Why Don't You Love Me?

9.4K 343 5
                                    

Azhari tidak tau keributan yang terjadi diluar karena dia masih menjaga wanita yang pingsan tadi bersama seorang dokter yang memeriksanya, Gary. Gary memang diundang oleh Nina kepesta ini, karena bagaimanapun Gary adalah sahabat almarhum suaminya dulu, Said.

"Dia kenapa dok?" Tanya Azhari.

"Sepertinya dia terkena Anemia dan kurang gizi makanya tubuhnya lemas seperti ini."

"Apa yang dia fikirkan dengan tetap bekerja dalam kondisi sakit?"

"Jika kita bekerja keras demi mendapatkan uang, maka penyakit pun diabaikan. Begitulah hidup!" Ujar Gary, membuat Azhari tercenung.

"Sepertinya kita harus menghubungi walinya!" Saran Gary.

"Permisi pak!" Seseorang mengetuk pintu kamar, dia juga seorang pelayan.

"Ya, masuk! " ucap Azhari.

"Apa teman saya baik-baik saja pak?" Tanya orang itu.

"Kamu siapa?" Tanya Azhari.

"Maaf pak, nama saya Indah. Saya teman kerja Citra."

"Jadi, namanya Citra?" Tanya Azhari penasaran.

"Iyah pak! Citra memang bandel kalo dibilang. Uda 2 hari ini Citra sakit, tapi dia kekeuh banget mau tetap ikut kerja disini."

"Apa kamu punya nomor orang tuanya?" Lanjut Azhari.

"Nggak pak, Citra sendirian aja ngontrak disini. Ibunya sudah meninggal dan ayahnya menikah lagi. Saya nggak pernah tau keluarga Citra."

"Miris sekali.." ucap Gary.

Azhari memandang Citra yang masih tak sadarkan diri dengan perasaan kasihan, dia seperti melihat sosok Nina dalam diri Citra. Mereka punya banyak kemiripan, mulai dari postur tubuh hingga kehidupan yang mereka jalani. Dulu Nina selalu bekerja mesipun masih duduk di bangku menengah atas untuk mengumpulkan biaya iuran sekolahnya. Hanya saja, Nina masih bernasib lebih baik karena ayahnya begitu peduli dengan dirinya.

"Jadi bagaimana sekarang? Kalau dia dibawa kerumahnya, pasti tidak ada yang merawatnya disana!" Ujar Gary prihatin.

"Biarkan aja dia disini dulu!" Tiba-tiba Nina datang dan mendengarkan ucapan mereka semua.

"Apa kalian tidak keberatan?" Tanya Gary.

"Dia butuh bantuan, dan mengapa kami harus keberatan? Melihat dirinya, aku seperti mengingat diriku yang dulu. Jadi, biarlah dia disini."

Azhari tersenyum simpul saat mendengar Nina mengatakan itu. Baginya, hati Nina masih sama meskipun sekarang Nina sudah kaya Raya tapi dia tidak besar kepala.

***
Diluar, Iqbal sedang tercengang dengan adegan yang diciptakan oleh Arumi dan Jeremy. Dia tak mengenal siapa itu Jeremy dan sekarang lelaki itu berani-beraninya melamar anaknya.

"Siapa kau?" Tanya Iqbal sinis tapi Jeremy tetap terlihat santai.

"Dia Je-je-jeremy pak, te-teman Arumi!" Jawab Arumi gagap.

"Selamat malam Om! Nama saya Jeremy Sinaga. Anak dari rekan bisnis bapak, Leo Sinaga!" Jawab Jeremy dengan percaya diri.

Kerutan diwajah Iqbal mengendur, dan senyuman muncul diwajahnya. "Oh ya ampun! Jadi, kamu anaknya pak Leo. Ternyata kalian berdua sudah saling kenal?"

"Papa kenal dia?" Tanya Arumi.

"Tidak, tapi papa kenal baik dengan orang tuanya. Kamu ingat, 2 hari yang lalu papa pernah bilang kalau papa akan mengenalkanmu pada seseorang?"

Arumi mengangguk, saat itu dia sedang kena masalah, jadi Arumi tidak terlalu mendengarkan ucapan Iqbal.

"Inilah dia, ternyata Jeremy datang sendiri kesini dan memberi kejutan pada kita semua. Arumi, papa merestui hubungan kalian!"

My Bride (Finished)Where stories live. Discover now