang angkat bicara, sambil meraih tangan Ghina. Kini saat nya Ali menyatakan Cinta nya pada Ghina.

"Ghina, gue mau ngomong sesuatu sama lo" Ucap Ali serius pada Ghina sambil menatap Ghina dalam.

"Ngomong aja Li, silahkan" Ucap Ghina tersenyum pada Ali.

"Gue tau mungkin ini terlalu cepet buat gue sama lo, tapi gue bener bener ungkapin ini dari hati gue, udah lama gue nyimpen perasaan ini sama lo, sejak awal kita ketemu di lift itu, lalu kita kenalan dan melalui semuanya sama lo, gue ngerasa nyaman sama lo, gue sayang sama lo, lebih tepat nya gue Cinta sama lo Ghina Salsabila, lo mau ngga jadi pacar gue?" Ucap Ali panjang lebar pada Ghina sambil melihat Ghina dalam dalam.

Ghina pun membulatkan matanya melihat ke Ali tak menyangka Ali akan mengatakan hal itu pada dirinya. Ghina melepas pegangan tangan Ali, dan berpaling dari wajah Ali. Untuk mencerna semua perkataan Ali terhadap dirinya barusan. Sebenernya Ghina seneng karna akhirnya Cinta nya tidak bertepuk seblah tangan, tapi disisi lain juga Ghina bingung, bagaimana persahabatan nya.

"Maafin gue Ghin kalo ucapan gue salah, dan menyinggung perasaan lo, tapi gue ungkapin ini semua jujur dari hati gue yg paling dalam, gue sayang sama lo, dan gue juga cinta sama lo" Ucap Ali lagi pada Ghina menunduk. Kini Ghina sudah memikirkan omongan Ali yg tadi. Ghina pun berbalik badan menghadap Ali lagi dan memberikan jawaban.

Pertemuan Tanpa SengajaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang