Chapter 25b. The Battle We've War-2

2.8K 163 20
                                    




Gue kembali duduk, setelah berdiri berjam-jam bicara didepan personel gue.
Mungkin itu sebabnya ya, Mama begitu bawel dan mengulang-ulang mulu kata-katanya, karena itu buat brainwash gue?

Gue keluar dari ruang meeting langsung disambut Bambang, gak jauh dari situ ada Vira dan Dimas.
Gue mau ketawa, Vira mulai kena penyakit KEPO, pengen tahu siapa yang kumpul di rumah dinas gue.

"Bang, udah ditunggu team dan Mas Rizki di ruang audio visual!",kata Bambang.

Gue mengangguk

Sial, kenapa mereka lebih cepat dari yang gue minta, padahal gue minta hari Sabtu.

"Vir, lo mau tahu kerja gue khan? Ayok ikut gue!", ajak gue ke Vira.

"Mas Yusach, antar Dimas ke ruang mana dia suka, suruh staf rumah tangga layanin mau dia apa!", lanjut gue sambil bergegas jalan.

Gue terbiasa jalan cepat, itu membuat Vira berlari-lari kecil disamping gue.

"Tadi naik motor?", tanya gue ke Vira

Dia mengangguk

"Kenapa gak minta dijemput?"

"Nanti kamu pasti larang!"

Gue tersenyum, baru kali ini Vira sebegitu KEPO, atauuu dia sebenernya khawatir ya?

Begitu masuk ruang audio visual, team sedang berbincang dengan Rizki. Kemudian gue kenalin Vira ke mereka.

"Abang, mengenai permintaan Abang untuk melepas HPH, kemudian mengganti menjadi investasi kelapa sawit perlu dipertimbangkan lagi. Kelapa sawit bukan lagi luxury goods, ambil saja acuan data Bank Dunia, dari tahun 1960-2000, dari harga USD1102/ton hingga tahun 2000 menjadi USD307/ton. Harga terus turun Bang!", kata Gunawan, analis yg gue hire.

Gue ketuk-ketuk pensil ke kursi sambil menggigit bibir.

"Gun, lo tahu khan, gue rencana mau ambil alih pabrik pengolahan CPO dan Pabrik Olein. Maksud gue dari kebun sawit itu, gue larikan semua jadi ke olein. Jadi gue gak masok sawit ke dunia, tapi justru produk olahan!"

Giliran Gunawan sekarang yang gigit-gigit bibir.

"Abang lebih cenderung sampai penyulingan menjadi olein atau sampai proses fatty alcohol?"

"Sorry Gun, maksud gue yang mau gue akuisisi itu oleochemical industry jadi sampai proses fatty alcohol."

"Setuju kalau itu Bang! Jadi seluruh sawit kita untuk supply industri oleokimia Abang itu?" kata Gunawan.

Gue mengangguk

"Gue juga tetep harus cari supplier CPO lain untuk memenuhi industri itu Gun!", jelas gue.

Gue kemudian nyalakan infocus dan tunjukkan skema perkebunan sawit hingga proses pengambil alihan industri oleochemical. Juga membahas mengenai efektivitas SDM hingga membahas fokus target market.

Gunawan manggut-manggut, terkadang menggeleng kepala sambil senyum.

"Kenapa Gun ? Ada yang salah dari penyampaian gue?"

"Enggak Bang! Itu detail banget! Abang Arsitek khan? Bingung saya lihat Abang udah bikin grafik peramalan. Buat apa Abang hire saya, itu udah Abang kerjakan sendiri!"

"Itu, lo muji atau ngejek gue Gun ?"

"Kagaaak Baaaang!!!"

"Jadi lo udah setuju gue lepas HPH terus ganti ke sawit Gun ?"

Bandung - Jogja.....The Hardest ThingDär berättelser lever. Upptäck nu