mt20

5.6K 325 18
                                    

Fariska berjalan beriringan bersama Ando masuk ke salah satu Mall besar di Jakarta. Banyak mata yang memandang mereka dan berbisik "yang cewek cantik. Yang cowok ganteng" atau "mereka cocok ya?" dan yang lainnya yang masih bisa didengar oleh telinga Fariska dan Ando.

"Sorry ya Far,gue bawa lo ke Mall. Masalahnya udah sore sih"

"Iya ga apa apa,yang penting gue gajadi gabut hari ini" Fariska tersenyum senang karena Ando mau mengajaknya pergi. Dan sampai sekarang Gino belum mengabarinya.

"Eh,ini mau kemana?" tanya Ando karena dari tadi mereka berjalan entah mau kemana.

Fariska berpikir sebentar "gue pingin ke toko buku dulu boleh?"

Ando mengangguk lalu merangkul Fariska berjalan ke toku buku. Fariska tersenyum,ia senang bisa dekat lagi dengan Ando. Bukan dengan suasana yang amat canggung sampai ia selalu berpikiran tentang kejadian waktu SMP. Sejak hari itu,mereka berdua menjauh. Apalagi dengan keadaan Ando yang pergi ke luar negeri. Mereka tak saling mengontak. Tapi sejak Ando mengajaknya pergi waktu itu,sejak mereka sepakat berbaikan. Keduanya semakin dekat,seperti dulu. Sampai Ando berani merangkul Fariska dan Fariska yang tak apa apa dirangkul Ando.

"Lo mau masuk atau disini?" tanya Fariska sambil melepaskan rangkulan Ando.

"Ya masuklah. Gue bukan tipe cowok yang ogah masuk ke toko buku."

"Iya iya" Fariska berjalan mendahului Andi yang ingin mengatakan sesuatu lagi. Fariska berjalan ke arah tumpukan novel sedangkan Ando ke tumpukan komik.

Fariska mengedarkan pandangannya. Ia selalu senang jika berada di antara tumpukan buku buku. Bisa baca ini,itu,apalagi kalau gratis. Senangnya.

Ia menjulurkan tangannya untuk mengambil novel yang sudah diincar tetapi belum dibeli dari kemarin kemarin. Ingin sekali Fariska berlama lama di toko buku tapi Ando sudah menghampirinya.

"Udah belom?" tanyanya pada Fariska yang sedang membaca sinopsis sebuah novel di tangan kanannya. Padahal ditangan kirinya sudah bertumpuk tiga novel.

Fariska menoleh lalu menyimpan buku ditangan kanannya ke rak. "Udah" ujarnya sambil menaikkan ketiga bukunya.

"Ya udah,ayok bayar"

Mereka berjalan ke kasir untuk membayar. Untung saja kasir sedang sepi jadi mereka tak usah menunggu lama untuk mengantri. Saat sang kasir sudah mengatakan berapa harga yang harus dibayar Fariska,Ando menyerahkan uangnya dan diambil oleh sang kasir membuat Fariska membulatkan matanya.

"Ih,Ando kenapa lo yang bayar? Ini juga barang gue" Fariska menunjuk nunjuk kantung keresek berisi tiga bukunya yang masih dijinjing Ando.

Ando menyerahkan kantung itu dan diterima Fariska "jangan banyak omong,sekarang kita makan" Ando mengenggam tangan Fariska dan membawanya ke salah satu cafe disana.

"Lo mau apa?" tanya Ando sambil melihat lihat menu makanan.

"Ice cream" jawab Fariska cepat. Ia sangat suka dengan ice cream.

"Yang ngenyangin dong" Ando kesal karena Fariska hanya ingin memesan ice cream doang.

"Sama apa ya?" Fariska memajukan badannya untuk melihat menu makanan.

"Kentang goreng aja deh" jawabnya lalu duduk lagi di kursinya.

Ando memanggil pelayan dan memesan pesanan mereka. Fariska merogoh handphonenya dari saku celana kemudian menyalan saluran datanya. Belum satu menit,notifikasi sudah datang bertubi-tubi pada handphonenya.

Fariska melihat notifikasi satu persatu tanpa membalasnya. Ia hanya tersenyum sendiri karena banyak yang menyanjungnya.

"Serius amat" celetuk Ando.

MY TWINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang