mt19

5.3K 321 19
                                    

Fariska mematut dirinya di depan cermin sambil memoleskan bedak tipis ke wajahnya.

"Gue lebay ga sih?" tanyanya sendiri saat telah selesai memakai bedak.

"Ga kali ya?" tanyanya lagi lalu menyambar tas selendangnya dan bergegas keluar kamar.

"Mau kemana?" tanya mamanya saat Fariska turun ke ruang tamu dan duduk di sofa sambil menyalakan televisi.

"Ini nonton tv" jawabnya cuek lalu mengambil setoples cemilan dari atas meja.

Mamanya menghampiri dan duduk disampingnya "yakin cuma nonton tv tapi pake baju bagus,jeans,sama sepatu."

Fariska nyengir "mau pergu sih. Tapi masih belum ada kabar ini" ujarnya sambil mengeluarkan handphonenya dari tas selendang.

Mamanya mengangguk "boleh,tapi jangan malem malem pulangnya. Sama siapa? Fariz ikut?"

Fariska menggeleng tapi pandangannya masih fokus pada hpnya "ga ma"

"Kenapa?"

"Ga papa"

Mamanya bangkit "ya udah mama ke resto dulu"

"Hati hati ya" ujar Fariska sambil menyalimi punggung tangan kanan mamanya.

"Assalamualaikum"

"Waalikumussalam"

-

"Terus yang bayar ini siapa?" tanya Fariz kesal sambil memandang 3 mangkuk dan 1 piring. Tak lupa dengan 4 gelas yang isinya sudah tak ada.

Daffa membuka dompetnya dan menatapnya miris.
"Gue ga ada duit nih,bokap belum ngirim"

"Gue ga makan,gue ga bayar" ujar Zico.

"2" timpal Arfan.

"3" timpal Luky.

"Ya udah gue dulu yang bayar,ntar gue tagih si Fariska." Fariz meminum minumannya sampai habis.

"Perhitungan banget lu sama Fariska" ujar Arfan.

Fariz melotot kepadanya lalu bangkit dari duduknya "bodo amat" lalu berjalan ke arah kios kios untuk membayar semuanya.

Setelah membayar,Fariz kembali sambil memakan keripik singkong yang berada di tangannya.

"Eh gila,ga kenyang lo" komentar Luky saat melihat Fariz.

"Peduli amat,ayo cabut." perintah Fariz lalu berjalan mendahului keempat temannya ke parkiran.

-

Fariz memakai helmnya saat sudah berada di atas motor. "Mau kemana?"

"Rumah gue? Ga ada bonyok" usul Daffa.

"Berangkat"

-

Fariska memainkan jari jarinya di atas keyboard handphonenya. Dari tadi ia membom p pada Gino tapi tak ada balasan. Rambutnya sudah tak serapi tadi,bahkan semangatnya sudah hilang. Ini sudah dua jam,dan Gino tak ada kabar.

Fariska menguap bosan,sampai pintu rumahnya terbuka dan menampakkan seseorang. Fariska melihatnya sekilas lalu beralih lagi pada handphonenya.

"Hey,udah rapi aja" ujar Ando sambil duduk di samping Fariska.

Fariska membuang nafas kasar sambil menekan tombol power handphonenya. "Gabut!" teriaknya.

"Sans"

Fariska terkekeh "temen gue ga ada kabar gila. Gue dari tadi nunggu. Bosen tau ga"

Ando tersenyum saat Fariska berkata seperti itu. Rasanya ia mengingat dahulu saat Fariska bersikap seperti itu padanya.

MY TWINWhere stories live. Discover now