Kenina langsung menatap horor kedepan kelas, yang sudah ada kepala sekolah berserta seorang siswi.
Duh! Mati aku. Kenapa si angel-angel itu kesini sih? Sama kepala sekolah lagi! Duh celaka dua belas ini.
"Kira-kira kepala sekolah mau ngapain sih kekelas kita?" tanya Dimas menyenggol lengan Kenina.
"Ya ma-mana aku tauu." jawab Kenina cuek, tapi tak bisa menutup kegugupannya itu.
Yaallah bantu saya! Jangan sampai ini menjadi kabar buruk nantinya.
"Selamat pagi murid-murid?" sapa sang kepala sekolah pada murid nya, berbasa basi sedikit.
Dan langsung dibalas oleh murid yang ada dikelas tersebut.
"Disini saya cuma mau tau, siapa siswi yang bernama Kenina aqila maharani harap berdiri dan maju kedepan!" titah sang kepala sekolah.
Mendengar itu Kenina langsung menegang ditempatnya.
"Nah loo! Ada urusan apa kamu sama kepala sekolah?" bisik Dimas yang melihat ketengangan kenina.
Tapi Kenina tak mengubris semuanya, Kenina masih berada ditempatnya.
"Saya ulangi! Siswi benama Kenina aqila maharani harap maju kedepan!" kepala sekolah itu menaikkan suaranya beberapa oktaf.
Kenina sontak terkejut dan langsung berdiri didepan mejanya.
"sa-saya bu yang bernama kenina."
"Oh jadi kamu! Kamu murid baru itu kan? Ck! Ayo maju kedepan kamu!"
"Iya bu."
Oke kenina hadapi dengan senyuman, kamu pasti bisa menghadapi ini, ini hanya sebagian kecil dari semua perbutan kamu sewaktu di sekolahan yang dulu.
Kenina melangkah menghadap kepala sekolah, Kenina menatap lurus kedepan tanpa menunduk takut sedikitpun.
Setelah Kenina sampai dihadapan kepala sekolah, Kenina sempat menatap sinis si Angel yang memasang wajah yang dibuat-buat menyedihkan.
Ck! Dasar ular!
"Kenina saya tidak akan berbasa- basi lagi, kamu pasti tau kesalahan kamu ini."
Kata kepala sekolah itu dengan tegas, dan kenina hanya mengangguk pasrah.
"Ini! Berikan surat ini kepada opa kamu, dan suruh dia datang kemari besok pagi! saya heran kenapa cucu dari Rama bisa begini, padahal saya mengenal rama itu orang yang sangat disiplin."
Kenina hanya diam mendengar perkataan itu sambil menerima surat yang diberikan kepadanya.
"Baiklah kamu boleh duduk sekarang."
Dam sekali lagi kenina mengagguk pasrah.
Kenina berjalan meninggalkan kepala sekolah itu, tetapi ketika kenina bejalan melewai Angel.
Ia melihat senyum sinis yang tampit pada wajah tirus gadis itu.
Iiiwwh. senyum yang tidah mengenakkan!
Kenina kembali kebangkunya dan kepala sekolah beserta angel telah meningalkan kelasnya.
Seketika kelas yang tadinya hanya terdengar suara tidak enak dari kepala sekolah menjadi ribut dalam sekejap, banyak siswa-siswi yang berbisik, dan menatapbtak percaya pada Kenina.
"Gila kamu! Kamu berbuat apa sama Angel sih? Kok bisa begitu?" pertanyaan tersebut keluar dari Friska, siswi yang duduk pada bangku didepan Kenina. Dan juga sudah menjadi teman Kenina tentunya
Kenina hanya mengangkat bahu cuek, malah menanggapi semua ini.
"Gila baru dan cuma kamu yang berani berurusan sama si Angel itu." timpal Dimas.
"Yang sabar ya, kami pasti bisa."
Kalu cuma masalah angel sih aku gak apa-apa kali!, yang menjadi masalah terbesar aku adalah,. OPA!! Bagaimana aku harus bilang sama opa? opa, oma, papa, mama, dan kak ken, pasti akan kecewa sama aku.
Huftt pasrah!
Aku harus bilang sama naura soal ini, mungkun naura bisa membantu aku.
Setelah itu kenina langsung mengambil ponselnya dan berkutat dengan benda itu.
To: naura
Ra bagaimana nih, aku dapat surat pangilan dari sekolah, aku takut banget! Kamu bisa kan bantu aku? Aku butuh bantuan mu sekarang.
Send. Kenina langsung mengirimkan pesanya itu. Dan tak lama kemudian naura langsung membalasnya.
From: naura
Maaf nina, aku gak bisa bantu kamu sekarang. karena aku lagi banyak urusan. Maaf ya sekali lagi.
Setelah membaca pesan itu, Kenina langsung mengacuhkan ponselnya, merasa tak berdaya akan hal yang dituliskan oleh pesan itu.
Kenapa Naura tidak bisa membantuku, bukannya dia sudah bisang mau membantuku kapan saja setelah kejadian kemarin?
Hufft kenina! Kamu sekarang harus berbuat apa?
"Aku pusing!"
Ucap Kenina lirih dan langsung menundukkan kepalanya dimeja.
Friska dan Dimas hanya memandang kasihan pada teman barunya itu.
"kamu pasti bisa." jawab Friska dan Dimas bersamaan dan mengelus kepala dan punggung Kenina.
Tbc.
L(*OεV*)E
Doughnut_y
YOU ARE READING
In Memory (On Editing)
Teen FictionKenina adalah seorang gadis cerita dan juga sedikit usil, mungkin sedikit dalam artian kenina adalah amat sangat usil. Kisah kenina dimulai saat ia di keluarkan dari sekolah lamanya karena ia tidak sengaja men-jahili guru yang termasuk guru killer...
memory*5
Start from the beginning
