CINQ : dia lagi?!

Start from the beginning
                                    

"Pindahan dari SMA pandu, dah itu aja" kata pria bernama reno itu.
"Oh gue panggil aja gue reno,jangan raveno apalagi ghaksara ribet" katanya lagi.

Kenapa bu dita tidak marah dengan dia?! Pakaiannya saja dikeluarkan!

"Baikla reno kamu duduk di..." bu dita memikir melihat lihat tempat duduk, tapi reno berbisik.

"Yasudah, bibah silahkan pindah kesamping satria, dan reno duduk disamping aca" kata bu dita "baikla ibuk permisi"

Hah?! Apa apaan tadi itu! Kenapa harus dia duduk disampingku, dan kenapa sih bibah dengan bodohnya mau saja dipindahkan.

"Bi, lo kok mau sih!"
"Gue gabisa nolak permintaan cogan" balas abibah sementara matanya masih tak lepas dari reno.

"Thank ya" kata reno mengedipkan matanya kepada bibah.

Bisa bayangkan kan? Gimana ekspresi bibah.

"Benerkan gue, kita ketemu lagi"kata reno sambil menaruh tasnya diatas meja.

Apasih ni anak.

"Heh! Kenapa lo disini hah?! Seenak lo aja, lo kira ni sekolah punya bokap lo!" ucapku padanya.

"Emang punya bokap gue" katanya dengan nada meledek.

"Yakali" balasku lalu membuang muka malas melayaninya.

akhirnya bel istirahatpun berbunyi, rasanya kuping ku sangat panas mendengar celotehan cowo rese ini!

"Ca, makan yok!" ajak devan yang baru saja masuk kedalam kelasku.

Kaya gapunya temen aja ya van,gue mele.

"Eh?"kata devan menunjuk reno, reno pun tampak begitu.

"Devan?"
"reno?"

"Woi gila,beneran lo ni?!" tanya devan seraya menepuk nepuk bahu reno "ya gue la, ga mungkin kan bi ijah" kata reno lalu devan pun tertawa.

"Siapa lo?" tanya reno kepada devan,lalu aku mengkode devan
"Pacargue" jawab devan lalu merangkul bahu ku "yakan sayang?" -- "iya, ayok makan yok devannn" kataku pada devan lalu mengajaknya untuk segera kekantin meninggalkan si mengesalkan reno!

"Eh bentar, lo mau gabung gak no?" ajak devan, tapi reno tampak enggan "gak usah ntar pacar lo yang kaya nenek sihir ith marah" kata reno melirikku.

Peduli apa?

Lalu aku dan devan pun berjalan kekantin.

"Kenapa lo nyuruh gue bilang kita pacaran?"tanya devan "habis gue kesel sama dia van, udah 3 kali gue ketemu dia dan kesannya gaenak bgt!" kataku kesal memakan makananku.

Devan tertawa "reno emang gitu ca, tapi baik kok dia" kata devan "baik apaan ha?! Novel gue rusak karna dia, mcd gue pernah dijatohin sama dia, dan seenak jidatnya nyuruh buk dita mindahin bibah kebelakang, kaya ni sekolah punya bapaknya apa?!"

"Emg punya bokapnya kale" kata devan. "What ever!"

"Eh apa van?! Lo serius?"
"Serius"-- "reno itu anaknya pak adijaya, pemilik sekolah kita"

"Gapeduli gue, sekalinya anak pemilik sekolah gue ga takut"

"Ii sok aned amu"kata devan mencibirku.

****
"Aca! Gue gamau tau ya, ntar lo harus nonton gue!" teriak xiena -- "xien, harus berapa kali gue bilang, iya iya iya dan iya xien!"

"Oke see you!" ucap xiena lalu pergi meninggalkanku.

Pulang sama siapa nih gue, kerumah bunda aja ah ucapku dalam hati sambil berjalan mencari cari devan.

Tiba tiba reno menghalang jalanku,dengan gaya sok cool yang ia punya.

Stuck on youWhere stories live. Discover now