--6--

250 54 6
                                    

Kim Mu Han melihat adegan drama korea paling terkenal–protagonis wanita terjatuh dan ditangkap oleh pemeran utama pria. Sayang gerakannya tidak slow motion seperti di televisi, jadi kurang dramatis.

"Kau tidak apa-apa?"

"Maaf. Maaf. "

Lalu tiba-tiba....

"KAU/KAU!"

Keduanya berseru secara bersamaan.

"Kenapa kau ada disini? Apa kakimu sakit lagi?" Tae Kyung tiba-tiba maju dengan khawatir.

Lee Eun Bin, dengan rambut lurus lembut terurai, menggeleng dengan cepat. "Tidak apa-apa. Aku baik-baik saja. Hanya sedikit nyeri."

"Kau ingin periksa? Kalau begitu, biar aku yang mengantarmu."

Shin Tae Kyung segera mengambil lengan Eun Bin dan menaruhnya di pundaknya.

"Tidak–tapi, temanmu...."

Keduanya kemudian menatap Mu Han. Si empunya buru-buru berkata ditatap begitu.

"Aku baik-baik saja. Tidak perlu khawatir. Kau bisa mengantar nona ini...."

"Tunggu aku, aku tidak akan lama," kata Tae Kyung kemudian.

"Tidak apa-apa, aku bisa pulang sendiri. Kau bisa mengantar nona ini...."

"Apa kau sedang merajuk sekarang?" seruan itu hampir naik beberapa oktaf.

Kim Mu Han tersentak. Eun Bin menatap keduanya. Apa mereka pasangan dan sedang bertengkar?

"Tae Kyung, kau tidak perlu membantuku. Aku baik-baik saja," bisik Eun Bin kemudian. Dia tidak ingin kekasih pria itu salah paham.

Kim Mu Han yang tidak mengerti arah pembicaraan mantan pacarnya itu, tidak ingin cari ribut. "Kau pergilah. Aku akan menunggu."

Shin Tae Kyung kemudian mengantar Lee Eun Bin untuk memeriksakan kakinya. Selain karena rasa bersalah, sebenarnya dia menggunakan alasan ini untuk menguji Mu Han. Apa dia akan cemburu? Anehnya, meski telah lewat lima tahun, hatinya masih saja berharap.

Sayangnya, Mu Han tidak cemburu sama sekali, ketika Tae Kyung kembali, dia sedang mengobrol asik dengan salah satu perawat.

"Apa kau mengenalnya?" tanya Tae Kyung saat mereka memasuki parkiran. Eun Bin sendiri telah dipesankan taksi sebelumnya.

"Oh, dia mantanku."

"Mantan?" wajah Tae Kyung langsung berubah jelek.

Mu Han mengangguk. "Sekitar tiga tahun lalu kami putus karena dia berselingkuh...."

"Dia berselingkuh dan kau masih bisa mengobrol sambil tertawa begitu dengannya?"

"Hm, sebenarnya itu karena aku terlalu sibuk bekerja jadi tidak bisa memperhatikannya dengan baik. Aku mengerti keadaannya."

"Jadi, kau benar-benar bukan gay, ya?" Tae Kyung bergumam. "Kenapa kau mempermainkanku dulu?"

Langkah Mu Han langsung berhenti. Tiba-tiba merasa dia menggali lubang kematiannya sendiri ketika dia membahas mantan.

"Er, Shin Tae Kyung...."

"Kenapa kau harus mempermainkanku sampai tiga tahun lebih? Jika kau bukan gay, pasti kau sangat jijik tiap aku menyentuhmu, kan? Jawab."

Mu Han menoleh dengan perasaan sedikit gugup. "Shin Tae Kyung, kurasa masa lalu tidak perlu dibahas lagi."

Tae Kyung mendengus. "Kau baru saja membahas mantan pacar perempuanmu."

[BL] Enter The World of Novels Through Dreams [Fast Wear]Where stories live. Discover now