[01] The Gates of Hell

2K 256 10
                                    

YUVIO POV

Ketika aku membuka mata, aku segera menyadari jika aku tengah berada di sebuah diskusi yang sangat sengit antara orang-orang yang mengenakan pakaian abad pertengahan. Saat itu pikiranku segera jatuh pada novel yang baru saja kuselesaikan kemarin—The Gates of Hell, novel yang menceritakan tentang kejatuhan sebuah kerajaan makmur bernama Aquila Empire.

Kepalaku berdenyut mendengar banyak ocehan yang masuk ke telingaku, tetapi yang paling membuatku pusing adalah memori dari tubuh asli.

Namanya Yuvio De Carlos, putra ke tiga dan merupakan putra bungsu dari keluarga Viscount yang cukup terkenal karena memiliki wilayah yang luas. Sayangnya, orang ini adalah sampah, bodoh dan senang berjudi. Tidak ada yang bisa dibanggakan, bahkan untuk kedua kakak laki-lakinya pun.

Minggu lalu, orang tua mereka meninggal dalam sebuah kecelakaan kereta, dan hari ini keluarga besar tengah berdebat tentang pembagian harta di rumah utama.

Aku bertanya-tanya sejenak, Yuvio De Carlos itu siapa? Jelas dia bukan pemeran utama, atau bahkan pemeran kedua yang penting. Peran sampingan yang namanya sering muncul pun, bukan. Jadi, peranku apa? Aku masih kebingungan ketika salah satu dari mereka menyeletuk—

"Kenapa harus aku yang mendapatkan Lembah Damian?!" seru kakak kedua, Joshep. "Berikan saja pada si adik bungsu!"

Lembah Damian???

Mataku segera melotot. Itu adalah tanah di bawah gunung berapi yang selalu tertutup kabut, dikelilingi oleh lautan juga. Tidak ada yang berani kesana, karena menurut rumor, banyak makhluk menyeramkan, hewan buas, bahkan monster. Dikatakan juga jika itu adalah bekas tempat tinggal para penyihir sebelum dieksekusi.

Ah, benar!

Keluarga De Carlos awalnya adalah pemilik lembah itu, tetapi kemudian digadaikan oleh Yuvio De Carlos alias dirinya sekarang karena dia kalah dari berjudi, tanpa tahu jika sebenarnya lembah itu adalah tanah yang diberkati.

Cerita di mulai ketika Aquila Empire mengalami kehancuran setelah membunuh penyihir terakhir di kerajaan mereka. Sambil tertawa, penyihir itu bersumpah dan mengutuk:

"Akan datang masanya kerajaan ini hancur. Tidak ada lagi kemakmuran, kemudahan pangan, dan rasa aman. Satu kesombongan dari pemimpinnya akan membawa rakyatnya menderita. Terimalah!"

Kemudian tidak lama setelah itu, tidak ada satu panen pun yang hasilnya melimpah, ikan-ikan berkurang, bahkan para ternak seolah terkena penyakit misterius hingga menyebabkan kematian masal. Mengimpor barang dari kerajaan tetangga pun bukan solusi terbaik karena kas Negara terus terkuras. Rakyat panik, mereka mulai memberontak, menjadikan banyak kejahatan di mana-mana. Para bangsawan tidak ada yang mau membantu. Mereka malah kabur ke kerajaan lain dengan membawa uang mereka. Tidak ada yang berjuang, kecuali Putra Mahkota dan para bawahannya yang terpercaya.

Hanya saja, karena cerita ini cukup tragis, Lembah Damian baru diketahui manfaatnya saat semua orang di sekitar Putra Mahkota, mengalami kematian, keculai calon pasangannya, tentu saja.

Akhir dari cerita, sang Putra Mahkota yang dipenuhi luka batin dan raga, diantu oleh cintanya, berhasil bangkit dan membangun kembali kerajaan Aquila, di mulai dari tanah itu.

Lalu, bagaimana Yuvio diceritakan?

Namanya muncul di epilog. Benar-benar hanya namanya yang muncul, itu pun sekali dua kali, yang orang-orang sebut sebagai Si Bodoh De Carlos.

OMG!

"Aku akan menerima Lembah Damian," akhirnya aku berkata setelah keributan itu, membuat semua orang langsung hening. Tidak ada ruginya menerima tanah yang diberkati, apalagi itu adalah wilayah paling luas yang dimiliki sang ayah. Jadi, mari terima keputusan itu dengan senang hati kali ini.

[BL] Enter The World of Novels Through Dreams [Fast Wear]حيث تعيش القصص. اكتشف الآن