22. Hate

26.5K 1.3K 39
                                    

REVISI... REVISI...

Ku geleng-gelengkan kepalaku, entah apa yang telah terlewatkan olehku, Aku mengecek pesan keluar dari benda persegi panjang yang berada dalam genggaman tangan mungilku, mataku langsung melotot melihat isi pesan yang satu persatu terkirim dari telepon,

Sejak kapan aku mengirim inbox-inbox ini

Baru saja aku ingin melihat isi inbox yang lain, tiba-tiba seseorang mengambil handphone yang aku pegang.

" kau... " mataku menatap kesal, terlihat kekehan kecil di wajah Vincent,

Aku benar-benar membencinya !

" kau, apa yang kau lakukan? Kembalikan telepon itu? Dasar kurang ajar kenapa kau seenaknya menggunakan telepon ku ? "

Vincent terkekeh,
" seharusnya kau berterima kasih kepadaku? Kalau saja aku telat ke apartement mu, entah apa yang akan terjadi kepada ibu mu "

Aku terdiam mendengarnya, ku gigit bibir bawahku menahan amarah ada benarnya juga yang Vincent katakan, tapi dia tidak boleh seenaknya menggunakan handphone ku,

" dasar brengsek, kenapa juga kau harus berbohong kepada ibuku bahwa aku sedang liburan, ciihh , seharusnya ibu ku tau kenyataannya yang sesungguhnya, aku sedang di penjara! "

Vincent mendekat kearahku, rahang pria itu mengeras menatapku,

" ma-maauu apa kau? " belum sempat aku berlari, Vincent sudah mencengkram pergelangan tanganku terlebih dahulu, dia menindih tubuhku mempersulit pergerakanku tatapan mata kami bertemu,

" ka-kauu ... Menyingkir darik... mmmppp "

Dengan begitu cepat terasa daging kenyal menempel dibibirku, mata ku langsung membulat besar, sial dia menciumku, lagi.

Dasar bastard !

" mmmpp... "
Aku masih berusaha untuk memberontak, terapi tangan satunya beralih menyelinap kebelakang leherku, mencengkram tengkuk leher ku mendekatkan sehingga membuat ciuman kami semakin dalam, pria ini benar-benar membuatnya kwalahan, tidak sekali pun dia memberikanku kesempatan hanya sekedar untuk bernapas, Ciumannya sangat menuntut membuat suhu tubuhku yang memang sudah panas semakin menjadi panas,

" aagghh ... " teriakku tertahan ketika Vincent menggigit bibir bawahku membuatku melengguh membuat mulutku sedikit terbuka, terasa basah dikeseluruh mulutku dan tak lama dapat kurasakan cairan agak pahit masuk dari sela-sela mulutku,

Apa yang dia lakukan, ini pahit! Mataku menyipit menahan rasa pahit yang menjalar hingga kedalam tenggorokanku. Cengkeramannya semakin mengerat dileherku memaksaku untuk terus menelan cairan itu.

Gleg...
Oh tidak

Vincent melepaskan ciumannya, dengan cepat aku menarik napas, memburu jumlah oksigen sebanyak mungkin untuk mengisi paru-paruku,
Vincent bangkit dari atasku, bibir atas nya terangkat sebelah mengukirkan senyum iblisnya, matanya menatap jahil ke arahku.

" kau... " aku menatapnya dengan benci dan mengelap jijik bibirku.

" Ku anggap itu sebagai ucapan terima kasih mu sayang " katanya lalu membelai pipi ku,

Ku tepis tangannya dan membuang muka ke samping, Vincent berjalan ke meja mengambil makanan yang sudah disajikan Lila tadi dan mendaratkan pantatnya tepat disampingku, tanpa perlu repot-repot untuk memerintahkan tubuhku sudah bergeser patuh untuk menjauhi pria hidung belang itu. Namun menyadari perbuatanku, rahang Vincent langsung mengeras mengatupkan kedua bibirnya hingga membentuk garis lurus.

POSSESSIVE (MERMAID) ON GOINGTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon