Chapter 1. Crawl-Run-Jump-Fly

8.8K 322 70
                                    

We are starting to fly, but how?

___________________________

Pulang dari les, gue ke Mampang. Ternyata sudah tidak ada Ardi.
Mama kedua sih bilangnya, Ardi sepulang sekolah pamit langsung pulang Kalimalang.

Tumben bener ya, ga bilang-bilang.
Gue telephone ke rumah memang dari siang Ardi sudah di rumah.

Buru-buru gue pacu motor arah Kalimalang.
Masuk rumah tanpa penyambutan pula. Hmmm....

Ternyata Ardi dipinggir kolam renang, membelakangi ruang keluarga.
Dia melamun mungkin ya?

Gue jalan pelan ke arahnya. Saat gue merangkul tubuhnya yang basah, dia kaget. Dia kemudian tersenyum dan mencium bibir gue.

"Tadi ke Mampang ya? Maaf ga kasih tahu kalau langsung pulang."

"Kenapa pulang duluan?"

"Pengen renang."

"Aturan nomor satu!"

Dia tersenyum, menyentuh pipi gue dengan telapak tangannya,"Boleh aku punya privacy?"

Gue diam

"Rumah kok sepi?"

Dia mengangguk
"Mas Sony tadi jam 4 jemput Adek dan Mas Dhika belum pulang."

Gue lepasin baju dan celana seragam gue, hanya bersisa celana dalam.

"Sayang pengen ML?" tanya Ardi.
Gue tersenyum.

"Kalau sayang gimana? Pengen apa engga?"

Ardi mengangguk," Pengen banget dari tadi di sekolah."

Kami bercinta ditepi kolam renang, karena Ardi ga mau gue ajak masuk.

"Disini aja mau khan?"

Dia ngotot gue yang top sampai sama-sama orgasme, ga mau gantian.

"Giliran nanti malam kamu yang ngentot aku!" Ardi tersenyum dan mengangguk.

Gue belajar diatas tempat tidur, sementara Ardi di meja belajar. Gue perhatikan Ardi seperti melamun. Gue tahu dia pasti ada masalah, tapi gue tahu jawaban dia, bahwa dia pengen punya privacy.

Gue jadi ga fokus sama sekali dengan buku Biologi yang sedang gue baca.
Gue terus pandangin Ardi, kenapa dia suka menyimpan beban sendiri.

Dia seperti tersadar dan menengok ke arah gue.
Dia beranjak dan berjalan ke arah gue, kemudian duduk diatas pangkuan gue. Sambil melempar buku Biologi gue, dia melepas bajunya. Dengan rakus dia melumat bibir gue.

Tumben dia hiper banget. Tadi pagi sebelum berangkat sekolah dia minta bercinta, sore tadi juga dan sekarang pengen lagi?

Ternyata itu tidak berhenti begitu saja, setelah kami sama-sama mencapai orgasme, kami hanya berhenti sejenak karena dia minta lagi.

Malam itu benar-benar melelahkan setelah kami lakukan tiga kali.
Ada apa dengan dia? Gue yakin karena dia sedang mempunyai masalah.

Siang sepulang sekolah, Ardi sms. Dia minta gue segera ke Mampang. Segera?

Pikiran gue jadi macam-macam. Begitu sampai rumah Mampang ternyata Ardi sudah menunggu di teras cuma mengenakan sarung dan telanjang dada. Dia menyambut gue dengan ciuman seperti biasa. Seperti tidak sabar, dia menyeret gue ke kamarnya dan mengajak bercinta. Whaat???
Ini anak nge-drugs atau gara-gara berbulan-bulan ga gue sentuh?

Selesai bercinta, gue peluk dia,
"Yang punya masalah apa, aku ga mau dengar kata privacy lagi."

Uaaah, padahal gue ngerasa gerah banget, keringetan dan nafas gue ngos-ngosan. Gue sebenarnya malas bercinta siang-siang di rumah Mampang.

Bandung - Jogja.....The Hardest ThingDär berättelser lever. Upptäck nu