part 8

40.3K 2.5K 30
                                    

"Gimana kalo kita buat game. Satu pertanyaan untuk satu pertanyaan?" tawar Gadis ikut memfokuskan matanya pada mata Rama.

Rama mengerutkan keningnya, "Oke, kamu duluan." kata Rama yang lebih memilih perintah.

"Apa yang mau kamu tau dari aku?" tanya Gadis pertama.

"Siapa kamu?"

"Aku Bella Gadisa, biasa dipanggil Gadis. Kamu?"

"Rama. Hobi?"

"Masak, buat resep kue baru, hang out bareng temen. Kamu?"

"Baca, main futsal, apa ya? Kayaknya gak ada hobi lagi deh." Rama mencoba mengingat ingat apa hobi yang sudah lama tidak ia lakukan karena sibuk mengurus kantor dan mengurusi Anisa. "Kalo genre film favorit apa Dis?"

"Aku cewek, pasti suka berkhayal jadi suka banget sama romance, comedy, thriller. Kamu?"

"Action, gak suka terlalu yang menye menye kayak kamu. Hahaha, apa hubungannya thriller sama suka berkhayal?"

"Ya kan berkhayal kalo aku ada di posisi seperti film itu apa yang bakal aku lakuin buat mecahin masalah atau kasusnya gitu. Emang romance menye?" tanya Gadis menaikkan sebelah alisnya.

"Kadang cerita cerita di film romance itu ada di dunia nyata. Kayak misalnya ditinggal nikah, ditinggal meninggal, LDR, sebatas friendzone tapi kalo di film itu kan kerasa banget settingannya gak natural gitu. Hmm, suka buat kue sejak kapan, Dis?" gantian Rama menjelaskan jawabannya dan memberi pertanyaan untuk Gadis.

"Sejak jaman dahulu kala. Sebelum cinderella belum ketemu sama ibu peri kayaknya hahahahaha." jawab Gadis asal - asalan, Rama yang menyimaknya ikut tertawa membayangkannya. "Kenapa kok tanya tanya?" kali ini Gadis memberikan pertanyaan yang aneh, membuat Rama mengerutkan keningnya bingung.

"Pengen tau aja. Soalnya baru kali ini sih ketemu wiraswasta muda." kata Rama nemandang ke arah Gadis yang sedang meneguk hot moccachinonya.

"Aku dari dulu gak tertarik buat bangun usaha sendiri Ram. Tapi yang namanya udah hobi itu mau buat kue ratusan pun rasanya seneng, yah walaupun capek, tapi denger komentar orang-orang yang bilang suka sama kueku rasa senengnya ngalahin rasa capek lo!"

Gadis terus bercerita sedang Rama masih menjadi pendengar setia sedari tadi, "Mama aku yang dari dulu bilang, kalo apa yang dilakuin dengan ikhlas pake perasaan pasti hasilnya juga baik."

Rama mengangguk setuju saat mendengar ucapan Gadis, "Kadang apa yang aku rencanain itu gak sesuai sama kenyataan, tapi Tuhan menggantinya dengan rencana yang lebih indah."

"Kehilangan mimpi, eh?"

"Sometimes I lose my dream, but I believe that God have a better plan for me." Rama tersenyum, iyaa! Saat kita kehilangan mimpi kita Tuhan tidak mungkin sejahat itu dengan membiarkan kita di jalan yang salah. Pasti ada sesuatu yang indah nantinya. Anisa juga pernah mengatakan hal yang sama padanya dulu, saat kecelakaan itu datang. Aneh? Bukan Rama yang menyemangati Anisa. Tapi Anisa dengan sabar dan ikhlas menerima semua sebagai cobaan dan mencoba menegarkan hati semua orang yang disayanginya.

Eh? Anisa? Bagaimana kabarnya di Jakarta.

Segera Rama mengambil ponsel di saku celananya. Dan kaget melihat ada 15 panggilan tak terjawab dari Anisa.

"Dis, balik ke hotel aja yuk. Biar kamu bisa siap-siap juga buat besok?" tawar Rama. Terlihat raut wajah kecewa yang ditampilkan pada wajah Gadis. Sedari tadi ia melihat apa yang Rama lakukan, rasanya Rama mampu menarik kedua bola matanya agar terus menatap ke arah lelaki itu. Gadis tau jika wajah Rama terlihat bingung saat menatap ponselnya dan menawarkan untuk kembali.

"Dis? Aku bayar dulu ya. Kamu tunggu di depan." lihat? Bahkan tadi Gadis belum sempat menjawab pertanyaan Rama. Gadis menyunggingkan senyun dan mengangguk. Mungkin orang kantor? Eh sejak kapan aku mulai ingin tau apa isi ponsel Rama? Sadar dong Dis, kamu itu siapa!

*****

"Halo?" jawab Anisa saat ponselnya berbunyi pada deringan pertama.

"Hahaha semangat banget sih!" akhirnya Anisa dapat mendengar lagi suara ini! Rasanya sangat kesal saat Rama tidak membalas pesan atau mengangkat telepon darinya.

"Sibuk banget ya ngurusin kerjaan?" tanya Anisa merajuk sambil mencari posisi paling enak untuk meletakkan ponsel di telinganya.

"Maaf, tadi aku masih makan diluar Nis. Kamu udah makan?"

Anisa mengangguk, bodoh! Mana mungkin Rama tau jika dia mengangguk, "Udah."

"Jangan kangen ya Nis, aku kan sebentar disini."

Bisa bisanya dia bilang jangan kangen? Gak tau aja kalo Anisa menatap ponsel resah sedari tadi.

"Gak bakal kangen!" ketus Anisa pada akhirnya.

"Ngambek deh ka--tok tok tok." terdengar jelas suara ketukan pintu dari seberang sana.

Anisa tidak menjawab dan mencoba memfokuskan pendengarannya saat terdengar suara kaki Rama berjalan dan suara pintu terbuka.

"Oh Linda, udah dulu ya ntar aku telepon lagi." suara Rama kembali fokus pada teleponnya.

"Iyaa ntar kabarin lagi." Anisa menghela napas lega, dikira siapa yang datang ke kamar Rama.

"Bawel!!" jawab Rama sambil terkekeh disana.

"Ihh Rama, ngeselin banget sih jadi orang." klik, Anisa memutuskan sambungan teleponnya sepihak. Ada rasa marah karena Rama tidak berjanji untuk mengabarinya lagi, tapi ada rasa lega setidaknya Rama masih mau menelponnya saat sedang sibuk di Bandung.

Lagi lagi Anisa melamun -suatu hal yang sudah menjadi kebiasaan sehari-harinya dalam kesendirian selama 3 bulan terakhir ini- Anisa mengingat bagaimana indahnya setiap mimpinya dulu, menikah dengan Rama, membesarkan anak-anak mereka nantinya, hidup berdua dengan Rama sampai tutup usia. Akhirnya ia teringat perkataan suster Martha tadi, "Tinggal sedikit lagi Nis. Aku yakin Tuhan akan mengembalikan semua mimpimu lagi, kamu pasti bisa bahagia dengan Rama."

Anisa mengangguk mempercayainya, ya! Tinggal sebentar lagi.

Tolong jaga dan lindungi Rama ya Tuhan dimana pun ia berada, Anisa terus memejamkan mata dan merapalkan doa.

Ya Tuhan jika hari ini aku kehilangan mimpiku, tolong yakinkan diriku bahwa hari esok akan ada rencana-Mu yang lebih indah dari sekedar mimpi dan anganku.

-----

Hai semuanya aku update cepet nih. semoga makin banyak yg suka. Makin banyak yg vomment juga, karena sesungguhnya vomment itu buat aku semangat banget lo (kode keras)wkwk

Ohiya marhaban ya ramadhan. Gak kerasa ya besok udah puasa. Semoga puasa tahun ini dapet banyak berkah!

Sampai jumpa

ONE MORE TIMEWhere stories live. Discover now