Friska dan Kenina sudah ada di depan gerbang rumah Satria saat ini.
Dan tanpa permisi lagi mereka sudah memasuki rumah itu, bagi Friska itu adalah rumah keduanya.
Jadi dia bisa seenaknya masuk tanpa permisi. Ck ck ck jangan ditiru.
"Mamaa!! " teriak Friska ketika ia sudah berada di rumah.
Ibunya Satria memang sudah menggap Friska sebagai anaknya sendiri. walaupun sang pacar sudah tidak ada, friska juga masih menggap ibu Satria sebagai ibu kandungnya.
"Friskaa!! kebiasaan banget rame kayak gitu suara nya!" mama Satria menghampiri Friska sambil mengerutu. Tapi ia juga senang ada Friska disini, karena ia tidak akan sendirian di rumah dan ia bisa banyak bercerita bersama Friska.
Mama Satria sudah hampir dekat pada ruang tamu, dan setelah sampai di hadapan Friska. Mama Satria terdiam sejenak, tapi tidak lama ia langsung tersenyum hangat.
"Eh ternyata kamu gak sendirian ya, pantas aja Friska gak langsung masuk kedapur untuk makan. Ternyata ada temannya toh. "
Masih dengan senyuman hangatnya mama Satria mengatakan itu dan dengan nada yang mengejek Friska. Sedangkan Friska hanya memasang muka masamnya setelah ejekan itu.
"Ma! Kak Satria mana? Ada di kamar ya? Kami ada perlu dengan kak Satria."
"Ada perlu apa memangnya?"
Lili-mamanya Satria- menyuarakan pertanyaan, ia merasa ada yang disembunyikan oleh mereka.
"Ada deh, mama kepo banget. Ini urusan anak muda, Hehe."
Jawab Friska santai, dan membuat Lili mencebikkan bibirnya, Lili sungguh penasaran. tapi, apa boleh buat?
Ini memang mungkin bukan urusannya.
"Satria tadi pergi ke cafe, mama minta beliin cheesecake. Mungkin sebentar lagi datang kok." jawab Lili cepat.
"Oh gitu ya ma.. Yaudah deh Friska langsung kekamar kak Satria ya."
Tanpa menunggu jawaban dari lili, Friska langsung tangan menarik Kenina, berjalan menuju kamar Satria.
Setelah berada di depan pintu kamar, mereka sempat berhenti. Lebih tepatnya Kenina yang memaksa berhenti.
"Kenapa? " Friska kurang menyadari apa maksud kenina menghentikan jalan mereka.
"Kita tunggu di luar aja, gak sopan banget deh kalo langsung masuk kamar orang sembarangan."
Kenina mengatakan apa yang tidak ia inginkan, ia diajarkan untuk tidak masuk kamar orang sembarangan. Masuk kamar orang tuanya aja di ketuk dulu.
Friska yang mendengar penolakan Kenina itu hanya membalas dengan senyuman.
"Tenang aja Nina, aku udah biasa, Kamu gak perlu khawatir. Oke!"
Kenina terus menimbang pemikiran nya, amat sangat tidak sopan sekali. Apa lagi ia memasuki kamar lelaki, ia pernah memasuki kamar lelaki, yang tak lain tak bukan adalah kamar kakaknya sendiri.
Ia pernah memasuki kamar Kennan tanpa mengetuk dulu, dan akhirnya ia melihat kakak nya saat itu hanya memakai handuk di pinggang nya.
Biasa bagi Kenina kalau melihat Kennan yang bertelanjang dada, tapi saat itu..
Ah sudahlah lama menceritakan nya, intinya Kenina tidak mau kejadian itu terulang.
Friska lama menunggu hasil dari pemikiran Kenina, tapi selama lima menit ia menunggu, membuat Friska kehilangan kesabaran dan langsung saja menarik Kenina. Kenina yang tidak siap menerima tarikan di tangannya pun hanya ikut pasrah.
Dan disinilah kenina berada, dikamar Satria.
Kamar Satria sama Seperti kamar lelaki pada biasa nya, tapi cukup rapi.
Di dinding kamar hanya terdapat foto yang lumayan besar yang berisikan dua lelaki remaja saling berangkulan.
Bisa ditebak dua lelaki itu adalah Satria dan Fino.
Mereka menunggu cukup lama di dalam kamar itu, sampai terdengar suara mobil memasuki pekarangan rumah. Dan tak lama kemudian Satria sudah ada di hadapan mereka.
"Ada apa? Mama bilang kalian mau bilang sesuatu."
Tanya Satria langsung, tanpa basa basi. Seperti biasa.
"Kak, kakak tau kan kalau akhir-akhir ini kita sering liat gerak-gerik Naura yang mencurigakan." Friska menjelaskan awalnya sejenak dan langsung di sambut dengan anggukan setuju dari Satria.
"Iya terus?"
"Kita berdua, aku dan Kenina sepakat mau menyelidiki Naura kak, dan ada cara yang mudah untuk menyelidiki itu."
Friska berhenti sejenak lalu menatap Kenina yang hanya diam disebelah nya, Satria pun juga ikut melihat kearah Kenina tapi cuma sejenak. Satria langsung menatap Friska lagi dan bertanya.
"Terus hubungannya dengan kakak? "
Satria masih belum mengerti rupanya.
"Naura-kan suka sama kakak, jadi Kakak mau ya dekati Naura sementara, kakak harus dekat dengan Naura agar kami bisa tau apa yang disembunyikan oleh Naura. Aku tau kakak pasti akan menolak tapi aku akan tetap memaksa kakak."
Mendengar itu Satria hanya menghembus kan nafas berat, dan dengan bersamaan satria menganguk setuju dengan ide tersebut.
Friska dan Kenina tersenyum senang.
"Oke mulai besok kakak bawa mobil terus ya, biar lebih mudah liat ekspresi Naura, kalau naik motor kan gak bisa."
"iya Friska bawel, udah kan? Kalau udah kakak mau keluar lagi nih kakak mau antar naura pulang, soalnya kakak tadi ketemu friska di amor cafe."
Satria berkata itu tanpa beban, tapi bagi friska dan kenina itu sangat beban untuk mereka, sebab mereka pun habis dari cafe yang sama.
Sedangkan di tempat lain, naura sibuk berdebat dengan lawan bicara disebrang sana.
"aku mau berhenti melakukan ini, aku gak mau mencelakakan orang, aku tidak mau sama seperti kembara ku."
Naura berkata seolah sangat menyesalinya, ia tidak ingin terlibat apa pun.
"kamu harus tetap menjalankan itu, kalau tidak orang tuamu menjadi taruhan. Orang tuamu masih ada di bawah pengawasan ku. Lagi pula kamu bisa untung, kalau kamu bisa mencelakakan dia apalagi melenyapkannya untung buat kamu, kamu bisa dekat dengan lelaki yang kamu sukai. "
Lawan bicara naura masih bisa mengancam naura, naura berfikir itu benar.
Tapi apakah mencelakakan orang lain itu juga benar.
Dia dibingungkan dengan pilihan itu,
Ia harus memilih kejahatan dengan mencelakakan orang lain, tapi ia mendapatkan untung yang sangat ia inginkan dan orang tuanya selamat.
Atau ia harus memilih kebaikan. Dengan cara mengagalkan rencana awalnya, tapi dia harus rela mengorbankan orang tuanya dan juga perasaannya.
Sungguh pilihan yang sangat membingungkan bagi naura.
ESTÁS LEYENDO
In Memory (On Editing)
Novela JuvenilKenina adalah seorang gadis cerita dan juga sedikit usil, mungkin sedikit dalam artian kenina adalah amat sangat usil. Kisah kenina dimulai saat ia di keluarkan dari sekolah lamanya karena ia tidak sengaja men-jahili guru yang termasuk guru killer...
