Kobaek [Pengakuan : Seo Ji Eun]

Start from the beginning
                                    

Dan lagi, Nayeon harus mengendalikan emosinya. Ia tidak ingin membuat heboh satu sekolah hanya karena masalah seperti ini.

"Apa maksudmu?" Jieun tersenyum miring. Kemudian matanya menatap tajam ke arah Nayeon yang masih memandangnya bingung.

"Kau tidak usah sok' lugu. Kau pasti mengerti kan maksudku? Ah... apa karena ada Chanyeol, kau jadi berpura-pura tidak mengerti seperti ini? Cih. Dasar teman bermuka dua. Kau benar-benar pandai bersandiwara" Ucap Jieun sinis.

Chanyeol sempat terkejut mendengar ucapan Jieun. Ia pun menatap Nayeon dan Jieun secara bergantian dengan tatapan bingung.

"Kau tahu? Seberapa besar aku membencimu? Aku sangat-sangat-sangat membencimu. Sampai-sampai aku ingin sekali menghancurkanmu." Jieun diam sesaat. Ia memandang jauh ke depan, seolah sedang melihat kejadian yang terjadi satu tahun yang lalu. "Hyerin dan Kyungsoo, seharusnya mereka menjadi temanku sekarang! Tapi kenapa kau merebut mereka dariku?! Wae?! Kau tahu kalau aku menyukai Chanyeol. Tapi kenapa kau membuat Chanyeol menjauhiku?! Kau fikir aku tidak tahu? Kalau kau orang yang sengaja menghasut Chanyeol agar tidak terima semua hadiah yang kuberikan? Aku tahu semuanya! Aku tahu kebusukanmu! Kenapa kau merebut semua yang ingin kumiliki?! Apa kau tidak punya kerjaan lain selain membuatku MENDERITA?!"

Jieun tidak bisa lagi mengendalikan dirinya. Ia terlihat begitu emosi sampai-sampai ia tidak menyadari bahwa air matanya telah mengalir begitu saja. Kata-kata yang sangat ingin ia katakan sejak dulu, kini keluar dengan sangat lancar tanpa hambatan dari mulutnya.

Chanyeol mengepalkan jari-jarinya dan menatap Jieun dengan tatapan tajam. Entah kenapa ia jadi merasa sangat kesal setelah mendengar Jieun mengatakan hal yang tidak benar tentang Nayeon. Dan kekesalannya pun semakin menjadi ketika melihat cairan bening itu meluncur bebas di pipi Nayeon.

"Aku tidak menyangka kau berfikir seperti itu tentangku. Aku tidak pernah merebut siapapun dan apapun yang ingin kau miliki. Aku tidak pernah melakukan ataupun mengatakan hal-hal yang membuat Kyungsoo dan Hyerin menjauhimu. Bahkan aku tidak ada saat hari pertama sekolah. Aku baru masuk sekolah dua minggu setelahnya. Karena ibuku masih mengurus surat-surat kepindahanku dari Amerika. Dan soal Chanyeol, aku memang mengenalnya saat hari pertama aku masuk sekolah. Tapi aku tidak berteman dengannya. Karena dulu aku sangat tidak menyukainya. Lalu bagaimana caranya aku menghasut Chanyeol untuk tidak menerima hadiahmu? Kalaupun sampai sekarang kau masih memberikannya hadiah, aku tidak punya waktu untuk menghasutnya. Karena waktuku sudah tersita untuk menyelesaikan masalah-masalah hidupku."

Jieun hanya terdiam mendengar penjelasan yang keluar dari mulut Nayeon. Lidahnya mendadak kelu. Ia tidak bisa mengatakan apa-apa.

Chanyeol sudah tidak tahan lagi melihat Nayeon yang terus menitihkan air mata. Rencana yang semula ia kira akan berjalan lancar, kini meleset dari perkiraannya. Ia tidak berniat membuat Nayeon menangis seperti itu. Ia hanya ingin Nayeon bisa mendengar pengakuan langsung dari mulut Jieun.

"Seo Ji Eun-ssi.... kau ingin tahu apa yang membuat teman-teman dan juga aku menjauhimu?" Tanya Chanyeol dengan suara lembut namun terdengar mengerikan. Ia pun berjalan mendekati Jieun yang nampak seperti orang yang sedang ketakutan. "Karena sikap dan sifatmu itu. Kau fikir kami menyukai gadis kasar dan juga licik sepertimu? Bukankah selama ini kau yang memakai topeng? Sebaiknya kau bercermin. Sebenarnya siapa yang bermuka dua disini? Kau fikir kami tidak tahu siapa kau sebenarnya?" Chanyeol tersenyum sinis seraya mengusap-ngusap rambut coklat Jieun dengan sangat lembut. Namun sekali lagi---terkesan mengerikan.

"Sebaiknya kau mengakui kesalahanmu kepada kepala sekolah dan juga Ken-saem. Jika kau tidak ingin mengakui kesalahanmu, no problem. Aku hanya tinggal meletakkan video ini di website sekolah kita. And see, kupastikan tidak akan ada yang ingin berteman denganmu setelah itu." Ucap Chanyeol seraya tersenyum sinis.

Beautiful Days [Completed]Where stories live. Discover now