23. Pleasure

28.8K 1.5K 93
                                    

REVISI... REVISI...

#Chamber Pov

Ku tarik napas dalam-dalam lalu menghembuskannya secara perlahan berusaha menyingkirkan pikiran-pikiran aneh juga menakutiku yang mulai masuk dari sela-sela otak sehingga membuat rasa panik menjadi lebih dominan, namun usaha ku gagal, bukannya malah tenang tetapi kepanikan itu mulai merampat lalu menjalar keseluruh aliran darahku sehingga membuat tubuhku ikut merenspon untuk ikut menjadi bergetar.

Dari ekor mata aku melirik ke arah pintu dan berhasil membuat kakiku lemas, aku tidak berani untuk keluar, aku takut dengannya, aku takut membayangkan apa yang akan terjadi jika aku keluar dari kamar mandi megah ini, mengingat perkataan Vincent tadi sungguh membuat hatiku meremang. Ku pikir setelah mandi mengguyur tubuhku dengan air dingin semua perasaan yang aku benci ini akan ikut luntur tapi lihatlah aku dan kekacauan ku sekarang yang sedari tadi meremas ujung pakaian yang sudah aku kenakan, akibat membayangkan kegilaan apa yang ada didalam benakku.

Tok ... tokk...
Terdengar suara ketukan dari balik bilik pintu kamar mandi, kepalaku langsung menoleh kesumber suara yang terdengar seperti alarm ditelinganku, itu sangat membuatku terkejut dan tanpa aku sadari kakiku bergerak dengan teratur mundur kebelakang.

" sayang, kenapa kau lama sekali? " suara Vincent terdengar begitu lembut namun terdengar sangat mengerikan ditelingaku membuat bulu romanku langsung berdiri.

" sayang, keluarlah, ini sudah lebih dari 30 menit, kau bisa kedinginan, keluarlah "

Lebih baik aku mati kedinginan disini dari pada harus masuk ke kandang singa, bodoh!

" sayang, jika dalam 1 menit kau tidak keluar, percayalah aku masuk dan menyeretmu ke ranjang! " ancam Vincent, mulutku langsung menganga lebar dan menelan saliva ku dengan bersusah payah

Oh god, Ayolah, berpikirlah, berpikir Alicia, dia tidak mungkin seserius itu bukan?
Batinku dalam hati

Hahaa...
Tentu saja dia serius bodoh,
Sudah keluar saja,
Toh keluar atau diam disini sama saja, dia tetap akan menyeretmu keranjang , haha... Sindir salah satu setan kecilku yang bahkan semakin membuat nyaliku menciut, dasar setan sial.

Kemana larinya bidadari imutku, seharusnya dia yang hadir terlebih dahulu, memberiku semacam benteng menjadi pembela, apa dia pun ikut menciut mendengar perkataan Vincent lalu lebih memilih kabur dengan kendaraan Vegasus indah nya? Bukannya meninggakanku sendiri dengan setan kecil yang bahkan tidak membantu sama sekali.

Aku menarik napas dengan gusar, ayolah Alicia berpikir cermat, katakan sesuatu untuk mengalihkan Pengeran iblis itu, lakukan sesuatu!

" hmp, ak-aku sedang sakit perut, tak bisakah kau membiarkanku untuk lebih lama? " jawabku asal sambil menempelkan daun telingaku di pintu yang ternyata indra pendengeranku itu tidak menangkap suara apapun lagi. Sekitar ke detik 10, gadis itu tidak mendengar apapun dan langsung menghembuskan napas dengan lega, namun di detik ke 13 kedua matanya membesar ketika mendengar sebuah suara.

Klek...

Pintu kamar mandi terbuka menyembulkan Vincent dari balik bilik pintu dan langsung membuat tubuh kecil gadis itu mematung menegang. Apalagi ketika melihat sebuah senyuman di wajah pria yang kini sudah berada tepat didepannya yang menatapnya dari ujung kaki hingga kepala, tatapan yang mampu mengintimidasinya. Tangan Vincent terulur ke udara meminta sambutan dari pasangan tangan yang lain, tanganku.

"Kemarilah " katanya sambil tersenyum, bukan, itu bukan senyuman tapi seringaian yang memiliki banyak arti, mengancam salah satunya, mungkin.

Karena tidak ada renspon apapun, Vincent melangkahkan kaki lebarnya kedepan mendekati perempuan yang mampu membuat sebuah ukiran baru di wajahnya, sebuah senyuman kecil kini lebih sering terpartri diwajah kaku itu, apalagi jika selalu berada di dekat perempuan ini mampu memporak-porandakan kepala dinginnya menjadi selalu panas hingga menggila.

POSSESSIVE (MERMAID) ON GOINGWhere stories live. Discover now