5.Familiar

36.7K 1.8K 13
                                    

Wish me luck :*
Happy reading =D

REVISI ... REVISI ... REVISI ...  

#Author pov

Alicia dan Jean berada diluar club menunggui taxi yang lewat, dijam pagi begini, terlalu dini untuk mencari taxi dan akan sulit tentunya. Raut wajah Jean tampak kelihatan kesal, dia tidak menyangka Josh akan melakukan hal sejauh ini, dilihatnya iba sahabat yang berada disampingnya sedang berdiri sambil memeluk kedua lengannya , diperhatikannya lagi wajah Alice membuat kekhawatiran Jean agak sedikit berkurang, kini Alice
tampak agak kelihatan sedikit membaik yang tadinya gadis ini menangis hingga bergetar kini sudah mulai tampak lebih tenang, tidak ada isak tangis lagi hanya saja rambut sahabatnya ini terlihat berantakan.

"Honey, kau baik-baik saja ?" 

Tanyanya sambil merapikan rambut Alicia.
Jean ingin memastikan keadaan sahabatnya yang hanya di jawab anggukan dan senyum kecil dari Alicia. Itu membuatnya lega, tapi tetap saja membuatnya kembali merasa bersalah dia kembali meminta maaf kepada Alicia. Tak lama terlihat sebuah mobil taxi mendekat dan langsung saja Jean melambaikan tangan , taxi berhenti tepat didepan mereka dan mereka berdua langsung masuk . Didalam taxi mereka berdua saling menghela napas dengan lega. Jean menarik pelan kepala Alicia dan menaruh dibahunya sambil membelai puncak kepala sahabatnya yang rapuh.

#Alicia pov

Sesampainya di apartement Jean,
Aku masuk duluan ke kamar mandi , menghidupkan Shower dan segera menenggelamkan diriku ke cucuran air shower  yang hangat. Kepalaku masih sedikit pusing akibat menangis,  ketika aku memejamkan kedua mataku terbayang lagi kejadian yang tadi, air mataku kembali mengalir bersatu dengan  air Shower yang mengalir ke tubuhku, tangisku  semakin pecah ketika otakku berputar kesuatu kejadian yang sangat tidak ingin aku ingat lagi.

#flashback

Dulu sekali ketika aku meyelesaikan pekerjaan sebagai seorang sales makeup, dihari itu sudah terlalu malam, jalanan sudah sepi dari orang yang berlalu lalang, entah dari mana dan bagaimana tiba-tiba muncul dua orang pria dari balik lorong , mereka menyekap mulutku, menahanku agar tidak berontak, tubuhku dibanting ketanah, salah satu  pria tadi menahan kedua tanganku keatas, aku tidak bisa berteriak karena mulutku disumpal dengan kain, satu pria lagi menindihku dan mulai meraba tubuhku. Mereka tertawa dengan penuh kemenangan menikmati dan menyentuh tubuhku, mereka mengumpat mengeluarkan kata-kata kotor lalu mulai mencium pipi dan leherku, bahkan mereka menampar wajahku dan meninju perutku, saat itu dunia seakan berputar, aku tidak bisa berbuat apa pun, teriakanku teredam karena kain sialan itu dan rasa sesak hingga kekerongkonganku akibat dari tinju pria bajingan tadi. Sampai akhirnya pria bejat didepanku mulai menarik kasar celana jeansku dan saat itulah entah dari mana muncul seseorang yang langsung menerjang kedua pria bajingan tadi. Aku tidak tau pasti setelah itu, kejadiannya sangat cepat, kedua pria bajingan tadi telah terkapar ditanah dan aku terlalu shock hebat , pandangan mataku mengkabur akibat air mata yang terus tumpah yang menjadi satu dengan rendahnya pendaran cahaya malam, kepalaku berdenyut sakit akibat tamparan pria-pria bejat itu, yang dapat ku lihat saat itu hanya punggung seseorang yang telah menyelamatku pergi menjauh ke dalam lorong jalan dan setelah itu yang ku ingat adalah suara teriakan ibuku dari belakang lalu semua menggelap.

#flashback end

Malam ini aku benar-benar tak percaya kembali mendapatkan perlakuan seperti ini, kenapa Josh bisa seperti itu, padahal tadi aku mulai menyukainya karena perilakunya yang baik dan ramah, dia mampu membuatku merasa nyaman, padahal ku pikir setelah malam ini, kami bisa semakin dekat, tapi dia malah memperlakukanku seperti perempuan murahan. Aku duduk meringkuk dilantai dan menenggelamkan kepala ku diantara sela pahaku dengan air yang masih menguncur keseluruh tubuhku. Ini yang membuatku benci, berakhir dengan membenci diriku sendiri, mengapa aku selalu berakhir dengan di lecehkan? Apa ada yang salah denganku? Setiap kali berkenalan dengan laki-laki selalu berakhir dengan melecehkanku, menyentuhku seenaknya. Aku benci diriku yang terlalu lemah seperti ini. Belum pernah dikehidupanku, bertemu dengan seorang pria yang berakhir dengan baik dan semuanya sama saja, berkelakuan seenak mereka!

POSSESSIVE (MERMAID) ON GOINGWhere stories live. Discover now