--4--

271 57 3
                                    

"Kim Mu Han, ada yang mencarimu di bawah."

"Ada yang mencariku?"

Kim Mu Han yang sedang melihat-lihat dokumen, mendongak dengan ekspresi agak bingung, lalu segera turun ke bawah. Setelah diarahkan resepsionis, Mu Han akhirnya tahu siapa yang mencarinya.

"Bu, bagaimana kau bisa ada di sini?"

Seorang wanita paruh baya datang dengan senyum berseri-seri. Garis wajahnya teduh mirip seseorang, dan tingginya hanya sedada Mu Han.

"Kau tahu, kan, kalau sepupu Shi Yoon akan segera menikah...."

"Ah, benar. Aku hampir melupakannya. Berarti Ayah juga di sini?"

"Ya, pria tua itu sedang mencari Shi Yoon sekarang."

Raut wajah Mu Han langsung mengeluh. "Kalau kalian akan ke Seoul, setidaknya hubungi kami. Kami bisa menjemput, kan...."

"Kalian sibuk. Jangan repot-repot."

Wanita itu tersenyum. Dia adalah ibu dari Baek Shi Yoon. Empat tahun yang lalu, Shi Yoon membawanya pergi mengunjungi mereka, dia juga sedikit-sedikit menceritakan kisah Mu Han kepada mereka, segera setelah itu, Mu Han dihujani kasih sayang yang melimpah, bahkan menganggapnya sebagai putra mereka juga.

Mu Han menangis seperti anak kecil saat itu, baik dia sebagai Cho Hen Ri maupun dia sebagai Kim Mu Han, dia hampir minim kasih sayang dari orang tua, dan dia akhirnya tahu darimana sikap baik Shi Yoon diperoleh, ternyata ajaran dari orangtuanya.

"Omong-omong, pohon kesemek di belakang rumah sedang berbuah lebat, ibu membawanya, bagilah dengan teman-temanmu."

Ada bingkisan besar di samping sofa.

"Itu banyak sekali. Pasti berat membawanya."

"Jangan khawatir. Ibu dibantu supir taksi tadi."

Mu Han langsung memeluk ibunya dengan erat.

"Bu, terima kasih banyak."

"Apa yang kau bicarakan. Kau, kan, putraku juga," wanita itu menepuk pundak Mu Han dengan pelan. "Omong-omong, Ibu harus cepat pergi. supir taksinya masih menunggu Ibu di luar."

"Di mana Ibu dan Ayah akan tinggal. Bagaimana kalau aku saja yang mengantarmu."

"Tidak boleh. Ibu akan langsung ke rumah Bibi Wang. Ada banyak hal yang harus diurus."

Mu Han tersenyum. "Baiklah. Kalau begitu aku akan mengantarmu sampai ke depan." Dia menuntun ibunya dengan lembut, benar-benar seperti ibu dan anak sejati.

"Segera telepon setelah sampai, oke, Bu?"

"Apa kau sedang bicara pada anak kecil?"

"Aku, kan, hanya khawatir."

"Baiklah-baiklah."

Begitu mobil yang membawa ibunya menghilang di gerbang, suara pria menginterupsinya dari belakang.

"Sejak kapan kau memiliki seorang Ibu? Atau, kematian Ibumu hanyalah kebohongan semata?"

Mu Han menoleh dan matanya tidak bisa tidak terbelalak begitu tahu siapa orang yang barusan bicara.

Shin Tae Kyung.

Pria itu hampir tidak bisa dikenali. Penampilannya berubah banyak. Tidak ada aura kekanakan yang sempat Mu Han lihat dulu. Suaranya berubah, dia tinggi, gagah dan perkasa, deskripsinya sama persis seperti dalam novel.

Mu Han tidak lupa kapan Shin Tae Kyung akan kembali dari luar negeri, dia hanya melupakannya karena terlalu terlena dengan kehidupannya sekarang. Ternyata sudah lima tahun, ya. Itu berarti jalan cerita sudah mulai berjalan.

[BL] Enter The World of Novels Through Dreams [Fast Wear]Where stories live. Discover now