5. Kebetulan yang Menyakitkan

13.8K 921 11
                                    

Sinar mentari berusaha masuk lewat celah kamar Jingga, membuat sang pemilik kamar merasa risih karena sinar matahari itu mengganggu tidurnya. Jingga mengerjapkan mata berkali-kali sambil mengumpulkan kesadarannya, ia melihat Tania yang sedang membuka gorden yang membuat sinar mentari bisa masuk sepenuhnya ke kamar Jingga hingga mengganggu tidurnya.

"Hari ini Mama mau ambil rapor kamu. Kalo ada yang aduin tentang ini itu lagi, Mama potong uang jajan kamu!" Seru Tania sambil menarik selimut yang menutupi tubuh atletis Jingga.

"Ah mainnya anceman. Gak seru huuuu." Jingga menarik selimut itu kembali hingga menutupi wajahnya.

"Mama capek, Ga. Ada aja yang aduin ini itu ke Mama. Bilang kalo kamu sering jailin temen-temen kamu lah, guru juga sering kamu kerjain, pak Bambang juga dendam banget sama kamu. Heran Mama kok bisa punya anak biang rusuh kaya kamu." Tania mengelus dadanya. Memang benar adanya perkataan Tania.

"Mama tuh harusnya bersyukur punya anak ganteng yang banyak fansnya kaya Gaga ini. Mana tau nanti Gaga terkenal, banyak sponsor, Gaga pasti membuat harum nama keluarga... " Ucapnya dari balik selimut lalu bangkit dan duduk mendekati Tania. " ...soalnya Gaga semprotin minyak wangi sebotol. Jadi harum." Tania tertawa mendengar celotehan anak sulungnya ini.

"Nenek-nenek lagi main instagram juga tau kalo abis di semprot minyak wangi jadi harum." Tania meninju pelan bahu Jingga.

"Sekarang pertanyaan Gaga, sejak kapan nenek-nenek main instagram?" Jingga mengerutkan alisnya.

"Sejak si wakwaw ketemu bapaknya." Jawab Tania asal.

"Mama mah suka ngarang. Emang siapa bapaknya wakwaw?" Tanya Jingga lagi dengan raut wajah yang sulit dibaca.

"Om Kemal." Ledek Tania, lalu mereka tertawa. "Lagian kamu kebanyakan nanya."

"Ma, Gaga mau kenalin Mama ke seseorang."

"Siapa?" Tanya Tania sambil mengerutkan alisnya.

"Satpam sekolah. Katanya dia suka makan harimau, makanya badannya kekar gitu kaya pegulat." Ucap Jingga ngelantur.

"Hush. Kamu ini suka ngarang bebas. Cocok kalo jadi penulis."

"Abisnya Mama nanya mulu kaya tukang sate depan komplek. Kalo Gaga kasih tau, gak surprise, Ma."

"Kasih clue aja deh. Cewek atau cowok?"

"Cewek. Berjenggot. Katanya sih mermaid. Suka makan hiu."

"Mana ada cewek gitu?"

"Lagian Mama bawel banget sih elah. Nanti juga Gaga bawa ke rumah."

"Iya iya terserah deh."

***

Akibat Tania, Jingga tidak bisa merasakan hari liburnya di pagi hari. Ia jadi tidak bisa tertidur lagi, jadi Jingga lebih memilih untuk olahraga keliling komplek.

Jingga berlari santai sambil mendengarkan lagu lewat iPod-nya. Sesekali joget-joget akibat musik yang di dengarnya. Dan orang-orang yang melihatnya menyangka dirinya tidak waras. Jingga masih dengan aksinya, bukan karena sengaja membiarkan perkataan netizen, namun Jingga tidak bisa mendengar perkataan mereka karena musik itu terlalu kencang. Jika kau berdiri di samping Jingga, masih bisa terdengar jelas.

Jingga menggeliat saat ia merasa tubuhnya merespon ide yang baru saja ia dapat. Ia akan menghubungi Senja untuk main ke rumahnya hari ini. Dan ia akan menjemputnya.

Jingga mencari kontak yang bertuliskan nama Senja. Lalu segera menekan tombol call.

"Halo." Terdengar sayu-sayu suara seseorang yang baru bangun tidur.

Senja Dan JinggaWhere stories live. Discover now