Chapter 11. Vira and Her Mom...Sebuah PR Juga

3K 190 11
                                    



Pagi-pagi gue dibangunin Mama by phone. Ya ampun sebelah gue udah ngilang pula. Padahal jam 5 pagi gue bangunin Ardi, terus ML. Habis itu ketiduran. Sekarang kemana itu orang.

Gue lihat jam, mmm udah jam 7.30
Mandi apa engga ya?
Emmm bau sperma...
Berarti gue harus mandi.

"Pagi Ma, Pa, Tantee....!

Di meja makan sudah ada Papa, Mama dan Mamanya Vira.

"Tumben bangun siang?" tanya Mama Vira.

"Iya Tante, ketiduran lagi."

Gue terus duduk, setelah ambil susu dingin di lemari es.

"Yang lain ngilang kemana Ma?"

"Tadi diajak Rizki jalan ke Pantai Ochheuteal. Nanti Abang temani Ibu Aliah jalan ke Psah Thom Thmey ya...
Mama sama Papa mau cek lahan bareng Tante Sofia."

"Ya Ma..."

Baru kali ini gue cuma jalan berdua sama Mamanya Vira.

"Nak, kalau mau tukar dollar dimana ya?"

"Owh mari Tante, saya tukarkan dulu di lobby. Nanti saya minta best rate. Berapa Tante?"

"Wah berapa ya nak? Kalau USD 2,000 gimana nak? Soalnya sejak di Vietnam, dibayarin Bu Theresia terus."

Ya ampuuun, Ibu ini mau beli apa emang? Dua rebang dollar emang mau beli motor?

"Saya rasa USD 500 cukup Tante."

Gue tukerin sih pakai duit gue, uang dollar punya Mamanya Vira, gue jepit diantara Riel, tepat ditengah. Jadi pasti ga ngêh. Tapi gue kepikiran, kalau kurang gimana ya. Gue lihat di dompet gue masih ada Empat Ribu Dollar. Gue ambil 250 lagi, gue tukerin buat tambahan jaga-jaga.

Setelah gue masukin amplop, gue kasih ke Mamanya Vira. Kita jalan ke Psah Thom Thmey diantar Pak Marjo, sopir Rizki eh Tante Sofia.

Sebenarnya sih pasar tradisional gitu. Ga tahu deh mau cari apa? Perasaan oleh-oleh udah dipaketin semua dari kemarin. Mmmm...namanya ibu-ibu kali yaaa, ga cukup souvenir ada baju, tas, handicraft sampai lukisan tradisional pun terjamah.

"Murah-murah ya Nak Radit...."

Hmmm... women...

Gue bantuin bawa seluruh belanjaan. Berat juga yaaaa...
Beli apa sih tadi? Si Ibu ini mungkin mikirnya harga jauh lebih murah dari Pasar Klewer sama Pasar Beringharjo.
Tahu gitu gak gue tukar sampe  cit pek go dollar.

"Radityaaa?"

Again? Masih ada juga yang manggil gue di Phnom Penh? Emang disini tempat favorit?

"Hallo Radityaaa...!"

Ouh...teman Farid waktu ketemu di Hanoi. Dia inget gue, tapi dia siapa sih namanya? Gue goblog bener ya.

"Hallo..."

Gue senyum, dia memeluk dan mencium kedua pipi gue.

"Where's Farid?"

"Farid went to Bangkok, he didn't with me! Here my boyfriend...Kiehls!"

Ohhh....pacar dia bule. Bule gadun berewokan.

"Hi I'm Kiehls......!"

"Nice to meet you Kiehls, I'm Raditya."

Dan dia kenalin rombongan bule-bule yang bareng dia. Semuanya memeluk dan mencium gue.

Bandung - Jogja.....The Hardest ThingDär berättelser lever. Upptäck nu