"Oke"

Dengan cepat,Fariska bergaya seperti layaknya seorang model profesional tapi percayalah,ia memang bukan model profesional tapi hasil photonya adalah sangat bagus. Fariska terlihat seperti model yang sudah profesional.

"Bagus ga?" Tanya Gino.

Fariska mengangguk mantap sambil tersenyum. Ada suatu ide yang terbesit dalam benaknya.

"Kayanya,lo harus jadi photografer gue deh." Ujar Fariska.

Gino terkekeh "Ya kali." Jawabnya sambil mematikan kameranya.

"Mau ga?" Tawar Fariska lagi.

Gino berpikir sebentar "Dibayar ga?"

"Kalau ngehasilin uang,gue juga bakal ngasih ke lo lagi." Fariska menyenggol lengan Gino sambil menahan tawa.

Tid.

Suara klakson mobil terdengar,Fariska menoleh. Kaca mobil pengemudi terbuka,menampilkan Ando disana.

"Ayo" ajak Ando kepada Fariska. Tapi matanya kemudian menatap seseorang di samping Fariska yang tak dikenalnya.

"Eh,lo mau bareng No?" Tanya Fariska sambil membuka pintu mobil.

"Ga,gue bawa motor."

Fariska mengangguk "Ya udah,gue duluan ya. Thanks buat waktunya" Fariska memasuki mobil dan duduk dengan cepat. Kemudian ia melambaikan tangannya saat mobil mulai melaju.

"Siapa?" Tanya Ando sambil sekilas menatap Fariska namun kembali fokus pada jalan di depannya.

Fariska menoleh dan membenarkan posisi duduknya. Kemudian memakai sabuk pengaman.

"Gino,temen" jawabnya singkat. Kemudian hening.

Awkward.

Suasana ini. Suasana yang menjadi momok menyeramkan jika Fariska dan Ando sedang bersama. Dan hal ini tak bisa dielakkan.

"Oh,iya" ujar Ando memecahkan keheningan meskipun dengan aksen yang canggung.

"Tadi gue liat lo di photo. Buat apa emang?" Tanyanya. Mungkin terdengar sebagai pertanyaan yang tidak berbobot dan tak penting. Tapi Ando ingin mencairkan suasana ini.

"Gue cuma mau ngetes dia aja. Dia emang photografer handal atau bukan." Jawab Fariska sambil membuka resleting tasnya. Dan merogoh handphonenya. Setelah dapat,ia langsung menyalakannya.

"Oh.."

"Ngomong ngomong photo" lanjut Ando.

Fariska masih fokus pada handphonenya. Banyak sekali notif yang masuk. Apalagi dari media sosial.

"Waktu di rooftop,gue ngeliat lo hujan hujanan sama Fariz" dan kalimat itu mampu membuat Fariska menoleh. Kepalanya dimiringkan,mencoba menerka nerka apa yang akan diucapkan Ando lagi.

"Gue photoin lo berdua. Dan menurut gue,itu moment yang bagus. Dan hasilnya juga sempurna." Jawab Ando sambil memutar stir mobil.

Fariska membuka mulutnya sedikit,terkesiap.

Ando menoleh sekilas pada Fariska lalu fokus menyetir kembali "Kalo lo mau liat,ambil aja hp gue" ujarnya sambil memajukkan dagu menunjuk hp di depannya.

Fariska terdiam. Ia ragu untuk mengambilnya tapi kalau engga di ambil sayang kan? Lagian dia juga penasaran.

Dengan ragu,Fariska mengambil hp Ando. Lalu menekan tombol power dan menslide layar untuk membuka kunci.

Fariska meneguk ludahnya, ia benar benar ragu. Ikon galeri sudah ada di depan matanya,tapi satu jarinya pun tidak ada yang bergerak.

Setelah menepis semua keraguannya,Fariska membuka galeri. Lalu mencari photo Fariska dengan Fariz diantara photo Ando yang lain. Dan untungnya tidak susah,karena galeri hpnya hanya ada beberapa photo.

MY TWINWhere stories live. Discover now