"WOW.." respon Devan sambil berdiri trus keprok keprok.

"Berani banget ya lo?!" Suaranya naik satu oktaf.

"Gue bukannya so' berani atau apa. Tapi itu tempat emang tempat gue,lagian semua yang disini udah pada tau. Kalo itu tempat gue!" Kata gue sambil mengangkat dagu.

"Gue gatau tuh. Emangnya itu tempat punya nenek moyang lo? Lagian kalo lo rasa itu tempat lo,kenapa lo telat datengnya? Hah?!" Katanya sambil maju satu langkah dengan tatapannya yang mengintimidasi gue.

Gue membuang nafas kasar "gue yang telat atau lo lo pada yang bolos masuk kelas? Hah?!" Skakmat lo dah

Devan maju satu langkah lagi " lo berani sama kita kita. HAH?!" Cih,beraninya sama cewe.

Belom juga gue bersuara lagi tiba tiba ada yang ngerangkul pundak gue.

"Ada apa Far?" Tanya Fariz. Gue jawab dengan dagu ke  arah Devan

"Oh..emangnya kenapa Far?" Tanyanya lagi sambil mengedarkan pandangan.

"Oh,udahlah jangan ngurusin mereka. Buang buang tenaga lo aja. Cari tempat lain aja yuk?" Jadi orang peka amat ya? Oh,Fariz-ku :v btw,Fariz bukannya belain gue ya?

"Denger ya,hari ini gue maafin lo,lo,lo,lo,lo,lo pada lagi." Kata gue sambil nunjuk nunjuk mereka.

"Tapi,kalo besok kalian nempatin lagi. Awas lo!" Lanjut gue sambil memberi genggaman tangan gue ke arahnya trus ninggalin mereka semua keluar dari kantin.

Tempat yang gue tuju: no kelas,no taman belakang,yes untuk atap sekolah.

Gatau kenapa gue berasa lega kalo ada di ketinggian,merasakan semilir angin yang menyejukkan hati. Yang bisa gue jadiin tempat untuk menenangkan hati. Maka dari itu kalo gue ada di sekolah dan gue lagi kesel,gue selalu datang ke atap. Di tempat ini,gue bisa meluapkan emosi. Teriak sekenceng kencengnya karna kaga ada yang tau kalo gue disini. Lagian temen temen gue tau kok gue selalu butuh sendirian,tapi bukanya jomblo kaya gue emang selalu sendirian?eh.

"NYEBELIN BANGET SIH TUH ORANG! KALO DI DUNIA INI NGEBUNUH DIBOLEHIN DAN GA DOSA,DIA BAKAL JADI ORANG YANG GUE BUNUH PERTAMA KALI!!! ARGH!! KENAPA DI DUNIA INI ADA ORANG KAYA MEREKA SIH?! Berandalan berseragam sekolah,hufftt"

"Yakin lo mau bunuh si Devan? Terus berandalan berseragam sekolah itu harus diberantas gitu?" Tanya seseorang.

"Eh,elo Daf.." kata gue malu malu sambil garuk garuk kepala yang ga gatel sedikutpun

Daffa,sahabat baiknya Fariz dan temen cowo satu satunya yang tau gue sama Fariz kembar. Btw,gue boleh ralat yang tadi ga? Jadi Daffa yang selalu dateng ke atap kalo gue ngilang dan kenapa napa--badannyalah atau hatinya.

"Iya nih gue. Eh lo belom makankan,nih gue bawa sandwich.Tadi ada yang ngasih. Lo mau ga?" Tawarnya sambil menyerahkan sandwich.
Oh,pantes aja kirain gue dia bawa kotak bekal sendiri dari rumah mana ini warna pink lagi.

"Thanks" kata gue sambil memakan sandwichnya

"Btw,yang ngasih cewe atau cowo?" Tanya gue.

"Cewe,emangnya kenapa?" Denger jawabannya bikin gue jadi mendadak berhenti makan.

"Kok berhenti?"

"Kalo sandwichnya dikasih pelet biar lo suka sama tuh cewe gimana? Ntar gue lagi yang suka sama tuh cewe"

"Hahaha.." yeh,dia malah ketawa. "Ga mungkinlah"

"Kan bisa aja kali." Karna lo itu kan salah satu the most wanted sekolah. Sahabat baiknya Fariz yang rajanya the most wanted sekolah. Wakil kapten tim basket sekolah,karna kaptennya Fariz dan yang paling top dari Daffa dia tuh baik dan ramah banget dari yang lain. Buktinya dia mau nerima sandwich dari cewe yang gue yakin tuh cewe fansnya

"Makasih ya." kata gue sambil terus jalan ke kelas.

"Iya,lagian itu bukan bikinan gue haha" katanya tertawa sambil menengok ke belakang. Tiba tiba raut wajahnya yang mengisyaratkan 'bahaya'.

"Kenap--" tanya gue sambil melihat ke belakang juga. Tapi perkataan gue belum selesai karna gue ngeliat Bu Rere,guru paling killer seantero sekolah. Dan parahnya,guru itu yang bakal ngajar kelas gue setelah istirahat. Gue sama Daffa saling berpandangan dan tatapannya yang mengisyaratkan 'lari' gue mengangguk. Dan akhirnya dia narik gue,dan kita lari ke kelas.

"Darimana lo ngos ngosan gitu?" Tanya Micell saat liat gue masuk kelas ngos ngosan.

"Tadi gue hosh sama Daffa hosh liat hosh Bu Rere dibelakang hosh mau kesini hosh."

"Loh,bukannya bu Rere bakal telat dateng kata Gilang." Gue mengernyit plus shok! Gue membuang nafas kasar trus jatuhin dahi gue ke meja. Tau gini,mending gue ga usah lari dah cape. Dan mulai menutup mata

"Bu Rere dateng Far" samar samar gue ngedenger suara Micell. Wait,bu Rere dateng? Gue langsung membenarkan posisi duduk.

"Siang anak anak" ujar Bu Rere,gue shok lagi karna di sebelah Bu Rere ada kepala berandalan berseragam sekolah itu.

"Mulai sekarang,Devan akan sekelas sama kalian." Gue tambah shok dengernya,no! Sekelas juga shok!

Gue mengacungkan tangan untuk bertanya.

"Ya Fariska?" Tanya Bu Rere

"Maaf bu sebelumnya,tapi kenapa Devan dipindahkan ke kelas ini? Bukankah ini sudah semester genap? Lagipula ia tak masuk kualifikasi." Temen temen gue cuma manggut manggut. Memang benar,karna kelas gue itu kelas khusus. 20 rangking teratas sekolah ini adalah kelas gue. Jadinya susah buat masuk kelas ini.

"Saya akan jelaskan nanti. Jika kau mau ke ruangan saya sepulang sekolah nanti." Yah..murid murid kecewa bung..

"Oh iya ibu akan atur teman perbangku. Laki laki dan perempuan dan tidak boleh protes."

"HAH?!"


----

01.01.2016

Di tahun yang baru ini,wishnya apa nih?

Jangan lupa tinggalin vommentsnya..
Makasih..
Maaf typo typo.

MY TWINWhere stories live. Discover now