40. Tempted

5.7K 294 7
                                    

KIRAIN BAKALAN NYAMPE 750K
TAPI BIG NO, HADEHH
UPDATE DIKIT AJA DEH 🙄

PERINGATAN = 21+
ANAK KECIL MENJAUH 🙅
AUTHOR GA MAU NANGGUNG DOSA!

....., Alicia dengan tatapan terkejutnya dan Vincent dengan tatapan mencemoohnya.

" sudah puas berteriaknya? " tanya Vincent, tidak, pria itu mengejeknya!

Brengsek,
Dia benci senyuman itu.

" lepaskan aku " kata Alicia dengan mengumpulkan kekuatan, ia menepis tangan Vincent. Sebenarnya ia tidak mengerti kenapa Bos-nya ini bisa bersikap aneh bahkan sejauh ini. Jika perlu diingatkan lagi, kalau memang karena perihal pria itu sudah melunasi hutang keluarganya, bukan berarti dia bisa bersikap seenaknya.
Dan perlu digaris bawahi ia tidak pernah sekalipun meminta Bos sinting ini untuk melunasi hutangnya.

Alis Vincent terangkat sebelah memperhatikan ekspresi wajah Alicia, ia tidak menyangka gadisnya mulai berani

" Tertarik melakukan hal lain yang bisa membuat mulut pedasmu itu berteriak nikmat, sayang? " sambung Vincent dengan mata yang menggelap.

WHAT !!
Pria menjijikkan
Kali ini pria itu sukses membuatnya terdiam dengan mulut menganga.

senyuman khas Vincent semakin mengembang ketika melihat ekspresi wajah gadis gemas yang ada di hadapannya,

Lihat, lihat, senyum itu lagi, dasar brengsek.
" buka pintunya brengsek " maki Alicia lagi namun tidak tubuhnya seakan menciut ia membuang wajahnya kesamping pria itu terlalu menakutkan dengan mulut culasnya. Tangan Alicia terus berusaha membuka handle pintu lalu menedang pintu mobil, jika tadi ia masih memikirkan betapa mewah dan mahalnya mobil ini sehingga menahannya untuk tidak menyentuhnya agar tidak lecet tapi beda lagi dengan kali ini ia tidak akan pedulikan lagi dengan seberapa mahalnya, kedua matanya kembali membulat ketika menyadari mobil yang mulai bergerak, Alicia semakin panik, ia kembali berusaha membuka handle mobil, saat perempuan itu sedang sibuk membuka mobil dengan berbagai umpatan, ia tidak menyadari bahaya apalagi yang akan menimpanya. Vincent mengetatkan rahangnya, jemari panjangnya menarik dasi yang melingkar dilehernya. Lalu dengan cepat pria itu menarik kedua tangan Alicia, menyentak tangan itu dan mengikatnya.

" aarrgghh... Ap-apa yang kau lakukan, le-lepaskan " alicia mengakuinya pria itu sungguh membuatnya takut. Wajahnya mulai memucat, dengan gelagapan ia meronta-ronta.

" DIAAM! "
Teriak pria itu tepat di wajah Alicia.

Gadis sok berani itu langsung mematung dengan hatinya yang terhenyat, apa yang akan dilakukan pria ini, ia semakin takut hingga membuat deru napasnya meningkat.

" le-lepaskan aku brengsek! Lep ... mmp... " perkataan Alicia terbungkam dengan mulut Vincent. Kedua mata Alicia membesar, pria itu dengan tidak sopan menciumnya.

Semakin mendapatkan pemberontakan dari Alicia membuat panas dada Vincent hingga menyulut emosionalnya, tangan bebas Vincent menyusup kebelakang leher Alicia menarik tengkuk leher kecil itu untuk membuat ciuman mereka semakin rapat. Laki-laki itu terus mencecap daging lembut Alicia, menghisapnya menjilatnya dengan kasar, pria itu sudah begitu tersulut dengan amarah serta hasrat yang luar biasa tak dapat ia tahan, rasa benci kembali menyulut amarahnya ketika mengingat betapa mudahnya gadisnya ini memberikan senyuman kepada pria lain, betapa beraninya ia berdekatan dengan pria lain, bahkan pria bajingan itu berani menyentuh pergelangan gadisnya.
Dengan geram digigitnya bibir bawah Alicia hingga gadis itu menjerit tertahan

" uuagghh... " lengguh Alicia.

Dengan itu Vincent langsung menelusupkan Lidahnya, menyentuh tiap inci kehangatan yang menjalar didalam sana, menghisap lidah Alicia, tidak diperdulikannya gadis lemah itu yang terus meronta, Vincent semakin nekankan tengkuk Alicia, ia akui, bibir Alicia seperti morfin untuknya dan ia membutuhkannya.

Seakan tidak cukup, tangan bebas milik Vincent yang lain mulai bergerak menyentuh pinggang Alicia, aroma tubuh Alicia bahkan menggoda keliarannya, membuatnya menggila, tanpa menunggu lagi tangan itu semakin turun mengelus paha Alicia.

Menyadari itu langsung membuat Alicia kalap, dadanya semakin naik turun, ia melakukan pemberontakan walau dengan keadaan kedua tangan terikat. Ketika merasakan jemari tangan Vincent menyentuh kulit telanjang bagian perutnya, Alicia memekik kembali, matanya mulai panas, ia cukup yakin sekarang matanya sudah berembun dengan air mata yang hampir tumpah, ia benci diperlakukan seperti ini, dengan mengumpulkan kekuatan, Alicia mendorong dada Vincent sehingga ciuman mereka terlepas namun tidak dengan menjauhkan wajah yang dengan tatapan menggelap menatap manik mata Alicia.

" hosh...hosh... Hoshh..." dengan cepat gadis itu menarik semua oksigen diudara dan berusaha memundurkan tubuhnya. Namun baru saja pantat sintal Alicia bergeser sedikit dengan cepat pria itu kembali menariknya hingga wajah Alicia mendarat tepat di depan dada kekarnya. Kepala Alicia menunduk kebawah ia tidak berani untuk melihat wajah pria mesum itu. Tetapi betapa terkejutnya ia ketika kembali merasakan sentuhan hangat di dagunya, Vincent mencengkram dagu itu, memaksa Alicia untuk menatapnya.

" kemana perginya sosok gadis berani tadi huh? Kamu menyukai sentuhanku, sayang "

" Dasar brengse... Mmmp... " baru saja Alicia ingin mengumpat, namun pria itu kembali mencium bibirnya dengan rakus.

Lidah Vincent terus menelusup kedalam mulut Alicia, ia kembali mengigit kedua daging kenyal itu, membuat Alicia terus melengguh menerima rasa nyeri dibibirnya.

" uuaghh... " lagi suara pekikan tertahan Alicia keluar dari sela-sela ciuman mereka.

Ya Tuhan tidak adakah kesatria berkuda putih yang akan menyelamatkannya?

SUARA KUBU VINCENT MANA NIH?

GIMANA, masih NYAMBUNG ga ya?

Nyambung ga nyambung di REVISI Di akhir aja lah ya, yang penting UP DATE 😆

POSSESSIVE (MERMAID) ON GOINGWhere stories live. Discover now