PROLOG

10.8K 709 225
                                    


Aku tidak pernah menyangka kalau dia berhasil membuatku tertarik padanya. Dan aku menganggap ini cinta pertamaku. Ya, cinta pertama. Tapi, ketika temanku sendiri menusukku dari belakang, aku kehilangan cinta pertamaku.

Awalnya kukira, kita bisa bersama. Namun, kenyataannya tak seindah itu.
Sedih memang.

Aku ingin melupakannya.  Tapi tidak bisa, entah sampai kapan aku harus merasakan cinta seperti ini.
Aku sudah meyakinkan diriku untuk move on, tapi apa daya? Gagal yang kudapat. Bagaimana bisa aku move on darinya kalau aku bertemu setiap hari dengannya di sekolah?

Kalau boleh memilih, aku lebih baik tidak mengenalmu daripada harus melupakanmu.

Tapi, apakah aku bisa bersamamu? Walaupun hanya di dalam mimpi? Dan aku akan segera berharap mimpi itu menjadi kenyataan.

RED ✔Where stories live. Discover now