--9--

254 53 8
                                    

Ketika Kim Mu Han bertemu dengan pemeran utama wanita tanpa sengaja di sebuah toko kue, dia akhirnya menerima pemahaman yang membuatnya hampir terkena serangan jantung.

Bagaimana ini? Jalan cerita novel milik temannya, benar-benar tidak bisa diperbaiki lagi.

"Park Tae Soo?" nama itu sangat akrab sekali.

"Senang berkenalan denganmu." Pria itu tersenyum. Kemudian dia beralih pada pacarnya. "Aku akan memilih kuenya, kalian bicaralah dulu."

Eun Bin mengangguk sembari tersenyum.

"Ah, ini pasti mengejutkanmu."

Tentu saja aku terkejut! Kau pacaran dengan pemeran utama pria kedua!

"Kita padahal tidak benar-benar kenal, tetapi aku malah menghentikanmu."

Aku tidak peduli!

"Aku hanya ingin menjelaskan, tolong jangan salah paham tentang hubunganku dengan Shin Tae Kyung. Kami hanya kenalan biasa saja."

"Aku tidak pacaran dengan Shin Tae Kyung!" Kau yang harusnya pacaran dengannya!

"Oh, benarkah? Tetapi suasana di antara kalian... Shin Tae Kyung selalu melihatmu saat di rumah sakit, bahkan dia hampir tidak sabar saat menungguku menjalani pemeriksaan, padahal sudah kubilang dia bisa pergi. Namun dia berkata ingin melihat reaksimu. Bukankah sangat jelas dia menyukaimu?"

"Apa jika dia menyukaiku, artinya kami pacaran?"

"Tidak juga, sih." Eun Bin tersenyum kikuk. "Tetapi syukurlah. Kukira aku sudah merusak hubungan orang lain."

Tidak lama, pacarnya kembali. Mereka sangat harmonis dan penuh dengan bunga-bunga. Bagaimana bisa Mu Han meminta mereka putus, kan.

"Kalau begitu, sampai jumpa lagi," Eun Bin melambai dengan senyum cerah di bibirnya.

Setelah mereka berpisah, Mu Han langsung merenung dan perasaannya menjadi agak khawatir. Apa dia akan terjebak di dalam cerita ini sampai dia meninggal, sama seperti cerita sebelumnya?

Mu Han menghela napas. "Terserahlah." Dia berkata begitu, tetapi hatinya masih berat.

Dia kemudian pulang dengan membawa kotak kue berisi kue ulang tahun milik Shi Yoon. Besok pria itu akan menginjak usia ke tiga puluh dua tahun, dan si empunya pasti tidak akan mengingatnya lagi. Tetapi, untungnya, sih, begitu. Jika tidak, kejutannya tidak akan pernah berhasil setiap tahun.

Suasana hati Mu Han tiba-tiba lebih baik.

Yang tidak Mu Han ketahui, sebenarnya Shi Yoon selalu menyadari apa yang akan dia lakukan. Dia juga selalu ingat ulang tahunnya. Dia membiarkannya karena dia cukup menyukai kesenangan Mu Han yang seolah berhasil memberinya kejutan.

Sekarang, Shi Yoon menantikannya. Dia bahkan buru-buru merapikan mejanya beberapa saat sebelum jam pulangnya tiba.

Sayangnya, kesenangannya tertahan. Sebuah mobil berhenti tepat di depannya ketika dia hendak menyebrang.

"Baek Shi Yoon, masuklah. Shin Tae Kyung ingin bicara denganmu."

Salah satu temannya muncul, dan Shi Yoon tahu tidak akan ada hal baik setelah ini.

.

.

.

Mu Han menunggu Shi Yoon di rumah dengan makanan penuh di atas meja, tetapi setelah lewat dari jam dua belas, pria itu belum juga menunjukan batang hidungnya. Mu Han menjadi cukup khawatir karena Shi Yoon bahkan tidak bisa dihubungi. Namun ketika dia akan keluar mencarinya, pintu terbuka dan menampilkan sosok Shi Yoon yang berantakan dan terluka.

[BL] Enter The World of Novels Through Dreams [Fast Wear]Where stories live. Discover now