Kobaek [Pengakuan : Seo Ji Eun]

1.5K 142 5
                                    

Sesampainya di depan pintu menuju atap sekolah, aku tidak sengaja mendengar percakapan seorang wanita dan juga pria. Entahlah, apa yang sedang mereka bicarakan saat ini, aku tidak tahu. Karena aku tidak dapat mendengarnya dengan jelas dari sini.

Tapi tunggu! Sepertinya aku mengenali suara mereka. Seorang wanita dan pria yang tengah berbincang-bincang di dalam sana......

Chanyeol dan Jieun?!

Aku mengernyit bingung. Chanyeol menyuruhku datang ke atap sekolah. Lalu, kenapa dia malah berbicara dengan Jieun di atap sekolah? Apa Chanyeol sengaja menyuruhku kesini untuk mendengarkan apa yang dia bicarakan dengan Jieun?

Tak mau ambil pusing memikirkan hal itu, aku pun segera membuka pintu yang ada di hadapanku.

Baru saja aku membuka pintu, kedua telingaku telah disuguhkan oleh beberapa kalimat yang mampu membuatku terkejut bukan main. Bahuku jatuh seketika saat mendengar kalimat itu.

"Lalu kenapa kalau aku yang mengambil buku Bahasa Inggris dan catatan miliknya? Apa kau akan membunuhku?"

Mataku melebar sempurna setelah mendengar pernyataan yang keluar dari mulut Jieun. Nafasku memburu menahan segala amarah yang terus mendesak meminta untuk dikeluarkan.

"Jadi kau..... yang mengambilnya?"

Author POV [ON]

Jieun terdiam sesaat setelah mendengar suara yang amat dikenalinya. Ia pun menoleh ke sumber suara. Dan betapa kejutnya ia melihat sosok gadis yang tidak jauh dari tempatnya berdiri, tengah menatapnya dengan tatapan tidak percaya.

"Nayeon-ah.." lirih Jieun.

Sementara Chanyeol, kini pria itu tengah tersenyum penuh kemenangan saat melihat gadis yang sedari tadi ia tunggu, akhirnya datang di saat yang tepat.

Rupanya, ini semua adalah rencananya untuk menjebak Jieun agar Jieun mengakui perbuatannya sendiri tanpa ia harus susah payah memaksanya untuk mengaku.

"You came at the right time, Yeon-ah." Ucap Chanyeol dengan sangat pelan. Mungkin, hanya dirinya sendiri yang dapat mendengarnya.

"Kenapa kau lakukan hal itu? Kenapa kau lakukan hal itu padaku?! Cepat katakan! Wae?! Wae?!" Kata Nayeon setengah berteriak. Amarah yang sedari tadi ia tahan, kini perlahan-lahan keluar. Matanya memerah, jari-jarinya mengepal kuat. Nayeon masih berusaha menahan amarahnya.

Jieun diam membeku di tempatnya. Ia tidak tahu harus mengatakan apa kepada teman sekelasnya itu. Perasaan takut mulai menyelimutinya. Takut perbuatannya diketahui oleh teman-teman sekelasnya, takut apa yang dilakukannya menyebar luas ke semua murid SMA Sengnam, takut dikeluarkan dari sekolah, dan takut..... semua orang membencinya.

Nayeon melangkah maju perlahan-lahan mendekati Jieun. Sedangkan Jieun hanya diam saja melihat Nayeon yang berjalan mendekatinya.

"Kau tahu? Selama ini aku sangat kagum denganmu. Aku mengagumi sikapmu yang santun, bertutur kata halus, dan aku mengagumi sifatmu yang baik, pemaaf, serta rendah hati. Setiap waktu aku selalu berfikir. Apa aku bisa berteman denganmu? Apa aku bisa-----"

"Berteman? Kau berfikir untuk berteman denganku? Ya!! Kau fikir aku percaya dengan kata-katamu itu? Kau! Kau tidak pernah berfikir untuk berteman denganku! Kau fikir aku tidak tahu kepalsuanmu itu? Kau hanya berpura-pura baik dan berpura-pura ingin berteman denganku! PADAHAL SEBENARNYA KAU INGIN MENGAMBIL SEMUA YANG KUMILIKI!! KENAPA? KENAPA KAU SELALU MEMAKAI TOPENG MALAIKATMU ITU?! KENAPA KAU TIDAK MENUNJUKKAN SIAPA DIRIMU SEBENARNYA?!"

Nayeon membelalakan matanya. Ia tidak menyangka jika Jieun akan mengatakan hal seperti itu. Ia bahkan tidak mengerti, apa maksud dari ucapan Jieun barusan.

Beautiful Days [Completed]Where stories live. Discover now