LIFE 25

1.3K 139 28
                                    

"Cha, gue mao lo tetep dateng nanti malem. Lo jangan menghindar gini dong, mao berapa lama lo menghindar dari Al?" Ujar Tasya yang kesal dengan sikap Icha. "Jangan jadi pengecut dengan lo menghidar terus dari Al sejak lo tau kalo dia pacaran sama Manda." Lanjutnya.

"Gue bukan pengecut!" Geram Icha.

Tasya mendengus dan tertawa sengit kepada sahabatnya yang satu itu. "Apa namanya kalo bukan pengecut? Pecundang? Penakut?"

Icha memandang Tasya dengan tatapan tajamnya.

Aron mendekat dan memegang pundak Icha menatap ke dalam mata Icha. "Cha, gue tau lo kecewa, lo sakit, lo hancur dan apapun itu yang lo rasain saat ini gue tau Cha, karena gue dan juga Tasya pernah ngerasain hal yang sama kaya yang lo rasain sekarang. Kita sama-sama pernah ngerasain gimana rasanya ketika orang yang kita cintai gak membalas perasaan kita, dan itu sakit, sakit yang gue juga gak tau gimana menjabarķannya. Dan sekarang gue pengen lo bangkit, tunjukin diri lo baik-baik aja dan gue juga gak mao hal ini sampe ngeganggu kesehatan lo, terima keputusan Al yang udah milih Manda, gue berharap kita masih bisa tetep jadi sahabat kaya dulu."

"Bahkan lo juga belum bilang tentang perasaan lo ke Al, dan gue kecewa akan hal itu, karena lo udah menyerah sebelum berperang." Tambah Tasya menyambung ucapan Aron.

Icha mengendikkan bahunya. "Gue emang udah kalah." Ucapnya dengan suara lesu.

"Tapi setidaknya lo harus bilang apa yang lo rasain!" Kata Tasya yang mulai emosi dengan sikap pesimis Icha.

"Sya, gak usah pake emosi." Aron menenangkan.

Tasya membuang nafasnya berulang kali untuk menenangkan dirinya. "Gue saranin ke lo Cha, tetep bilang perasaan lo ke Al." Ucapnya setelah merasa cukup tenang. "Lo tau kenapa lo masih gak terima kalo Al pacaran sama Manda dan menghindar terus dari dia? Karena lo terus nyalahin diri lo yang gak berani ngungkapin perasaan lo itu. Liat gue, gue tetep ngungkapin perasaan gue ke Aron walaupun gue tau dia suka sama lo, dan setelahnya perasaan gue bisa lega dan bisa move on dari dia."

"Tapi gue gak mao ngerusak hubungan mereka Sya."

"Gue gak nyuruh lo ngerusak hubungan mereka, gue cuma nyuruh lo buat ngungkapin isi hati lo, itu aja."

_____DW

Aldri menatap takjub dengan kehadiran Icha sekarang, sebabnya sudah hampir seminggu ini Icha berusaha menghindarinya, padahal segala cara sudah dia lakukan agar bisa bertemu Icha, dari mulai mengirimi Icha sms, chat line, bbm, Wa, yang tak ada satupun di balas bahkan di baca oleh Icha, mendatangi rumah Icha setiap hari tapi satpam di rumah Icha selalu bilang Icha tak ada di rumah, menelponpun tak pernah ada respon dari Icha.

Icha dengan gaun yang dikenakannya terlihat begitu anggun dan cantik, walau Aldri bisa melihat senyum Icha tidaklah seceria biasanýa, dan Aldri jelas tahu apa penyebabnya. Siapa lagi jika bukan karena dirinya.

Aldri terus saja mencari sosok Icha di tengah hiruk pikuk siswa yang datang ke acara prom night ini, walau tangannya tetap tak terlepas dari gandengan Amanda. Hingga acara dansa di mulai yang menjadi puncak acara.

Dansa ini merupakan dansa yang pasangannya saling bertukar memutar, jelas di mulai dari pasangan masing-masing dan saling menukar pasangan hingga lagu yang diputar habis.

Saat tibalah Aldri berpasangan dengan Icha, sungguh tidak ada perasaan yang pas untuk menggambarkan keadaan mereka, awalnya mereka terlihat kaku, hingga Aldri memberanikan diri merangkul pinggang Icha dan menarik Icha kedalam dekapannya, membenamkan kepalanya di cekungan leher Icha dan menghirup aroma Icha sebanyak-banyaknya, mereka bergerak mengikuti irama lagu yang di putar sampai keduanya terhanyut dengan perasaan mereka masing-masing.

LIFETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang