Tanda Tanya

Mulai dari awal
                                    

"Besok!" Tolak Nina kemudian berbaring di kasur dan menarik selimut nya tinggi-tinggi. Dia masih mendengar Iqbal menghela nafas kecewa sebelum akhirnya dia terlelap.

***
Esok harinya, Arumi sengaja berdandan seperti Arum dan Arum berdandan seperti Arumi agar mereka bisa bertukar tempat. Rencananya, Arum ingin kencan seharian dengan Aslan sebelum mereka tidak bisa bertemu lagi hingga acara tunangan mereka diadakan. Karena Aslan ingin terbang ke Turki dan menetap disana selama 2 hari untuk menemui neneknya disana. Jadi, Arum meminta tolong kepada Arumi untuk menggantikannya masuk kuliah hari ini, hari ini ada kuliah terbuka dengan salah satu pengusaha kerajinan Indonesia yang dikembangkannya di negara Jepang. Ini bukan pertama kalinya Arumi bersedia menggantikan Arum jadi, dia sudah mengenal orang-orang disana dan tak ada yang akan curiga kepadanya.

Saat Aslan dan Arum sedang berkencan, Arumi sedang menyiapkan peralatan kuliahnya sambi menunggu dosen 'dadakan' yang belum muncul sejak setengah jam berlalu. Sepertinya dia sudah menjadi korban macetnya Jakarta hari ini.

Arumi hampir bosan, namun teriakan histeris dari mahasiswi mau tak mau membuatnya jadi tertarik dan melihat kearah sosok laki-laki berbadan tegap, tinggi, rambut pomade dan berkulit putih bersih dengan wajah maskulinnya masuk kedalam ruangan dan berdiri tepat didepan mereka.

Yang Arumi tahu, dosen itu berumur sekitar 37 tahun, tapi mengapa laki-laki yang didepannya ini tampak lebih muda dari umurnya? Apa dia operasi plastik?

Arumi tidak bisa melepaskan pandangannya dari dosen itu dengan tatapan takjub dan terpesona, bahkan Jeremy kalah darinya. wangi pria itu merebak keseluruh ruangan dan sangat memabukkan membuat mahasiswi tidak tahu lagi apa tujuan mereka datang kesini. Semuanya seperti lupa diri.

Saat suasana lebih tenang dan kondusif, barulah dosen itu memperkenalkan diri.

"Selamat pagi, semuanya! Perkenalan saya akan singkat-singkat saja, karena studi kita hari ini terlambat lebih daru setengah jam. Lama tak ke Jakarta, membuat saya lupa kalau Jakarta itu hobinya macet, jadi lain kali saya akan naik motor saja."

"Itu sudah kepanjangan pak ceritanya!" Sela seorang mahasiswa yang kalau Arum tak salah ingat, namanya Yusuf.

Ucapannya yang spontan itu mengundang tawa dari semua orang, bahkan dosen tampan itu tidak tampak tersinggung sama sekali.

"Benar, saya memang suka basa basi, jadi biasa kan lah mulai dari sekarang untuk kebal dengan basa-basi yang saya ucapkan. Baiklah, nama saya Azhari, panggilan saya cukup Azhari saja!"

Arumi menepuk dahinya sambil menahan tawa, karena pria bertampang dingin ini ternyata bisa lucu juga. Sepertinya dia tidak rugi menggantikan posisi Arumi saat ini.

***
Rumah keluarga Nina berbeda hari ini. Dimana-mana ada rangkaian bunga yang menghiasi setiap sudut ruangan beserta hiasan-hiasan berupa lampu-lampu kecil di taman. Sudah banyak undangan yang datang untuk menghadiri pesta pertunangan Arum dan Aslan. Uniknya dresscode yang mereka pakai bertemakan kostum princess dan prince, jadi ini lebih mirip karnaval atau acara pensi bukan engaged party. Tentu saja ini adalah ide Arum yang begitu menyukai kisah-kisah dongeng ala Disney Princess yang selalu ditonton nya.

Arum terlihat berkilau ketika memakai gaun Belle yang cantik dan berwarna kuning sementara Aslan yang berdiri disamping Arum berdiri dengan gagah bak pangeran Beast yang sudah berubah menjadi pangeran tampan. Nina yang mengenakan kostum Cinderella menjaga kedua anaknya yang masih balita yang tampak lucu saat dipakai kan baju yang sesuai dengan nama mereka, Elsa dan Anna 'Frozen'. Mereka sukses jadi perhatian malam ini.

Saat semuanya sudah bersiap-siap, Arumi baru saja muncul dengan kostum Princess Knight yang lebih boyish, Arum jadi heran mengapa Arumi malah memilih kostum itu? Tapi melihat kepribadian Arumi yang tidak suka dengan hal-hal ribet seperti memakai gaun yang besar, Arum sedikit maklum padanya.

Iqbal sudah hadir walau terlambat dengan kostum yang serasi dengan Nina. Dia tidak berhenti memandangi Nina malam ini karena seperti biasa penampilan Nina selalu menarik baginya, walau dia pakai daster sekalipun.

Kebahagiaan di wajah Nina berubah menjadi rumit karena Nina masih memikirkan penelepon misterius itu. Laki-laki itu berkata dia akan datang minggu ini, dan itu adalah hari ini. Apakah dia akan datang dan mengganggu pesta ini? Tidak, Nina menepis pikirannya. Itu tak akan terjadi, harapnya.

Saat upacara pertunangan ingin dimulai, suasana menjadi ribut oleh teman sekelas Arum karena kedatangan seseorang. Arum tidak mengenal siapa itu, tapi dua wanita disampingnya berdiri terpaku dengan wajah terkejut saat melihat laki-laki itu.

"Mama kenal dengan orang itu?" Tanya Arum.

"AZHARI???" Seru Nina.

"Hey, Sahabat Lama!!"

#tbc

Akhirnya selesai, semoga kalian suka...
Jangan lupa vote dan commentnya yahhhhh.. jgn jadi silent reader, gak baik tahu...

My Bride (Finished)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang