--10--

294 53 8
                                    

Shin Tae Kyung tidak menginginkan asistennya yang lama, tetapi tidak juga segera mencari asisten yang baru. Jadi asisten ibunya lah yang mengurus segala hal, termasuk kekacauan yang dibuatnya tadi malam.

"Tuan Muda...."

Dia masuk setelah Lee Jung Su selesai bicara dengannya.

"Kau tahu Baek Shi Yoon, kan? Dia adalah teman yang kupikir paling dapat diandalkan. Tetapi dia menusukku dari belakang."

Tae Kyung mengucapkan dengan mata sayu. Tubuhnya lunglai, benar-benar kacau hanya dalam beberapa jam.

Meski jarang berinteraksi, tetapi Dae Jung Bin telah mengenal Shin Tae Kyung selama beberapa tahun, mau tidak mau dia memiliki sedikit kepedulian terhadap anak tuannya itu. Masalahnya, apa dia berhak ikut campur?

"Tuan Muda, apa Anda mau mendengar cerita saya?" Pada akhirnya dia mencoba berani. Jika dia tidak meluruskan masalah yang mengendap bertahun-tahun lalu, dia takut Tae Kyung akan hancur, karena tuan mudanya itu nampak akan hancur sebentar lagi.

Tae Kyung tidak merespon, dia sama sekali tidak peduli. Tetapi, Jung Bin tetap melanjutkan kata-katanya.

"Hubungan Baek Shi Yoon dan Kim Mu Han tidak seperti yang Anda pikirkan. Mereka memang tinggal bersama, tetapi setahu saya mereka murni hanya teman."

Jung Bin sebenarnya sudah bersiap jika Tae Kyung bertanya bagaimana dia tahu, tetapi Tae Kyung masih saja diam.

"Dan, mengenai uang yang Kim Mu Han terima dari Nyonya, Kim Mu Han sudah mengembalikannya tahun lalu berikut dengan bunganya."

Baru kali itu Tae Kyung mau merespon. "Apa kau bilang?"

"Ketika dia putus dengan Anda, dia memiliki masalah dengan Ayahnya yang memiliki banyak hutang. Jika tidak ada uang itu, mungkin Kim Mu Han sudah dijual oleh Ayahnya."

Tae Kyung lagi-lagi terkejut. Dia tidak tahu masalah itu. Setelah Mu Han menerima uang dari ibunya dan Tae Kyung meminta kepastian mengenai hubungan mereka, dia tidak pernah mencari tahu lagi mengenai Mu Han. Apa yang terjadi sebenarnya?

"Ceritakan! Ceritakan semua yang kau tahu!" dia meraih Jung Bin, tangannya sampai gemetaran. Tiba-tiba dia mendapat firasat buruk di hatinya.

Dae Jung Bin menceritakan apa yang harus diketahui oleh Shin Tae Kyung. Dia berharap, setelah tuan mudanya mengetahui kesalah pahamannya selama ini, hatinya akan lebih lembut dan ikhlas.

"Dia tidak benar-benar tidak peduli pada jam tangan pemberian Anda. Begitu teman-teman Anda pergi, dia buru-buru mengambilnya dengan ekspresi sangat menyesal, dia bahkan langsung pergi untuk memperbaikinya. Ketika dia menyerahkan kembali uang pemberian Nyonya, dia juga mengembalikan jam tangan itu. Tetapi Nyonya meminta saya untuk membuangnya."

Memikirkan semua kenyataan yang dia dengar, Shin Tae Kyung masih melamun sembari terus menggenggam jam tangan yang sangat familiar.

"Saya tidak membuangnya. Anda pemiliknya. Adalah hak Anda untuk menentukan mau diapakan jam tangan itu."

Dia tidak tahu akan sesesak ini setelah mengetahui semuanya. Kenapa Mu Han tidak pernah bicara apa pun padanya? Tetapi, dia kemudian menyadari sesuatu. Mu Han adalah orang dengan harga diri tinggi. Setiap kali dia memberi barang atau apa pun yang berharga, dia akan membujuknya dulu agar pria itu mau menerima. Apa Mu Han takut dikasihani olehnya? Mungkin baginya, lebih baik dianggap brengsek daripada dianggap lemah.

Mobil yang membawanya memasuki kawasan elit, lalu berhenti di sebuah gedung sangat tinggi dan mewah. Shin Tae Kyung tinggal di penthouse dengan harga yang tidak bisa terbayangkan oleh orang biasa. Sejak kembali dari luar negeri, dia memang telah tinggal terpisah dari orang tuanya.

[BL] Enter The World of Novels Through Dreams [Fast Wear]Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz