memory*6

79 10 0
                                        

"nina! Dari pada kamu murung dikelas aja seperti itu, lebih baik kita kekantin ajak yuk!" ajak friska pada kenina yang masih saja setia menelungkupkan kepalanya diatas meja.

Kenina langsung mendongkkan wajahnya seketika. "hmm.. Iya juga ya, yaudah ayo kita kekantin."

Merekapun segera menuju kantin, tapi langkah mereka terhenti ketika friska melihat naura.

"ck! Masih aja sepeti itu dari dulu." ucap friska ketika ia melihat naura yang sedang bersembunyi dibalik pohon.

Mendengar friska bergumam sepeti itu, kenina 'pun mengikuti arah pandang mata friska yang mengarah pada naura.

"Bukannya tadi naura bilang sedang ada urusan penting, tapi kok dia malah ngintipin satria sih? Aku harus ke sana sekarang."

Kenina baru saja ingin melangkahkan kakinya menuju naura, tapi tangannya langsung di tarik oleh friska.

"kamu ada urusan apa sih sama si naura itu?" tanya frika penasaran. "apa jangan-jangan ada hubungannya dengan surat itu."

"iya." jawab kenina singkat, karena ia tidak sabar lagi ingin menghampiri naura, tapi lagi-lagi tangannya ditarik oleh friska.

"eh tunggu dulu."

"ada apa lagi sih?" tanya kenina jengkel.

"aku cuma mau bilang sama kamu, jangan terlalu dekat sama naura."

"emang kenapa?"

"maaf nina aku gak bisa kasih tau kenapa, tapi yang jelas dia gak sepolos yang kamu liat sekarang, kamu tau alasanya kenapa dia selalu kena bully?"

Kenina hanya mengeleng.

"hufftt, aku ingin kasih tau, tapi maaf aku gak bisa, karena naura itu juga teman aku dulu, kamu harus dengar saran aku. Kamu harus jauh-jauh sama dia." jelas friska.

"iih aku bingung ngomong sama kamu, aku bingung maksud kamu apa. Tapi itu gak penting, lebih baik sekarang aku kesana, kalau kamu mau kekantin yah duluan aja ya."

"oke baiklah, aku pergi dulu ya."

Friska pun pergi meningalkan kenina yang masih berdiri ditempatnya. Memandangi gerak-gerik naura.

Hmm.. Pasti deh itu ngeliatin satria, dia suka sama orang gitu banget.
Tapi apa bener ya kata friska? Kalau naura itu gak sepolos yang seperti aku lihat.
Tapi.. Ah sudah deh mungkin friska itu sebagian dari pembully naura kali..

Kenina berjalan menuju naura dan langsung menepuk pundak naura, yang sontak membuat naura terkejut.

"eh nina kamu buat aku kaget aja! Ada apa sih."
Tanya naura kesal.

"kamu aku cari dikelas tadi gak ada, terus aku sms kamu juga dibales lagi sibuk. Tapi kok kamu disini sih?"

"iya terserah aku lah, mau dimana juga terserah aku!"

"kamu kok ngomong begitu? Oh iya bantu aku dong! Aku dapat surat dari kepala sekolah gara-gara kita jahilin angel. Tolong bantu aku."
Bujuk kenina pada naura, naura tersenyum tipis menangapi itu.

"kita??! Yang bener itu kamu, bukan kita. Yang buat rencana dan melakukan itu semua kamu bukan aku, lagi pula aku gak berharap banget kamu belain. Kamu belain aku itu cama mau cari perhatian aja kan!"

"lah kamu kok begitu sih!"

"udah! Aku males bicara sama kamu, aku mau kekelas dulu."

Kenina hanya menatap kosong ke arah naura pergi meningalkkan 'nya dengan perasaan campur aduk.

In Memory (On Editing)حيث تعيش القصص. اكتشف الآن