Chapter 18. I Announced Myself As Mobster

Start from the beginning
                                    

Gue yakin, apa yang barusan dibisikkan orang itu didengar Rizki.
Karena Rizki sudah melihat gue dengan curiga.

"Boss?" bisik Rizki

Gue cuma senyum

"Lo...?" mata Rizki terbalalak

Gue mengangguk, tanpa diteruskan bicara, Rizki pasti sadar sekarang siapa gue. Mungkin Rizki shock, tapi gue pasti jelasin nanti. Ditempat yang bebas tanpa alat sadap tentunya.

Sore itu kita langsung ke Pekanbaru. Walaupun bisa langsung ke Pangkalan Kerinci, tapi gue putusin menginap.
Bukan di hotel yang sudah mereka booking, tapi gue memilih random.

HP gue sudah gue non aktif dan gue taruh di toilet, saking paranoidnya gue.
Kamar gue check semua.
Hmm...siapa sih mau main-main dengan organisasi?
Rizki cuma melihat apa yang gue kerjain.

"OK sayang...sekarang mau nanya apa?" sembari gue cium bibir Rizki.

Rizki diam sesaat

"Gue takut kehilangan lo sayang. Udah cukup masalah yang lalu. Kenapa lo malah jadi gini?"

Gue lihat muka penuh keputus asaan dari Rizki.

"Nanti gue pasti ada cara buat exit! Cuma gue minta, seluruh orang lo kasih ke gue. Mulai detik ini!"

"Sayang minta apa aja gue kasih, tapi bukan jalan ini!!!"

Gue geleng kepala

"Gue sudah tahu konsekwensinya sayang! Tahu banget! Dan gue gak mau lo terlibat, lo kasih semua orang lo, gue akan lindungi keluarga lo. Semuanya!
I keep my words!"

"Lo....." Rizki seperti kehabisan kata untuk meneruskan ucapannya.

"Ambillah....! Tapi jangan lo bikin mereka jualan narkoba!," pinta Rizki.

"No, never...... gue masih punya hati, masih punya moral, gue pegang teguh untuk itu sayang! Gue gak akan ada kaitan dengan itu!" tegas gue.

HP Rizki berbunyi, gue pergi menjauh ke toilet agar Rizki menerima telephone.

Hmm....kebiasaan dari kita, apabila salah satu ada yang terima telephone, kita menjauh, atau yang terima telephone yang menjauh. Kita sangat menghargai privacy masing-masing.

"Yaaaaang..... Kak Gita mau ngomong!"

Gue keluar dari toilet dan menerima HP dari Rizki

"Hallo Kakak!"

"Kenapa gak aktif HP lo?"

Gue diem, ngapain juga bohong

"Pulang dari Pekanbaru kapan?"

"Besok Kak!"

"Lo harus ke tempat gue, ditunggu Mas Dony sama Ardi!"

Waduuuh ngapain?

*******

Pagi buta kita berangkat ke Pangkalan Kerinci. Sebuah kota kecil berjarak 75 km dari Pekanbaru.

Bandung - Jogja.....The Hardest ThingWhere stories live. Discover now