"Selagi muda ca" jawab amora santai.

"Ya selagi muda lo hamburin uang, tua nya nyesel lo" kata xiena.

"Eh gue mau cerita deh" kaysa mulai serius dengan kejadian tadi siang dan tadi ditoko buku, jujur saja pikirannya masih ke sosok pria tadi, kalau cuma kebetulan gak mungkin kan jumpa 2 kali?

"Apaan" kata bibah

"Tadi tu ya gue kan me McD sama pak anto kan, nah pas gue ngantri ada cowo gitu rese parah bacod gede lagi, gue udah ngalah, pas gue keluar dia malah nyenggol gue dan makanan gue jatuh semua, pas gue dirumah malah ada yg nitip yang gue pesen tadi ke bi anna, kaya sih dia soalnya ada surat gitu, nah tadi pas gue baca novel ini" kata kaysa panjang lebar mengeluarkan novel yang tadi "dia malah ngutip kata kata dari novel ini, trus bilang ke gue kalau kita bakal ketemu lagi" kata kaysa dengan tatapan bingung.

Xiena, amora dan bibah menyimak cerita kaysa dengan dalam dalam.

"Gue ramal dia jodoh lo" kata amora menyimpulkan.

"Anjir gila banget lo, kenal aja kaga!"

"Atau dia psikopat yang lagi nyari mangsa?!" kata bibah dengan ekspresi menjijikkannya.

"Kebanyakan nonton sinetron lo semua" kata xiena " bisa jadikan kebetulan, atau dia emg pingin akrab sama lo" sambungnya lagi.

"Tapi moment gue jumpa dia itu gaenak banget! Ngeselin banget asli gemes gue mau cakar mukanya yang sok ganteng itu!"

"Lo jangan ngebenci orang duluan, ntar yang ada lo malah suka!" kata xiena.

amora dan bibah hanya mangut mangut memakan makanannya.

Sementara kaysa masih bingung memikirkan laki laki tadi, pikirannya selalu melayang layang ke laki laki itu.

Tibaa tiba ragil, raya dan andra menghampiri meja mereka.

"Eh pada makan disini juga ya?" tanya ragil membuat kaysa sedikit kaget melihat keberadaanya.

"Eh bg! Lo disini juga gabung aja!" kata xiena semangat lalu menatap penuh arti kearah ku.

Persetanan dengan xiena.

"Iya bg, gabung sini aja! Pasti seru!" kata bibah menambah nambah.

Sedangkan kaysa menatap sinis kearah sahabat sahabatnya dengan mulut yang berkomat kamit menyumpah nyumpahi sahabat sahabatnya itu.

"Yaudah, hai tiara!" sapa bg andra kepada xiena, ps: bg andra agak sedikit gimana gitu.

"Hai juga tamarra, cantik banget sih" balas xiena.

"Bisa aja tiara" balas bg andra dengan tersenyum.

Bibah dan amora malah tertawa lucu melihat bg andra.

Dan ragil tengah duduk disamping bibah dan raya, mata kaysa terus melihat kearah mereka dan lalu membuang pandangannya.

Hati kaysa seakan akan sakit melihatnya, padahal yang jelas kaysa tau mereka hanya sahabatan saja tidak lebih dari itu.

"Lo pesen apa ray?" tanya ragil pada raya.

"Samain kaya punya lo deh"

"Makin sehati dong kita nanti" kata ragil mengedipkan matanya ke arah raya.

Hati kaysa makin panas dibuatnya, kaysa tau ragil tidak tau kalau kaysa menyukai dirinya, tapi apa sikap kaysa selama ini tidak membuat ragil peka?

Sekuat tenaga kaysa menahan dirinya, dia berdoa doa dalam hati agar matanya tidak menjatuhkan air apapun ke pipinya.

Xiena yang melihat perubahan dengan sikap kaysa, tau kalau kaysa sedang ingin menangis.

"Abg sama kak raya pacaran?" tanya xiena.

"Enggak kok dek, kita cuma sahabatan" kata raya.

"Sahabat jadi cinta maksudnya mereka itu" kata bg andra.

Seketika kaysa berdiri dan berpamitan untuk pulang.

"Maaf ya semuanya, kayanya gue pulang duluan deh, ntar bunda marah" kata kaysa berbohong.

"Yah, cepet amat. Kita juga baru makan" kata ragil.

"Maaf ya bang, tapi emang harus pulang cepet lagian udah malam" kata kaysa lalu pergi diikuti bibah, karna memang bibah yang membawa kaysa dan bibah lah yang harus bertanggung jawab.

Didalam perjalanan pulang kaysa masih terus diam, bibah merasa bersalah padahal sama sekali bukan salah bibah.

"Lo gapapa kan ca?" tanya bibah.
"Fine" balas kaysa.

"Maafin kita ya, gak seharusnya tadi kita bolehin mereka gabung" kata bibah.

"Bukan salah lo semua, gue aja yg baper padahalkan gue bukan siapa siapanya dia"

"Harusnya lo kasih tau dia kalau lo suka dia, supaya lo gak sakit sendiri kaya gini"

"Gak perlu bi, biar dia tau sendiri"

"Sampai lebaran kingkong dia juga gabakal peka kalau lo nya gak nunjukin sikap apapun yang menandakan lo suka ke dia ca!" kata bibah saat mobilnya telah berhenti didepan pagar rumah kaysa.

"Gue rela kok nungguin lebaran kingkong yang lo maksud" jawab kaysa tersenyum hambar lalu turun dari mobil dan masuk kedalam rumah.

"Keras kepala" rutuk bibah.

Sebenarnya lo peka kan bg? Tapi ya gitu gue maklum kok batin kaysa saat masuk kedalam rumah dan meyeka setetes air matanya yang jatuh.



Cuma mau bilang, maaf kalau menurut kalian ada bahasa yang kasar gitu, bawa santai aja ya?

Biasakan vote setelah baca. Thankyouuu

21:43


Stuck on youWaar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu