part 9

38.7K 2.3K 74
                                    

Gadis berlari kesana kemari mengelilingi ballroom hotel yang sudah ditata sedemikian rupa untuk acara malam ini.

"Kok kue yang di pojok sana belum ditata sih? Ayo dong! Semangat! Jangan sampai pasokan kue di setiap meja kosong." teriak Gadis kepada beberapa pegawainya di bagian belakang gedung yang sudah penuh dengan aneka kue.

"Semangaaat! Semangaaat!" seru semua pegawainya dengan mengangkat tangan kanan mereka kompak.

Gadis tersenyum lega melihat semangat para pegawainya dan segera berjalan pergi meninggalkan ruang belakang. Saat membuka pintu yang pertama kali ia lihat adalah sosok lelaki tampan dengan jas abu-abu di tubuhnya.

"Rama?" senyum Gadis muncul saat kembali menyapa lelaki itu.

"Capek ya lari-larian terus. Aku lihatin dari tadi kayak udah pake sepatu super aja." gurau Rama menunjuk sepatu hak tinggi 10cm yang dipakai Gadis. Bodoh! Gadis bahkan baru menyadari ia berlarian dengan sepatu setinggi itu, pastilah akan kram hingga esok hari.

"Udah kalap deh aku kayaknya." Gadis ikut tersenyum lagi menunjukkan wajah lelahnya.

"Percaya aja Dis, semua pegawaimu pasti melakukan apa yang terbaik. Kepercayaan pada karyawan juga dapat meningkatkan kinerja mereka." Rama meneliti wajah Gadis malam ini, dengan sapuan make up sederhana dan gaun warna navy selutut membuatnya terlihat semakin cantik daripada hari kemarin.

"Oke pak Bos! Yuk masuk ke tempat acara. Kayaknya bentar lagi udah mau mulai ya?" tanya Gadis menghentikan pandangan Rama pada dirinya.

Rama mengangguk, "Emang udah dateng semuanya. Yuk!"

*****

Rama fokus menatap barisan kata-kata yang dikirimkan Anisa padanya, mencoba menghilangkan rasa kantuknya malam ini dengan berkirim pesan dengan kekasihnya.

'Aku mau oleh oleh stroberi yang ada di puncak dong. Hahaha'

Rama melongo, terkadang permintaan Anisa memang suka aneh-aneh seperti kali ini.

'Ngidam?'

'Pengen aja Ram. Ayo dong! Bawain yaa, ya, yaaaaa?'

'Tunggu aku pulang, Sayang. Udah malem cepet tidur Nis, I love you.'

'Asikk! I love you more, Ram.'

Tiba-tiba tangan lembut hinggap di lengannya. Rama meletakkan ponselnya dan menoleh, mendapati Gadis sudah duduk di sebelahnya.

"Cobain deh, ini roti almond yang disiram saus caramel."

Rama menyendok dan langsung melahapnya.

"Enak gak? Resep dari mama aku."

Rama mengangguk, "Kok kue yang ini gak dikeluarin dari tadi sih Dis. Enak banget." kata Rama sambil mengambil sesendok kue itu lagi.

"Sebenernya aku cuma bikin satu sih. Kue ini emang gak ada di list kue hidangan acara ini." Gadis tersenyum kikuk memperlihatkan sederet gigi putihnya.

"Jadi spesial buat aku?" tanya Rama menggoda.

Blush! Wajah Gadis merah seketika.

"Hahahahaha. Makasih yaa." kata Rama sambil memegang perutnya yang berguncang saat ia tertawa.

"Rese!" Gadis melempar tissu yang ada di atas meja asal. Dasar Rama! Bisa-bisanya dia menggoda seperti ini, kan gak baik buat kondisi perasaan Gadis.

"Oh iya makasih banyak ya tumpangannya kemarin. Besok aku pulang bareng Linda aja soalnya mau mampir dulu ke rumah temen." jelas Gadis yang dibalas oleh anggukan dari Rama.

"Hati-hati ya Dis pulangnya." apa? Rama bilang hati-hati? Ya Tuhan anugerah apa yang Kau berikan malam ini? Rasanya otak Gadis terus menerus mengulang perkataan Rama ini. Gadis hanya diam memandangi Rama yang memakan kuenya lahap dan tersenyum sambil merapalkan doa, semoga kita dapat bertemu lagi Ram!

-----



Semoga Gadis dan Rama bisa bertemu lagi ya? Pada setuju gak? Hehehe

ONE MORE TIMEDonde viven las historias. Descúbrelo ahora