18.Lust

32.3K 1.5K 29
                                    


REALLY SLOW UP DATE

NOTE :  FOLLOW AUTHOR UTK NGEBACA NEXT PART NYA !!!

WARNING !!!
21++++++

Aku tidak yakin, aku takut dengan ketinggian

Ku tarik napas panjang dan menghembusnya pelan berusaha tenang , lalu memberanikan diri ku , baru saja aku ingin memanjat tiang balkon , tiba-tiba tubuhku terhuyun kebelakang

" aarrghh.... " aku menjerit kaget.

Vincent memeluk pinggangku dari belakang, menarik tubuh mungilku lalu membalikkan tubuhku sehingga berhadapan dengannya , dicengkramnya kedua bahuku, alis matanya terangkat, mata elangnya menyalak penuh peringatan

" apa yang kau lakukan? " teriaknya tepat didepan wajahku.

" lepaskan aku, lepaskan ! "
Aku tidak kalah berteriak, aku sudah muak, Vincent menyeretku dengan kasar, menuju bathroom, membanting pintu lalu menguncinya

" mengapa kau mengunci pintu itu sialan? " teriakan ku semakin menggila,

Namun bukan jawaban yang aku dapatkan tetapi lelaki yang ada di hadapanku sekarang hanya memberikan sebuah senyuman, ralat bukan senyuman tetapi seringaian yang menakutkan dan dia membuka kemejanya dengan kasar, seketika itu membuat mataku melotot melihat pahatan indah tubuhnya yang membuatku menelan saliva ku.

Kaki ku bergerak mundur
" apa yang ingin kau lakukan? Menjauh dari ku " lontarku dengan gelagapan.

Namun tanpa aku sadari dengan cepat dia mecekal pinggangku dan membuat ku terhenyat,
" lepaskan aku, apa kau tuli, huh? "
Teriakku sambil melakukan pemberontakan, tindakan tiba-tibanya kali ini berhasil membuat nyaliku menciut, kepalaku berputar memikirkan kemungkinan-kemungkinan apa yang akan di lakukan pria brengsek ini,
" lepaskan aku "

Di cengkramannya pergelangan tangan ku dan ia membanting tubuh ku ke dinding merapatkan tubuh liatnya ke tubuhku, tidak sampai disitu ia kembali mencekal kedua tangan ku keatas dengan tangan kirinya,

Deg,

kini tangan kanannya berusaha membuka baju kemeja ku, mataku kembali melotot,

" apa yang kau lakukan, lepaskan aku brengsek !" teriakku dan tentu saja terus memberontak tapi lagi dan lagi Vincent tetap tidak mengubriskanku , tangan beruratnya terus berusaha membuka bajuku dan sekali sentakan di tariknya paksa bajuku hingga robek yang langsung memperlihatkan dua gundukan indah yang selama ini selalu aku tutupi, rasa takut kembali menyerangku bertubi-tubi 

" tidak tidakkk... ku mohon jangan ... lepaskan aku "

" DIAM !!! " Vincent berteriak membuatku semakin ketakutan dan bergetar.

Tangannya kembali merobek rok pensilku, memperlihatkan celana dalam dan mengekspos paha putihku,

Jlepp...  Seakan seperti tertusuk pisau aku terdiam dan terhenyat menyadari keadaanku sekarang, tubuhku mematung butuh sepersekian detik untuk membuatku kembali berpijak ke permukaan bumi, tanpa aku sadari sebulir air mata lolos dari sela-sela pipiku,

Vincent menatapku dengan liar, matanya menggelap, dia membelai pipiku mendekatkan wajahnya dan langsung saja aku membuang wajahku ke samping, bibir Vincent naik tersenyum meremehkan,

" kenapa diam? Bukankah kau sangat keras kepala sayang? Kemana larinya mulut pintarmu sayang? "
bisiknya tepat ditelingaku, hembusan panas dari mulutnya membuat ku menahan napas lalu mengigit bibir bawahku, rasa sensasi aneh yang luar biasa menjalar kesekujur tubuhku,

" kita lihat seberapa tajam mulut cerdasmu itu sayang " lanjutnya sambil mulai meniup pelan indra pendengaranku, tak sampai disitu Vincent mencium lalu menjilat-jilat daun telingaku membuat basah area disekeliling telingaku dan digigitnya serta dimainkan lidahnya bersamaan dengan meniup lembut telingaku,

POSSESSIVE (MERMAID) ON GOINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang