LIFE 20

1.3K 144 11
                                    

Masih adakah yang nungguin cerita abal ini?

maaf ya lama updatenya, baru sempet post sekarang

Selamat membaca!

Minta vote dan comentnya yaa....

______________DW

"Ar... please keluar!... Gue butuh sendiri"

"Engga Cha!... kita harus ngomong... gue gak mao masalah ini berlarut-larut"

"Engga sekarang Ar... gue butuh nenangin diri dulu... pleaasseee..."

Icha benar-benar memohon sekarang.

"Oke... okee gak sekarang!" Aron mengalah. Dia menngusap-ngusap kepala Icha "Sekarang mending lo istirahat dulu... besok pulang sekolah gue ke sini lagi"

Icha hanya menganggukkan kepalanya.

"Cha... Jangan pernah berpikir hubungan kita bakal hancur karena masalah ini... gue akan tetep jadi Aron yang selama ini lo kenal.. gak akan ada yang berubah..."

Lagi. Icha hanya menganggukkan kepalanya.

Merasa tidak ada yang perlu dibicarakan lagi akhirnya Aron pamit pulang.

Sebenarnya, setelah sadar tadi Icha belum ingin bicara sama sekali. Dia bahkan seperti robot tadi, hanya menurut ketika di suapi makan bubur dan meminum obat. Setelahnya dia hanya berdiam diri.

Hingga Aron memutuskan untuk membicarakan masalah tadi siang. Icha langsung menolak tegas. Pikirannya masih kacau, dia takut jika nanti salah bicara dan berakibat fatal.

Dia juga masih belum yakin dengan semua kejadian yang dialaminya tadi, apakah semuanya nyata atau hanya mimpi, atau bahkan hanya halusinasinya saja.

Yang paling Icha tidak yakin, benarkah dia telah berciuman dengan Aldri. Dia ragu, tapi ciuman itu terasa nyata. Bibirnya masih bisa merasakan hangat dan lembutnya bibir Aldri, tapi Icha takut jika kejadian itu hanyalah terjadi di mimpinya.

Masalahnya sekarang saja Aldri sedang tidak di kamaranya, bahkan kata Aron, Aldri sedang tidak di Jakarta. Aron sudah cerita tadi tentang Aldri yang harus menemani Amanda yang sedang dalam keadaan berduka, Aron juga sudah bilang jika Aldri tadi meminta maaf kepada Icha. Maaf untuk apa juga sebenarnya Icha tidak mengerti.

Apa maaf karena tidak bisa menunggu Icha hingga siuman.

Maaf karena dia pergi tanpa pamit kepada Icha.

Atau maaf karena Aldri telah mencium Icha.

___DW

Tok Tok Tok..

Pintu kamar Icha di ketuk.

"Cha... I-iinii gue.. Tasyaa" Ujar Tasya sedikit ragu.

"Masuk aja"

Setelah mendengar jawaban dari dalam Tasya masuk dengan ragu-ragu. Icha yang melihat Tasya langsung tersenyum.

Tapi ternyata Tasya tidak datang sendiri, karena ada Aron yang berjalan di belakangnya.

Mereka sama-sama masih masih menggunakan seragam sekolah.

"Gimana keadaan lo Cha?" Tanya Tasya.

"Baik... besok juga udah boleh masuk sekolah kok"

"Jangan maksain... kalo masih belum sehat istirahat aja dulu..." kata Aron perhatian.

"Udah gak papa kok, dokter Irfan juga udah ngebolehin"

LIFETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang