Tapi tepukan di bahu kenina membuyarkan lamunan kenina.

"kamu lagi ada masalah?"
Tanya orang Tersebut.

"satria??" kenina menatap satria dengan mata yang membulat.

"liat aku kok gitu banget sih, kayak liat setan aja!"

"eh maaf aku cuma refleks terkejut aja, hehe." jawab kenina gelagapan sambil mengaruk tekuknya.

Kenina menatap satria.
Kok aku merasa gak asing lagi ya liat wajah satria, kayak udah kenal lama aja.

"woy!! Malah ngelamun aja. Kamu lagi ada masalah ya??"

"eh! Maaf."

"yee.. Kalau kamu ada masalah cerita aja sama aku, tapi kalau mau cerita jangan sekarang."

"emang kenapa gak boleh sekarang?" tanya kenina heran.

Satria tersenyum manis lalu mengacak rambut kenina.
"kamu gak dengar tadikan udah bunyi bel. Kalau kamu mau cerita nanti aku tunggu kamu disini ya sepulang sekolah."

"iya."

"ya udah aku kekelas dulu, Bye."

Satria pergi melewati kenina yang masih memandang kepergian satria, tapi tak lama kemudian satria berhenti dan berbalik kebelakang.

"jangan liatin aku terus! Masuk sana!!" teriak satria.
Dan satria melanjutkan langkahnya setelah melihat kenina yang gelagapa.

Gadis yang lucu.
Tapi.. Kenapa aku bisa langsung akrab begitu ya sama dia? Dan
Aku merasa sudah sangat dekat sama dia, sudah merasa kenal lama dengan dia.
Kenina! Nama itu seperti tidak asing lagi.

Satria terus berfikir keras mengingat siapa kenina itu, sampai kepalanya Terasa pusing, dan pusing dikepalanya terus terasa berat sampai semua penglihatannya gelap.

"satya liat deh adik aku sudah bisa berjalan!" teriak anak laki-laki yang sedang bermain besama adik kecilnya.

Satya yang sedang bermain sepeda, ketika mendengar bahwa adik temannya itu sudah bisa berjalan.
Satya langsung berlari menghampiri anak laki-laki itu.

"wah! iya ken. Nina udah bisa jalan, berarti adik kamu udah besar dong?"

"iya sekarang adik aku sudah besar. Udah bisa main deh sama aku." jawab kennan girang

"yes! Berarti nina bisa main dengan aku juga dong, aku mau dia sama aku terus aku gak mau nanti dia jauh-jauh sama aku, aku suka sama adik kamu. Nanti kalau adik kamu besar aku mau nikah sama dia. Aku mau sama seperti abi dan ami aku."

Satya terus berceloteh ria bersama ken dan adiknya.

"kalau kamu mau begitu kamu harus jaga hati nina, kamu gak boleh nyakitin dia." ucap alika yang tiba-tiba sudah berdiri disebelah nina.

"jaga hati kenina?? Bagaimana caranya kak?" tanya satya bingung

Alika yang ditanya seperti itu hanya mengangkat bahu nya cuek.
"kakak juga gak tau, tapi kakak tau itu dari ami. Kamu tanya aja sama ami tuh."

"oke aku akan tanya sama ami sekarang"

Satya berlari menuju para orang tua mereka yang sedang berbincang.

"aamii." pangil satya manja dan langsung duduk dupangkuan fifa

"ada apa sayang?" tanya fifa bingung, biasanya jika anaknya manja seperti ini. Pasti satya ada maunya.

"satya mau tanya sama ami."

"kamu mau tanya apa sayang?"

"kata kakak kalau aku suka sama kenina aku harus jaga hati kenina ya ami. Itu bener? Tolong jelasin sama aku, aku bingung ami."

Fifa yang mendengar pertanyan dari satya yang sebegitu polosnya hanya bisa tersenyum manis pada satya.

"hmm.. Ami gak bisa jelasin sama satya sekarang, karena satya masih kecil."

"yaa kok gitu sih!." ucap satya memajukan bibirnya lucu.

"kalau satya suka sama kenina, kamu harus terus bersama kenina jaga dia dengan baik, jangan buat dia menangis oke sayang, nanti besar kamu pasti mengerti arti suka itu apa. Udah sana main lagi." jelas fifa pada anak laki-lakinya itu.

"oke deh, satya main dulu ya, aku juga mau jagi nina."

Satya lompat dari pangkuan khofifa dan mulai bermain lagi.

"zain! Sepertinya nanti kita akan jadi besan deh. Haha."

"iya, aku yakin nanti satya bisa jaga kenina gadis kecilku itu.









Tbc.
L(*OεV*)E
RiskaAmelia1

In Memory (On Editing)Where stories live. Discover now