35

5.5K 421 29
                                    

"Karena sepertinya ada gelombang besar antara aku dan dia. Ini menyedihkan,"

Jed-

**********

Jed di motel. Sinyal chip itu menunjukkan pria itu datang ke motel yang tak terkenal di daerah pinggiran kota. Ata kesal setengah mati. Apalagi sekarang, Jed? Meski sudah tahu kebiasaan Jed belakangan ini, mendapati Jed yang selalu pindah dari satu klub, bar atau motel, tak ayal membuat Ata meradang. Dia tahu itu cara Jed melupakan masalahnya. Tapi, cara yang dipilih Jed hanya akan membuat masalah baru!

Dia kembali ke kantor investigasi untuk mengisi beberapa berkas. Ada banyak yang mesti dikejar dan dilengkapi untuk kasus ini. Daftar panjang saksi juga sudah diperiksa. Rata-rata mereka semua bersikap kooperatif. Elmer yang paling kencang bersuara soal orang pelabuhan. Dia pernah diperas hampir setengah juta dolar hanya untuk meloloskan barang yang jadi incarannya waktu itu. Tak ingat betul, tapi Elmer yakin uang yang diminta galeri saat itu untuk membungkam mulut orang pelabuhan. Thomas mengakuinya. Thomas bahkan menyimpan semua transaksi ganda yang berhubungan dengan pelabuhan.

Lelah dengan berkas yang menumpuk, dia kembali mengeluarkan ponsel dan melacak Jed. Dia masih di situ, hanya sekarang ada di barnya. Dia hanya sebentar berada di motel. Apa sudah selesai? Secepat itu? Ata mengambil ponsel lain dari dalam dalam tasnya, mengontak rekan yang sedang mengawasi Jed malam ini.

"Apa yang dia lakukan di sana?"

"Hanya duduk dan minum. Dia bukan peminum yang handal, Omega!" dia tertawa. "Dia sudah mabuk digelas ketiga!"

"Dia sendirian?"

"Ada beberapa anak buahnya, mana mungkin dia sendirian."

"Apa yang mereka lakukan?" ulang Ata merasa curiga.

Motel seperti ini bukan tipe Jed. Maksudnya, jelas saja Jed tahu dimana kelasnya. Jika dia membawa wanita untuk menyenangkannya, maka Motel Orchid bukan pilihan Jed. Dia tahu cara merayu wanita, sampai dia dapat apa yang dia mau.

"Dia datang bersama beberapa orangnya ke motel. Aku tak mengikutinya karena di sana sepi dan anak buah Jed banyak sekali di sekitar sana. Mereka pasti tahu kalau aku mengawasinya."

Dahi Ata berkerut. "Jadi, kau menunggu di bar? Apa kau mabuk?"

"Tidak, Omega. Demi Tuhan, aku tahu sekarang aku sedang bertugas!"

"Baguslah, Delta!"

"Aku keluar dulu, Jed sepertinya sudah mau pulang!"

"Jangan putus teleponnya!" perintahnya.

Suara berisik terdengar di telinga Ata, lalu suara lalu lintas. Klakson, suitan, dan umpatan terdengar- khas pinggir jalanan yang liar. Harusnya Delta bisa saja membawa Jed pulang, pria itu tak perlu naik taksi dalam keadaan mabuk.

"Oh fuck, Omega!" lapor Delta seketika.

"Apa?" tanya Ata kaget.

"Irish!" dia bernafas dengan cepat. "Irish ada di motel itu. Jed mendapatkan Irish!"

Ata menelan ludah. Benar. Mereka yang dapat Irish duluan rupanya. Sialan!

"Bodoh! Omega, aku harus stay di sini."

Ata segera bangkit saat pintunya terbuka cepat dan Davi berdiri di sana. "Henry, penting!" dia menunjuk telepon di meja Ata.

Ata mengeram dan menerima panggilan. "Henry?"

Love Or DieDonde viven las historias. Descúbrelo ahora