Dating with Chanyeol

1.5K 145 15
                                    

Seperti yang sudah kukatakan. Malam ini, aku dan Chanyeol pergi berkencan ke salah satu tempat hiburan menarik yang memang menjadi tempat favorit bagi para pasangan.

Aku tidak bisa menarik kembali kata-kataku yang telah menyetujui untuk berkencan dengannya. Karena Chanyeol terlihat semangat dan senang setelah aku menyetujui ajakannya.

Dan sumpah, kedengarannya aneh sekali jika aku menyebutnya kencan. Kami bukan sepasang kekasih. Tapi kami berkencan layaknya pasangan yang lainnya.

Disini terdapat banyak sekali toko yang berjualan di tepi jalan. Ada yang menjual beraneka macam topi, kacamata, baju, aksesoris, makanan khas Korea, mainan, dan lain-lain.

Tempatnya sangat ramai dikunjungi orang-orang. Meski begitu, tidak membuat tempat ini menjadi sempit dan sesak. Lampu-lampu kecil dengan cahaya yang berwarna-warnipun ikut menghiasi tempat ini sepanjang jalan.

Aku belum pernah ke tempat seperti ini sebelumnya. Bahkan aku tidak tahu kalau ada tempat seperti ini di Korea.

"Bagaimana? Kau suka tempat ini?"

"Eoh. Aku sangat suka tempat ini. Tapi, bagaimana kau bisa tahu tempat seperti ini?"

"Aku sudah pernah ke tempat ini sebelumnya."

Aku mengangguk-anggukan kepalaku sambil berucap, "Ah...benar. Kau pasti sudah sering ke tempat ini dengan semua pacarmu itu."

Chanyeol menghentikan langkahnya. Kemudian dia menatapku sambil menyilangkan kedua tangannya di depan dada. "Kau selalu saja berfikiran buruk tentangku. Apa kau segitunya membenciku?"

"Aku tidak berfikiran buruk. Bukankah itu memang kenyataannya?" Aku mendengar helaan nafas dari mulut Chanyeol. Kemudian pria itupun melanjutkan langkahnya. "Aku juga tidak membencimu." Gumamku dengan suara pelan yang mungkin hanya terdengar olehku.

"Dulu aku pernah datang ke tempat ini dengan ibuku. Hmm..maksudku---Nam-saem."

"Jinjja? Ke tempat kencan seperti ini?"

"Eoh. Dan kau tahu? Kau gadis pertama yang kuajak ke tempat ini."

"Aku sama sekali tidak senang."

"Wae?"

"Kalau aku yang pertama kau ajak ke tempat ini, maka nanti akan ada yang kedua, ketiga, keempat, kelima, dan seterusnya. Aku lebih senang menjadi yang terakhir."

"Kurasa aku harus memeriksa kejiwaanku sekarang. Bagaimana bisa aku menyukai gadis sepertimu? Astaga! Aku pasti sudah gila!" Chanyeol mengusap wajahnya dengan kasar. Kemudian Chanyeol menghela nafas yang terdengar frustasi di telingaku. Yah, kuakui ucapanku tadi memang 'sedikit' mengesalkan. Tapi entah kenapa, melihat Chanyeol kesal seperti itu, membuatku tertawa pelan.

"Lupakan. Aku mengajakmu kemari bukan untuk bertengkar tapi untuk bersenang-senang. Jadi---ayo kita mulai kencan pertama kita."

Awalnya aku sedikit terkejut dan merasa canggung ketika Chanyeol tiba-tiba saja menggenggam tanganku.

Ya, aku tahu ini bukan pertama kalinya Chanyeol menggenggam tanganku. Tapi entah kenapa aku jadi merasa canggung. Terutama sejak mengetahui perasaannya.

Namun lama-kelamaan, rasa canggung itu telah hilang dan berganti dengan rasa nyaman.

Tempat pertama yang kami kunjungi di tempat ini adalah toko yang menjual berbagai macam jenis topi. Setelah sampai di toko itu, Chanyeol dengan segera memilih dan mencoba beberapa topi.

"Bagaimana menurutmu?" Tanya Chanyeol. Aku yang sedang asik melihat-lihat koleksi topi di toko inipun, berjalan mendekat ke arah Chanyeol yang masih sibuk membenarkan topinya.

Beautiful Days [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang