28. Should it?

13.5K 760 11
                                    

REVISI... REVISI...

Samar-samar terdengar sebuah suara langkah kaki yang berjalan mondar-mandir di sekitarku, kedua kelopak mataku bergerak lalu mendongak memperhatikan beberapa orang yang sedang larut akan kesibukan masing-masing.

"maaf nona, apakah kami membangunkan nona?"

Lila dan beberapa pelayan langsung berhenti melakukan aktivitasnya.

" kalian sedang apa? apa yang terjadi? Ada yang bisa aku bantu? "

"tidak nona, tidak ada apapun nona,  sebaiknya nona mandi, air panasnya sudah saya siapkan" jelas Lila.
Kulirik jam diatas nakas, jam 4 sore, sepertinya aku tertidur lama.

Mataku melihat handuk dan mantel handuk yang diserahkan lila,

" apa aku harus mandi sekarang? " tanyaku kepada Lila namun lebih tepatnya kepada diriku sendiri, biasanya setelah bangun tidur siang, benda pertama yang akan ku cari adalah telepon genggamku untuk mengecek benda persegi panjang itu apakah ada pesan masuk atau email masuk yang sekiranya memberiku sebuah penawaran pekerjaan dan jika memang tidak ada yang akan aku buka adalah berita paling baru mengenai hubungan artis  kelewatan tampan memikat Ian Somerhalder dengan si sexy Niki Reed pencuri pria paling yang ku impikan. Mereka memang pasangan yang sangat cocok dan terlihat sempurna, tapi dalam hati kecilku yang paling tidak terdeteksi, aku masih belum bisa menerima kenyataan hubungan asmara mereka, hello siapakah kau Alicia?
Dan itu akan kembali membuatku untuk berguling dan bermalas-malasan lebih lama.

" sebentar lagi Miss Alison akan datang dan membantu nona" perkataan Lila menyadarkanku dari lamunan gila dan membuat alis ku berkerut.

Miss Alison?  Siapa?  Membantu apa?

Melihat ekspresi wajahku yang tidak bisa menutupi pertanya, Lila tersenyum
" Miss Alison akan meriasi anda nona,  bukan kah nona harus terlihat cantik di pesta nanti malam"

" pesta? "

" ya nona,  begitu yang saya ketahui dari Tuan " jelas Lila berlalu dan berpamitan dari hadapanku.

Oh my god
Vincentttt !

Tok.. Tokk...
Bunyi ketukan dipintu menggema bertepatan setelah aku mandi

Lila masuk dengan diikuti oleh seorang perempuan, perempuan itu mengenakan mantel bulu leopard dengan sepatu hak tinggi berwarna stabilo. Wow
Rambutnya seperti pelangi, kuning, merah dan hijau.

"hai, i am Alison, senang bisa bertemu denganmu" katanya tersenyum lebar, tapi tidak dengan kedua matanya menyipit namun tajam memperhatiku dari kaki hingga ke ujung kepala, perempuan itu sedikit berpikir sesuatu sambil melipatkan kedua tangannya didada, lalu bibir merah mengkilapnya kembali melebar dan berkata dengan suara sengaja sedikit dikecilkan.
" oh, aku pikir dia berbie sungguhan, ternyata, cih "

What? Hallo telingaku belum rusak.

dia melirik jam tangannya dan langsung menyeretku untuk segera duduk didepan meja rias.
" kita harus bergegas, rileks percayakan semuanya kepadaku " lanjutnya sambil mengedipkan mata.

Aku? Haruskah?

"sebenarnya ini tidak perlu" kataku namun dengan seketika raut wajah Alison langsung berubah seakan sebuah papan baleho besar terpampang dengan tulisan
'kau meremehkan keahlianku?'

"mmmp... Maksud aku tidak ingin merepotkan siapapun "

Alison tertawa ala madam,
"oh tentu saja dan tapi tidak mengapa, aku dibayar, jadi diam dan tutuplah kedua matamu, darling "
Perintahnya, kututup kedua-mataku, memilih untuk tidak berdebat dan juga dikarenakan rambutnya yang terlalu menyilaukan kedua bola mataku.

POSSESSIVE (MERMAID) ON GOINGOù les histoires vivent. Découvrez maintenant