"Aku ingin melupakan hujan." kata seseorang yang membuat kaysa mendongak untuk melihat siapa pemilik suara itu.

"Mengapa kita mengenang banyak hal saat hujan turun? karena kenangan sama seperti hujan. Ketika dia datang, kita tidak bisa menghentikannya. Bagaimana kita akan menghentikan tetes air yang turun dari langit? Hanya bisa ditunggu, hingga selesai dengan sendirinya.” kata orang tersebut lalu berjalan mendekati kaysa.

Kaysa sedikit tertegun,mengapa ia bisa sangat hafal dengan kutipan didalam novel yang tengah ia baca.

"Kayanya kita jumpa lagi" katanya lalu berjongkok disebelah kaysa.

Kaysa masih dia ia tak tau mengapa ia diam melihat pria yang tidak ia kenal namun sudah membuat ia kesal berkali kali.

Pria itu berbisik dikuping kaysa "maaf kayanya sumpah sumpah lo buat ga ketemu gue lagi gadikabulin deh, gue pastiin kita bakal ketemu lagi" katanya lalu tegak dan meninggalkan kaysa.

Kaysa merinding dibuatnya, kaysa pun menjadi tidak fokus dengan novel yang tengah ia baca, pikirannya kemana mana. Ia masih sangat penasaran dengan pria tadi.

Mungkin cuma kebetulan kata kaysa pada dirinya sendiri.

"Ca udah dapet ni gue, ayokk balik!" kata bibah membuyarkan lamunan kaysa tentang pria tadi.

"Eh cepet banget sih! Gue juga belum tau mau beli novel apa!" protes kaysa.

"Lo beli yg lo baca itu aja, enak kok gue udah baca seriusan" kata bibah, belum sempat membantah bibah malah langsung menarik tangan kaysa ke kasir. Untuk membayar novel novel yang mereka beli.

"Curang lo bib!" dengus kaysa kesal pada bibah yang kini tengah mengendarai mobilnya.

"Abis lo lama!" kata bibah lalu memberhentikan mobilnya di sebuat restoran fast food.

Dan ternyata didalam sana sudah ada xiena dan amora.

"Lama banget sih! Karatan gue nunggu!" kata xiena melihat kaysa dan bibah yang baru datang.

"Cukup status xien aja yang jomblo karatan" kata amora.

"Apasih, gue juga gatau kalian disini" kata kaysa yang masih kesal dengan bibah.

"Udah deh ca, masih ngambek aja! Lagian kalau lo gak selesai selesai disana tadi kita gabakal ketemuan deh disini!" kata amora.

"Yak betul" sambung bibah.

Mereka pun memesan makanan mereka, dan mereka juga mulai bercerita seperti kebiasaan keempat sahabat ini saat berkumpul.

"Eh tadi tau gak si mora, ngerobohin patung patung baju itu loh dianya malah kabur anjing gue ga kebayang gimana mukanya tadi!" kata xiena bercerita sambil tertawa.

"HAHAHAHA anjing mor, ngakak gue dengernya apalagi kalau lihat!" kata bibah yang juga tertawa terbahak bahak.

"Trus trus patungnya gimana?" tanya kaysa

"Yang dibiarin gitu aja, pdhl kan mbak mbaknya udah ngmg gini tu 'eh mbak tolong dong dibenerin lagi' eh si mora marah lagi cepirit!"

HAHAHAHAHAHAH bibah dan kaysa tertawa terbahak bahak tanpa memperdulikan orang orang yang memperhatikan mereka, sementara amora masih cuek saja memainkan iPhonenya.

"Eh ra! Ngakak asli lo!"

"Brisik, gue kesel barang pesenan gue di online shop ini belum dateng dateng loh! Udah seminggu juga!" decak mora kesal.

Amora memang sangat sangat royal dalam berbelanja, dalam satu minggu bisa 4 kali ia berbelanja barang apa saja yang dianggapnya lucu.

"Ra, lo boros banget!" kata kaysa kesal.

Stuck on youWhere stories live. Discover now