LIFE 7

1.5K 211 24
                                    


DW POV

Hari pertandinganpun tiba. Semua sudah berkumpul di lapangan dan melakukan pemanasan.

Pertandingan pertama dilakukan oleh tim putra terlebih dahulu, karenanya tim putri masih duduk di bangku penonton sebagai suporter. Icha terlihat duduk di bangku yang terhalang dari sinar matahari dan meminum isotonik. Kadang juga berteriak menyemangati para pemain.

Pertandingan berjalan cukup sengit, skor juga terus saja kejar mengejar saling menginginkan membawa kemenangan untuk sekolahnya. Sampai akhirnya SMA GARUDA keluar sebagai pemenang dengan shoot terakhir dari Aldri.

Reni sebagai ketua dari tim basket putri meminta Icha dan kawan-kawannya yang akan turun bertanding untuk melakukan pemanasan sebelum bertanding. Terlebih dahulu berganti dengan jersey basket tim. Icha mengikat tali sepatu basketnya, lalu mencari tempat yang sedikit teduh untuk melakukan pemanasan. Dia menemukannya dan mengajak teman temannya untuk melakukan pemanasan disana, di bawah pohon yang cukup rindang, dan tidak jauh dari lapangan.

Tim basket putra yang baru saja memenangkan pertandingan di sambut dengan bnayaknya ucapan selamat dari yang lain. Sambil melepaskan lelah, ada yang merebahkan dirinya di pinggir lapangan, ada yang meminta minum dan ada yang bercakap-cakap dengan yang lain.

Aldi mengedarkan pandangannya mencari keberadaan Icha, sebenernya bermaksud ingin memamerkan kemenangannya, namun dia malah terkejut setelah melihat Icha yang sedang melakukan pemanasan, itu berarti Icha akan turun bertanding. Memang pertandingan di lakukan jam dua siang, jadi matahari tidak terlalu menyengat, tapi yang namanya Jakarta, pasti tetap saja panas.

___DW

ICHA POV

Pas gue lagi pemanasan, tiba-tiba ada yang narik tangan gue menjauh dari anak-anak.

OOOW...OWW

Ternyata yang narik si Aldri.

Padahal dari tadi gue udah berusaha biar gak keliatan dari ni orang, termasuk dari Aron juga.

Gue cuma nurut ditarik-tarik Aldri. Temen gue yang lain cuma ngeliatin heran. Belom tau ja kalo gue bakalan di omelin sama ni orang. Karna yang tau gue cuma bisa maen bentar pas tanding yaa cuma pelatih gue, Aldri sama Aron.

Pas udah cukup jauh dari anak-anak, Aldri ngelepasin tangan gue, dan langsung menatap gue garang.

"APA-APAAN INI?! UDAH GUE BILANG LO JANGAN IKUT TANDING!!!.."

Dia bener-bener marah kayanya. Pas ngomong aja matanya melotot, uratnya juga pada keluar semua. Serem.

"KALO SAMPE LO KENAPA-NAPA GIMANA?! HAH?!"

Gak selow banget ni orang kalo ngomong. Baru mao gue buka mulut buat jawab, eeeh pak Rio udah nongol aja sambil megang pundak Aldri dari belakang..

"Bapak yang nyuruh Al, cuma untuk strategi awal aja" kata pak Rio menjelaskan. "Cuma sepuluh menit di awal pertandingan". Lanjutnya.menenangkan Aldri.

Gue liat siih Aldri masih gak terima, trus gue liat Aron juga jalan menuju ke sini.

Duuhh makin suram deeh.

"Lo ikut turun Cha?" sekarang Aron ikut-ikutan deeh. Emang siih ngomongnya gak pake marah-marah, tapi auranya ngeluarin kemarahan. Mampuslah gue.

"Gue gak apa-apa oke..?!" jawab gue nenangin "Lagian pak Rio juga Cuma nurunin gue sepuluh menit, lagian dulu gue juga pernah kok maen di luar gedung, dan gue bisa" jelas gue, dan berharap mereka ngerti.

LIFETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang