Sorry for typo. (♡˙︶˙♡)
Kenina berjalan masuk kedalam rumahnya dengan gugup, takut akan kemarahan opanya, rama memang jarang untuk marah, tapi jika ia sudah marah. Semua kehendaknya harus terpenuhi.
"Hai sayang kamu kenapa? Kok lemas gitu sih?" tanya Sinta sang Oma, ketika melihat cucunya sedang menunduk lesu.
"Nina gak apa-apa kok Oma." ucap Kenina lirih.
"Kamu sakit?" tanya sinta lagi, karena ia belum puas dengan jawaban itu, tapi Kenina hanya mengeleng.
"Ya udah kamu masuk kamar aja, istrirahat ya." Sinta mengusap kepala Kenina dengan sayang.
"Kamu kenapa kenina!" suara bariton itu sontak membuat Kenina terkejut, Kenina yang awalnya ingin melangkah. Tapi langkahnya langsung terhenti.
"Opa tanya sekali lagi, kamu kenapa Kenina Aqila Maharani!"
Kenina menunduk takut, ia mengenggam tangannya sendiri dengan kuat.
"Kenina! Jawab opa!!"
Kenina terkejut, dan langsung mengambil surat didalam tasnya. Dan memberikannya kepada rama.
Rama membaca surat itu sekilas, dan langsung digenggam rama kuat.
"Di skors selama tiga hari! Kamu berbuat apa Nina?!" Tanya Rama emosi.
"Ak-aku aku cuma mau membantu teman aku Opa." ucap Kenina lirih.
"Membantu teman? Membantu teman tapi kamu malah di skorsing! Aneh!"
"Opa, biar nina jelasin dulu sama Opa. Kenina membantu teman Nina karen-"
"Udah gak perlu ada penjelasan, selama masa skorsing kamu belum berakhir, opa akan hukum kamu selama itu juga."
"Tapi opa?"
"Gak ada tapi-tapi, kamu sudah berjanji 'kan sama opa waktu itu?"
Kenina mengangguk.
"Nah jadi apa lagi?! Udah kamu haru jalanin aja. Sekarang ganti baju dan temui opa di taman belakang."
"Baik opa." ucap kenina lirih
Kenina berjalan dengan pasarah, menuju kamarnya dan membaringkan tubuhnya dikasur.
"kamu jangan terlalu keras sama kenina."
"aku tau apa yang aku lakukan sinta, kamu gak usah khawatir. Sebentar lagi cucu kesayangan kita akan berubah menjadi lebih baik lagi."
Kenina sedang berbaring di ranjangnya, ia memandang lurus keatas. Menatap langit-langit kamarnya yang berwarna putih.
"Huuufftt.. "
"Oke Nina, sekarang ayo kamu harus berubah jadi Kenina yang lebih berguna! Oke baiklah. "
Kenina memejamkan matanya, dan mulai berlayar kealam mimpi.
"ninaaa! Kamu dimana? "
"satyaa! Ninaa! " teriak orang-orang yang mencari kenina dan satya.
Shasha terus menangis dibahu zain suaminya.
"udah kamu gak usah menangis terus, mereka pasti bisa ditemukan. " zain mencoba menenangkan.
"tante.. Hiks hiks satya tantee. Satya dimana? Aku takut satya gak ketemu tante, tolong temui satya aku gak mau kehilangan dia, dia adik aku satu-satunya. Dan kesayangan aku. Tolong temui dia tante "
Alika pun sama masih menagis terus.
"tenang alika aku janji aku akan cari satya sampai ketemu." kennan mengusap bahu alika "ayah! Aku kesana ya aku mau cari adek sama satya dulu. "
Kennan langsung berlari menuju rombongan pencari, zain hanya bisa pasrah sekarang.
"adek kamu dimana? Kamu juga satya! Kamu dimana! , mana janji kamu? Katanya kamu mau jaga nina terus, tapi sekarang kamu ilang. Huuftt. "
YOU ARE READING
In Memory (On Editing)
Teen FictionKenina adalah seorang gadis cerita dan juga sedikit usil, mungkin sedikit dalam artian kenina adalah amat sangat usil. Kisah kenina dimulai saat ia di keluarkan dari sekolah lamanya karena ia tidak sengaja men-jahili guru yang termasuk guru killer...
