"Ikut kemana?"

"Ikut aja gak usah banyak tanya."

Satria langsung berdiri dan menarik Kenina keluar. Sedangkan Kenina hanya pasrah dan mengikuti langkah Satria menuju mobilnya.

"Semua sudah di kunci?"
Tanya Satria sebelum ia masuk kedalam mobil.

"Sudah."

Dirumah Kenina tidak ada siapa pun saat ini, karena Rama dan Sinta sedang menghadiri acara teman mereka, entah acara apa Kenina tidak memikirkannya.

*

"Hei bangun."
Satria menepuk pelan pipi Kenina, setelah setengah perjalanan kenina tertidur, dan satu jam kemudian mereka sampai.

Kenina bergumam pelan dan hendak membuka mata, tapi ada sesuatu yang menghalangi matanya.

"Eettt..  Jangan dibuka."
Satria menahan tangan Kenina yang hendak membuka penutup matanya.

"Kenapa mata aku di tutup? Kita dimana? Kamu mau apa?"

"Kamu panik banget, aku gak akan buat kamu dalam bahaya Nina."

bagaimana tidak panik? Jika Satria ingin memberikan ia kejutan, Satria sama sekali tidak pernah menutup matanya begini. Dan tidak pernah mengajaknya ketepat yang jauh.

Tapi hari ini berbanding terbalik.

Kenina di tuntun turun dari mobil dengan Satria yang mengegam tangannya erat. Setelah berjalan beberapa saat Kenina menjentikkan jalannya tiba-tiba dan itu juga membuat Satria ikut berhenti.

"Ini dimana!!"
Kenina sedikit membentak Satria, kini keringat muncul di pelipis Kenina, degupan jantungnya sangat cepat, badannya lemah dan pikirannya berputar kearah kejadian yang lalu.

Kenina paham betul, tekstur pasir yang ia injak. Ini adalah pasir pantai.

"Kenapa kamu bawa aku kesini?"
Ucapan lirih kenina membuat Satria merasa bersalah, tapi bagaimanapun ia akan tetap mengajak Kenina kesini.

Satria paham betul, dulu Kenina sangat mencintai pantai. Tapi itu berubah menjadi benci dan takut dalam waktu sekejap.
Kerena itu, satria ingin mengubah rasa takut itu kembali menjadi rasa cinta dengan membawa kenina kesini.

"Aku bawa kamu kesini karena aku tau kamu suka pantai. Nina, masa lalu jangan dibuat jadi ketakutan. Lupakan itu dan kembali-lah untuk mencintai-nya ini lagi. Jangan sia-sia kan keindahan yan kamu cintai dulu hanya dengan sebuah rasa takut, taku kamu itu harus kamu lawan."

Kenina berfikir sejenak dan mencerna kata yang Satria lontarkan. Ya.. Dia harus kembali mencintai apa yang pernah ia cintai dulu.

Kenina menganguk.

Satria langsung menuntunnya lagi, setelah berjalan agak jauh akhirnya mereka berhenti.

"Aku buka tutup matanya?"

Kenina masih mencoba menormalkan detak jantungnya dan setelah siap kenina-pun menganguk lagi.

Perlahan penutup yang menghalangi mata Kenina terbuka sepenuhnya, tapi Kenina tetap memejamkan matanya takut.

"Ck! Kalau kamu takut, kenapa kamu menganguk tadi?"

Kenina mencebik ejekan Satria, dan perlahan membuka matanya.

Warna jingga dari langit dan pantulan lembut sinar matahari yang hampir terbenam perlahan menghilang ketakutan Kenina selama ini.

Mengamati pantai dengan pandangan lurus, dengan satu objek membuat Kenina tidak  bisa lepas menatapnya.

"Kamu suka?"
Satria berdiri di sebelah Kenina dan menatap wajah Kenina dari samping, ada pancaran kebahagiaan disana.

Sekilas kenina menganguk.
"Kamu buat sendiri?"

"Enggak, mana mungkin aku buat sendiri yang ada itu malah hancur. Aku di bantu sama orang disini yang pandai membuat itu. Tapi, dia tidak sepenuhnya mengerjakan itu, sekitar tujuh puluh persen semua aku kerjakan dia hanya membantu sedikit."

Kenina masih menatap kagum dengan objeknya, ia tidak ingin melihat kearah lain.

"Kamu masih ingatkan janji aku dulu? Waktu itu aku berjanji akan membuat istana pasir yang bagus untuk kamu, dan sekarang aku menepatinya dan hasilnya hmm... not bad."

Satria memang sudah mengingat semuanya, tepat satu tahun lalu Satria mengingat semua itu.

"Terima kasih."
Bertepatan dengan Kenina yang berucap terimakasih, Kenina langsung memeluk tubuh Satria erat dan menagis haru di pelukan Satria.

"love you."

"me too."











The End

Terima kasih yang sudah mau baca cerita aku dan nge-vometnya.
A. N: karena cerita aku ini udah selesai, bagi yang suka cerita aku, digarisbawahi ya.. Bagi yang suka, aku minta tolong dong rekomendasiin cerita aku. Tapi, gak ada paksaan kok.

Goodbye Doughnut_y.
Jum'at, 2 september 2016.

Mari ke lapak kennan. My girlfriend

In Memory (On Editing)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang